"Wan Gi! Bangun!"
Aku membuka mataku. Ternyata Hyung Sorry yang membangunkanku, ia memakai celemek dan memegang spatula di tangannya.
"Ayo, cepat bangun dan sarapan, aku sudah masak sarapan, omelette hari ini."
"Ah.. Baik… Aku mau tidur sekejap lagi dulu tapi." Aku menarik selimut ke kepalaku, tetapi selimut itu kembali merosot tertarik ke kakiku kembali. Ternyata Lee So Ri yang melakukannya. Dia benar-benar pantang menyerah membangunkanku.
"Ayo, jangan tidur melulu! Kita akan mulai latihan koreografi baru sebentar lagi."
"Oke, oke, aku ke toilet dulu!"
"Aku tunggu, jangan tidur lagi!"
Aku melarikan diri dari teror Hyung Sorry ke kamar mandi. Sudah jadi kebiasaannya membangunkan orang pagi-pagi ketika matahari belum terbit. Menurut Sorry, bangun pagi adalah kebiasaan yang baik dan perlu kami semua terapkan. Sorry juga suka memasak sehingga kami biasanya makan makanan yang ia buat. Menurutku makanannya cukup enak, tetapi aku suka curiga Hyung Sorry sering menaburkan terlalu banyak bumbu penyedap di masakannya. Aku harap itu tidak berdampak buruk bagi kesehatanku dan anggota 4Friends lainnya.
"Ah leganya," aku keluar dari kamar mandi setelah menunaikan hajat. Lalu aku membuka telepon genggamku untuk memeriksa jadwal hari ini yang biasanya telah dikirimkan oleh manajer Im tiap pagi hari. Kemudian aku pergi ke ruang makan agar tidak diamuk oleh Sorry.
"Pagi, Wan Gi," sapa Kim Man Chul.
"Pagi Bro!"
"Yah, kok telur goreng lagi Hyung?" Xikad memprotes menu sarapan hari ini. Sorry memberikan tatapan siap diadu.
"Ampuni saya, Sorry, Sori, Sori." Xikad mengaku bersalah. Best menertawakan lagaknya yang langsung berubah. Aku hanya tersenyum memperhatikan seluruh anggota 4Friends yang sedang lumayan rukun ini.
Aku mengambil seporsi omelette yang dibuat Hyung Sorry dan segepok nasi sebagai penyeimbang rasa dan juga asupan energi untuk jadwal latihan koreografi pagi ini. Sesuai dugaanku, rasa omelettenya sangat gurih seperti biasanya, aku menyeruput segelas air tawar untuk menetralkan rasa gurihnya itu.
"Enak, seperti biasanya, Hyung," aku memuji masakannya.
"Makan yang banyak, kecuali kau Best, maksudku, porsi makan biasamu itu juga sudah banyak," kata Sorry.
Best berhenti mengunyah dan ganti meminum segelas air putih. Hyung Best sendiri sudah menghabiskan setengah porsi omelette yang dibuat oleh Sorry.
"Jadi hari ini, kita akan mulai koreografi lagu 'Come in'?" aku mencoba bertanya pada mereka.
"Lagu 'Come Out'!" Kata mereka semua bersamaan mengoreksi kesalahanku.
"Eh iya, maksudku, Come Out… Come out to my life," aku mencoba menyanyikan sebagian chorus lagu itu.
"Come ou...oukh!" Xikad berhenti bernyanyi karena tersedak. Aku jadi merasa bersalah dan menyodorkan segelas minuman untuk membantunya.
"Sudah kubilang kan, jangan bernyanyi kalau lagi makan," komentar Hyung Sorry.
"Kalau sudah habis jangan lupa langsung mandi sebelum kita berangkat ke gedung latihan."
Kami pun menghabiskan sarapan dengan cukup damai dan pergi ke kamar masing-masing untuk mandi seperti yang telah diimbau oleh sang leader 4Friends, Lee So Ri.
***
"5,6.. 7,8!"
Aku berusaha mengikuti gerakan yang ditunjukkan oleh koreografer kami, gerakannya tampak sangat rumit tetapi juga berkelas. Koreografer langganan B.Aja Entertainment kami biasa dipanggil Kaira-san, ia sudah berpengalaman dalam menciptakan banyak koreografi dalam dunia K-pop dan juga telah menjuarai beberapa kompetisi pencarian bakat.
