"Alex, kuingin kau meretas nomor ini." Damian memberikan Alex sebuah nomor dalam sobekan kertas ketika pria itu sedang membaca sebuah buku di ruangan kerja Damian.
Alex menerimanya lalu alisnya berkerut. Dia menatap Damian bingung. "Ini bukankah nomor kantor Anda, Tuan?"
Damian mengangguk. "Aku curiga." Ucap Damian, "kuingin kau meretas hasil percakapan telepon beberapa hari lalu. Ketika aku berada di Indonesia."
Alex mengangguk.
"Kutunjukkan ruang kerjamu." Kata Damian lalu berdiri. Dia menuju sebuah ruangan yang ada di ruang kerjanya diikuti Alex. Ruangan itu tepat berada di sampingnya yang Alex pikir tadi adalah sebuah ruangan penyimpanan pakaian.