Keesokan harinya, Wangi bangun dan mendapati kedua orang tuanya berada di dalam kamarnya. Song Ae Ri, ibunda Wangi duduk di samping kasur Wangi.
"Pa..pagi.. Kalian sudah pulang ke rumah?"
"Kami sampai rumah tadi jam 5 pagi."
"Kami tampaknya harus bicara sesuatu denganmu" kata Tajir
"Soal apa? Ah, jangan-jangan…?"
Ae Ri menunjukkan sebuah video dari layar telepon genggamnya,
"Kedua member 4Friends, Kim Wan Gi dan Choi Xikad telah mengunggah video yang memperlihatkan reaksi mereka saat membaca analisis DNA dari Kim Wan Gi 4 Friends yang ternyata, tidak cocok dengan kedua orangtuanya. Tidak hanya itu, mereka melakukan sayembara untuk menemukan Ha Rum, seorang penggemar 4Friends yang dikatakan membocorkan hal tersebut kepada Wan Gi 4Friends. Selain itu, warganet sekarang juga sibuk memperdebatkan identitas kedua orangtua Wangi, salah satu dugaannya adalah Presdir Kim Ta Jir, pemilik Tajir Department Store"
Kini kedua orangtuaku menatapku dengan tajam, menembus jiwaku.
"Coba kamu jelaskan dulu.." Kata ibuku
"Uh.. ya.. Benar sih, aku memang melakukan apa yang dikatakan"
"Jadi ini maksud kamu pinjam sisir kemarin?"
"Ya, itu juga benar"
"Ya ampun…"
"Kamu tahu, sekarang berita ini jadi headline news dimana-mana."
"Harusnya kamu bilang dulu pada kami, sebelum membagikannya ke semua orang.."
Aku tertegun, tampaknya mereka berdua sangat terbebani dan terkejut dengan berita ini. Mungkin seharusnya aku memang tidak boleh main asal upload.
"Aku minta maaf, Ma, Pa"
"Soal hasilnya juga, seharusnya aku bicarakan dulu dengan kalian, tapi aku tidak lakukan"
Tajir menghela napas,
"Yah.. mungkin ini juga salah kami, seharusnya kami tidak menyembunyikan hal ini juga sedari dulu.."
Aku kaget mendengar perkataan ayahku itu
tunggu, jadi dia bukan ayahku?
"Dua puluh tahun yang lalu, kami mengadopsimu dari orangtuamu yang asli dengan sejumlah uang, mereka setuju untuk membiarkan kami merawatmu. Sejak saat itu kamu resmi menjadi anak kami, setelah semua dokumennya telah diurus."
"Waktu itu kami memang tahu, bahwa kami tidak bisa punya anak, sehingga ini jalan satu-satunya untuk bisa memiliki seorang penerus.." ujar Ibuku, maksudku, Song Ae Ri, matanya berkaca-kaca.
"Jadi itu benar?" aku mencoba mengklarifikasi, sepencernaan otakku, bisa saja mereka menjahiliku saat ini bukan?
Kim Ta Jir mengangguk sekali.
Ae Ri kini kebanjiran air mata.
"Tapi kami selalu menganggapmu sebagai anak kandung kami sendiri"
Hatiku mencelos. Aneh sekali rasanya, tetapi nyata.
"Kalau begitu… aku anak siapa?"
Hening selama sepuluh detik.
"Namanya adalah Kim Il-Lang, ia adalah ayah kandungmu"
"Kim Il-Lang?" aku mengulangi namanya.
"Apa kalian masih punya kontak dengannya?"
Hening lagi. Kim Ta Jir dan Song Ae Ri saling bertatapan.
Aku hanya mengawasi mereka, akhirnya mereka tampak sepakat akan sesuatu.
"Terakhir kali kami mendapati berita, terjadi kecelakaan yang menewaskan seorang pria bernama Kim Il-Lang" ujar ayah angkatku.
"Maksudnya?"
"Maafkan aku Nak…" Song Ae Ri sekarang memelukku dalam tangis.
"Ayah kandungmu, sudah tidak ada"
"Tidak.. Kenapa begitu…" Aku menerima terlalu banyak informasi hingga merasa pusing.
"Kami belum bisa sampaikan ini selama ini, kami tidak tahu kapan kau bisa menerima semua hal ini.. Kami sendiri juga merasa bersalah.."
Aku tidak marah kepada mereka, tetapi saat ini jiwaku terasa kosong, seperti dipotong sebelah dan menghilang.
Tanpa kusadari, air mataku mengalir ke pipi sebelah kiriku.
"Kami harap kamu bisa mengerti" Kim Ta Jir, ayah palsuku berkata.
"Aku.. aku tidak tahu harus berkata apa.."
"Tidak apa-apa Nak, aku ada disini.." Song Ae Ri masih memelukku sambil menangis.
"Kalian boleh pergi, sekarang.." aku merasa bingung, sedih, dan kaget semua bercampur aduk. Sepertinya kepalaku panas sekali, harus segera kudinginkan.
"Baik kalau begitu, kami akan selalu ada jika kau inginkan, tapi kau sebaiknya jangan berlarut-larut dalam hal ini.."
Kim Ta Jir menarik istrinya untuk pergi meninggalkan ruangan.
Kini aku merasa kosong, sendirian, dan kehilangan.
Kim Il-Lang.. Kim Ha Rum.. Siapakah kalian sebenarnya?
Begitulah kisah Wangi yang kini mengetahui jati dirinya yang selama ini disembunyikan oleh kedua orangtuanya. Firasatnya kini semua orang sedang sibuk membicarakan dirinya, ia tidak begitu peduli. Kini yang ada dalam pikirannya adalah, untuk mengungkap seluruh identitasnya yang sebenarnya. Dalam hal ini, ia harus segera menemukan Kim Ha Rum.