Sekilas, Mo Chiwei bisa membaca pikiran Tang Xinyan.
Ia tersenyum kecil. "Apakah aku perlu menaruh obat perangsang jika ingin menidurimu?"
Mata Tang Xinyan terbelalak lebar. Ia menatap pria itu dengan tak percaya.
"Apakah kau ingin memerkosaku?" Raut wajah Tang Xinyan langsung berubah.
Mo Chiwei tak menjawab pertanyaannya dan kembali menyerahkan obat herbal itu padanya. "Minumlah."
Tang Xinyan mengamati warna obat di cangkir itu. 'Sepertinya obat ini sangat pahit.'
Seumur hidupnya, ia paling takut minum obat dan disuntik.
Tang Xinyan menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya. "Obat ini terlihat sangat pahit, aku tidak mau meminumnya."
Mo Chiwei menatap Tang Xinyan lebih dalam lagi. "Kau yakin tidak mau minum?"
Tang Xinyan tidak berani menatap mata Mo Chiwei. Ia memalingkan wajahnya dan menggelengkan kepalanya dengan tegas dan pasti. "Iya."
Tang Xinyan sangat keras kepala. Jika dia mengatakan tidak, artinya dia tidak akan minum.
Mo Chiwei menundukkan kepalanya dan menyesap obat herbal itu. Kemudian, ia menyingkirkan tangan Tang Xinyan dan langsung menciumnya.
Gerakannya sangat cepat. Tepat ketika Tang Xinyan bereaksi, Mo Chiwei telah memasukkan obat itu ke dalam mulut Tang Xinyan lewat ciumannya, sehingga Tang Xinyan terpaksa harus menelan obat itu.
Obat itu benar-benar pahit.
Ketika Mo Chiwei akan memasukkan obat itu ke dalam mulut Tang Xinyan untuk kedua kalinya, Tang Xinyan mengerutkan keningnya dan memelototi pria itu dengan malu-malu.
"Aku bisa minum sendiri."
'Kita berdua kan tidak saling kenal, apakah dia tidak malu menyuapiku dengan cara ini? Apakah dia tidak merasa jijik?' pikir Tang Xinyan.
Selain rasa pahit obat di bibirnya, sepertinya ada rasa lain yang bercampur dengan bau napas Mo Chiwei.
Bau rokok yang ringan dan napas segar Mo Chiwei… penuh dengan godaan.
Tang Xinyan ingin segera menghabiskan obat itu dan meminta Mo Chiwei untuk segera pulang. Ia tidak peduli lagi dengan rasa pahit obat itu. Ia mengambil secangkir obat itu dan meneguknya.
Tapi, rasanya sangat tidak enak. Ia tidak tahan dan akhirnya menyemburkannya ke pria itu.
Mo Chiwei memiliki kebiasaan kebersihan yang berlebihan. Raut wajah tampannya langsung menjadi buruk setelah disembur Tang Xinyan.
Tang Xinyan merasakan seolah-olah ada angin dingin yang bertiup di sekitarnya.
Ia tersenyum kaku. "Sudah kubilang, aku tidak mau minum ini, tapi kau tetap memaksaku minum. Bagaimana kalau aku membayar ganti rugi? Berikanku nomor rekening bank-mu, aku akan transferkan uang besok."
Mo Chiwei menggigit bibirnya dengan kuat. Jelas, suasana hatinya sedang buruk.
Sejenak, Tang Xinyan merasa bahwa Mo Chiwei ingin mencekik lehernya.
Tang Xinyan mundur dua langkah dan menjaga jarak dari Mo Chiwei. Ia menggigit bibir merahnya dan berkata dengan ragu, "Kalau kau tidak mau, aku bisa membelikanmu kemeja baru."
Mo Chiwei meletakkan satu tangan di saku celananya. Ia menatap Tang Xinyan dengan tenang, tapi tatapannya seolah memancarkan aura dingin dan tekanan yang kuat.
"Kau yakin bisa membeli kemeja yang sama persis dengan ini?" Tatapan dingin Mo Chiwei sedikit menyipit.
Tang Xinyan mengernyit. 'Apakah dia sedang mencari masalah denganku? Mana mungkin ada kemeja yang sama persis dengan kemejaku ini di dunia ini? Bahkan semua kemeja yang dibuat oleh mesin pasti memiliki sedikit perbedaan.'
Melihat wajah kesal Tang Xinyan, Mo Chiwei sedikit melembutkan suaranya. "Ambilkan satu set pakaian bersih yang tidak pernah dipakai orang lain."
Setelah selesai berbicara, Mo Chiwei berjalan ke kamar mandi.