Chapter 21 - Gagal

Serena berdecak yang membuat Tara menatap wanita berambut pirang itu. "Boleh kulihat foto calonmu?"

"Aku bawa ponsel Kakakku. Ponselnya tertukar karena merek dan warnanya sama." Ditunjukkan gawai itu pada Tara. Layar gawai menampilkan wajah pria dengan mata biru dan rambut hitam. "Oiya," Serena teringat sesuatu.

Alis Tara naik. "Ada apa?"

"Diundangan ada foto kami, kok." Ucap Serena senang karena menemukan solusi baru. Tidak mungkin dia pulang ke rumah untuk mengambil ponselnya. Dia akan dipingit karena tidak lama lagi akan menikah. Lalu mata wanita itu tertuju pada Papanya yang sedang mengobrol serius dengan Riyan. "Ya, 'kan, Pa?"

Papanya Serena menatap putrinya. "Apa?"

Serena berdecak. "Di undangan ada foto preweddingku, 'kan?"

Papanya Serena menggeleng. "Calonmu tidak mau."

Serena merengut sementara Papanya kembali mengobrol dengan Riyan. Membiarkan Serena dengan kekesalannya.

"Sudahlah." Ucap Tara, "lain kali saja." Tambahnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS