Chereads / Menikahi Kupu-kupu Merah / Chapter 2 - Kamu Bukan Apa-apa di Mataku!

Chapter 2 - Kamu Bukan Apa-apa di Mataku!

Setelah Angelo Luo pergi, Cecile Luo segera melompat dan mengeluarkan dua buah berkas salinan perjanjian dari tas kecilnya. Meskipun ia sudah berjanji di depan Angelo Luo, ia sama sekali tidak berniat menuruti perkataan Angelo Luo. Ia sejak awal sudah mencari tahu bahwa Tuan Muda Mu dan kakaknya Cecile Luo sudah melahirkan seorang putri sebelum menikah, namun hubungan mereka tidak baik.

Selama tiga tahun pertunangan mereka, Celine Luo menggunakan putrinya untuk memaksa Eugene Mu menikah. Namun, hal ini tak kunjung berhasil juga dan Celine Luo malah menjadi bahan tertawaan di kalangan atas. Akhirnya, kali ini mereka bisa mengadakan pernikahan. Hal itu juga dikarenakan nenek Eugene Mu yang sakit parah dan ingin melihat cucu kesayangannya menikah sebelum meninggal. Mau tidak mau, Eugene Mu pun menyetujuinya.

Jika memikirkan tentang hal ini, Eugene Mu seharusnya merasa jijik melihat wanita yang ia benci di rumah. Kebetulan, Cecile Luo juga tidak ingin menjadi pengganti orang lain apalagi menghabiskan sisa hidupnya dengan pria yang tidak berperasaan. Tujuan kami berdua sama sehingga kami bisa bekerja sama. Bukankah seharusnya ini akan sangat memudahkan untuk mencapai kesepakatan? Cecile Luo terus memikirkannya.

Entah mengapa, tiba-tiba tubuh Cecile Luo terasa semakin panas dan bahkan menjadi sangat sulit bernapas. "Apa yang terjadi? Apakah AC-nya terlalu panas?"

Perasaan tidak nyaman membuat Cecile Luo tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik gaunnya. Ia ingin sedikit menyejukkan tubuhnya, tapi itu tidak berguna. Panas! Sangat panas! pekiknya dalam hati. Sensasi terbakar naik ke tubuhnya hingga pipinya memerah dan keringat membasahi rambutnya.

Kepala Cecile Luo mendadak pusing dan ia merasa ada yang tidak beres. Ia berusaha untuk berdiri dan hendak pergi ke jendela untuk menghirup udara. Namun, ketika ia baru bangun dan berdiri, ia tiba-tiba mendengar suara langkah kaki di koridor. Pintu dibuka dengan keras. Eugene Mu mengambil pandangan dingin dan berdiri di pintu kamar sambil memandang Cecile Luo. Wajah Eugene Mu cemberut, tapi ekspresi itu tidak merubah ketampanannya sama sekali.

Tiba-tiba Cecile Luo tidak dapat mengontrol wajahnya dan ia seketika kehilangan akal. Semua orang mengatakan bahwa Tuan Muda Mu memiliki ketampanan yang menembus langit, disebut sebagai pria terbaik di dunia, dan selalu mendapat sebutan sebagai suami tampan nasional. Ternyata semua julukan ini memang benar-benar layak untuknya.

Cecile Luo merasa bibir pria itu berkerut dengan tidak senang. Ia buru-buru memulihkan diri dan berkata, "Tuan Mu datang tepat waktu. Ada sesuatu yang ingin saya diskusikan dengan Tuan..."

Cecile Luo baru saja mulai bicara, namun ia disela tanpa ampun oleh Eugene Mu, "Celine Luo, aku tidak tertarik mendengarkan omong kosongmu di sini. Aku datang ke sini hari ini untuk memperingatkanmu. Jangan berpikir bahwa kamu bisa masuk ke dalam keluarga Mu dengan caramu seperti ini. Kamu bisa menjadi menantu keluarga Mu, tapi kamu bukan apa-apa di mataku! Aku tahu semua yang kamu lakukan secara rahasia!"

"Bukan maksudku seperti ini..."

Cecile Luo akan membuka mulutnya dan baru saja ingin berbicara, tapi ia sudah disela lagi oleh Eugene Mu, "Kamu sebaiknya menjaga dirimu baik-baik dan jangan membuat malu keluarga Mu di luar! Satu lagi, kamu juga harus menjauh dariku. Jangan muncul di hadapanku. Kalau tidak, aku akan membuatmu menyesal!"

Eugene Mu sama sekali tidak peduli dengan reaksi Cecile Luo. Ia terus memperingatkan Cecile Luo, kemudian berbalik badan dan pergi. Cecile Luo mencoba membuka mulutnya untuk kedua kalinya, namun semuanya disela oleh Eugene Mu hingga wajahnya berubah pucat. Ia hanya bisa membatin, Bangsat. Pria yang sangat buruk? Sungguh sombong! Tidak tahu bagaimana menghormati orang lain, bahkan tidak membiarkanku menyelesaikan kalimatku!

Cecile Luo melihat bahwa Eugene Mu hendak melangkah keluar dari pintu sehingga ia spontan memanggil, "Eugene Mu, berhenti!"

Cecile Luo tidak hanya berseru, tapi ia juga berdiri dan ingin mengejar Eugene Mu. Namun, saat ia bangun, sensasi terbakar tiba-tiba muncul dari perutnya. Tiba-tiba kakinya melunak dan tubuhnya terjatuh ke lantai hingga mengeluarkan suara gedebuk yang sangat keras.