Kaira-san berhenti dan membalikkan badannya ke arahku. Ia tampak ingin mengkritisi gerakanku. Benar saja, ia mulai mengomentari diriku;
"Buka kedua tanganmu seperti ini lalu arahkan begini…"
Aku mencoba mengikuti gerakannya pelan-pelan,
"Benar, lalu tarik ke arah dadamu dengan satu gerakan seperti ini."
Aku akhirnya mengerti letak kesalahan gerakanku dan berterima kasih padanya. Sorry menyemangatiku dan bertepuk tangan, lalu kami lanjut berlatih hingga tiga jam dan kemudian istirahat.
"Aah capeknya," aku paling tidak suka mempelajari koreografi baru. Karena dibandingkan dengan ketiga member lainnya, aku bisa dibilang yang paling sulit memahami gerakan secara langsung. Tetapi jika sudah sering mengulang, bisa dibilang gerakanku terlihat luwes dan juga indah.
"Wan Gi hari ini tidak usah traktir makan siang ya, ha ha." Xikad tampak senang. Mungkin karena ia memang suka menggodaku dan juga hobi minta traktiran.
"Mungkin sekali-kali kau bisa mencoba traktir kami, maknae," aku menyindir Xikad.
"Hei jangan begitulah, aku kan paling muda disini, hei coba lihat ini."
Xikad menunjukkan sesuatu, ternyata video cover lagu utama kami, Truth now, yang diunggah oleh akun bernama Kim Ha Rum.
"Kau ingat suaranya tidak? Apa ini mirip dengan terakhir kali kau mendengarnya?"
"Coba sebentar, wah, aku bingung."
Sejujurnya aku tidak bisa mengingat dengan baik suara wanita yang mengaku bernama Kim Ha Rum di acara fansigning kemarin, seingatku suaranya juga biasa saja.
"Wan Gi, aku harus mengingatkan pada kalian, bahwa untuk saat ini, Produser Park ingin kita fokus dulu dalam mempersiapkan album kita yang akan datang. Kalian tahu kan?" Sorry angkat bicara.
"Baiklah," aku menjawab.
"Yah gak seru dong, nanti kalau dibiarkan bisa basi," kata Xikad.
"Xikad, kau jangan memanas-manasi. Aku bisa gerah kalau dibantah terus," kata Sorry.
"Sorry, ampuni saya, hamba tidak akan berbuat yang macam-macam."
Xikad memang bersikap tunduk pada Sorry. Tapi ia suka sekali menggangguku.
"Aku sendiri sudah tidak sabar untuk mulai rekaman lagu nanti sore." Best mencoba mengalihkan topik.
"Ah iya, contohlah main vocalist kita yang satu ini," ujar Hyung Sorry.
"Ha ha ha, bukan begitu."
Aku teringat akan sesuatu,
"Wah benar juga, aku dengar kita baru merekrut penulis lagu untuk album ini bukan?"
"Iya benar, karena konsep album ini membutuhkan perspektif baru, begitu katanya."
"Ah, penulis lagu baru, benar-benar menarik ya, Best." Aku mengedipkan mata ke arah Best yang sekarang tampak salah tingkah. Hyung Sorry dan Xikad tampaknya masih belum mengetahui mengenai hal ini.
"Oke, karena aku sedang bersemangat, bagaimana kalau aku traktir cemilan untuk siang ini?"
"Waduh, tidak usah repot-repot, aku jadi merasa disuap." Aku membalas Best.
"Ha ha, jangan sungkan begitu dong, kita kan friends, Gi?" Best melempar ekspresi ultimatum jangan banyak tingkah dari muka dan nada bicaranya.
"Oh iya, kalau begitu silahkan dipesankan, Hyung.". Kasihan juga Hyung Best, tetapi aku juga senang menggodanya.
"Hore, cemilan! Tolong pesankan ayam goreng!" Xikad tampak bersemangat.
Akhirnya siang itu Best mentraktir cemilan untuk teman-temannya dan segenap kru di tempat mereka berlatih yang sebenarnya ditujukan untuk mencegah Wangi membeberkan mengenai hubungan di balik layarnya yang telah diketahui Wangi. Padahal dalam hatinya, Wangi juga tidak ingin mengumumkan perihal masalah tersebut kepada siapa-siapa, ia hanya ingin menyimpan informasi itu sebagai referensi pribadi semata.