Sore hari setelah latihan koreografi kami selesai, aku berpindah ke ruang studio untuk melakukan perekaman lagu baru kami. Aku sendiri belum membaca liriknya. Menurut tebakanku, aku akan mendapat bagian reff karena biasanya itulah bagianku dalam lagu-lagu kami, Selain reff, aku juga sering mendapat bagian di bridge sebuah lagu.
Aku memasuki ruang studio dan mendapati ruang tersebut lebih penuh dari biasanya. Ada Produser Park, Manager Im, Pak Jang yang bertugas memainkan piano dan juga komposer musik utama kami, tim penulis lagu, dan beberapa wajah baru yang belum pernah kulihat sebelumnya.
"Silahkan masuk, 4Friends, apakah latihan koreografinya tadi berjalan lancar?" Produser Park menyapa kami.
"Cukup lancar, kami suka dengan keseluruhan tariannya," kata Sorry.
"Bagus, sekarang kalau begitu kita langsung mulai saja ya, rekaman untuk lagu hari ini.. Ah ya, perkenalkan kita kedatangan beberapa penulis lagu baru. Mereka akan mengamati proses rekaman ini sebagai permulaan."
Beberapa orang baru yang belum pernah kulihat tadi bergantian membungkukkan badan dan memperkenalkan diri.
"Saya Lee Jung Ki, dari tim penulis lagu, mohon kerjasamanya!"
"Saya So Hyeon, mohon kerjasamanya."
"Perkenalkan, saya Kang Min Hae, bisa dipanggil Minnie."
Gadis bernama Minnie ini sedari tadi terlihat mengamati Best dari kejauhan. Aku ternyata tidak salah, sebab kali ini ia memperkenalkan diri lalu tersenyum ke arah Best dengan durasi yang cukup lama. Aku mencoba mengamati reaksi Best.
Best terlihat sedang cengar-cengir sendiri. Lucu juga, sepertinya Hyung Best yang kukenal selama ini memang tidak bisa menyembunyikan ekspresi aslinya. Menarik juga, pikirku. Kalau dilihat Kang Minnie itu terlihat cukup pendek, setidaknya lebih pendek dari orang di sampingnya. Sedangkan Best bisa dikatakan tinggi menjulang bagaikan tiang.
"Baik, mari kita mulai saja kalau begitu. Oh ya, Lee So Ri, kau boleh jelaskan dulu tentang konsep lagu dan album kita ke para pendatang baru," kata Produser Park.
Sorry menjejakkan kaki dan mengarahkan dirinya ke hadapan kami, lalu terdengar suara orang memekik dari kejauhan.
"Aaaaaaa…"
Aku menengok ke arah suara teriakan tadi, ternyata penulis lagu baru dengan nametag So Hyeon yang barusan berteriak.
Sadar semua orang sedang memperhatikannya, ia langsung meminta maaf:
"Maafkan saya," ia membungkukkan diri.
"Ah, So Hyeon, mungkin ada yang mau kau katakan?" Hyung Sorry bertanya.
"Bu-bukan, aku hanya sudah lama sekali mengidolakan a-anda. Jadi.. Maaf sekali lagi!"
"Ah ya, senang sudah menginspirasi," Hyung Sorry tersenyum, sesaat kemudian Minnie tampak tertawa kecil.
"Kau..Minnie ya, apa yang menginspirasi mu menjadi penulis lagu di B.Aja Entertainment, kalau boleh tahu?"
Minnie jadi kaget karena ditanya, ia kemudian menjawab,
"Kalau saya, sebenarnya sudah lama mengidolakan Best."
Sekarang giliranku yang jadi senyum-senyum sendiri karena melihat kecanggungan situasi ini. Hyung Best terlihat malu-malu ketika pandangan mata semua orang jatuh padanya dan Minnie tersenyum dengan sopan.
Aku mendadak batuk karena mendeteksi aroma cinta yang mengudara. Akhirnya Hyung Best melanjutkan sesi perkenalan konsep album kami.
"Jadi begitulah kira-kira, intinya album ini melanjutkan kisah album sebelumnya, 'Dream or Truth', ketika semua hal sudah mulai mendapat pencerahan, sehingga album ini dinamakan 'Revelation'. Lalu karena kita berencana untuk melakukan ekspansi internasional, maka di dalam lagunya akan menggunakan bahasa inggris lebih banyak."
Aku membuka naskah lirik lagu kami, benar saja, lagu 'Revelation' kali ini bagianku adalah di bagian reff, dan menggunakan bahasa inggris secara penuh.
"Baik kalau begitu kita mulai rekamannya." Produser Park berseru.
Kami biasanya merekam lagu satu per satu, dan kali ini dimulai dari Hyung Sorry. Lee So Ri pun berjalan melewati kami semua, lalu entah kenapa, tiba-tiba saja Hyung Sorry hampir jatuh ke sebelah sisi jika tidak ditangkap oleh seseorang, Kang Minnie.
Sesaat aku seperti menyaksikan adegan sinetron dimana pemeran utama perempuan bertemu dengan pemeran utama laki-laki di posisi yang berdekatan, misalnya ketika saat salah seorang terjatuh berhasil ditangkap seperti ini. Anehnya, Sorry yang besar seperti itu sekarang jatuh tertangkap oleh Minnie yang berukuran imut sekaligus maskulin
"Kau tidak apa-apa?" Minnie bertanya.
"A, aku baik-baik saja." Sorry seperti membatu. Akhirnya setelah beberapa detik ia bisa berdiri lagi. Kemudian ia memegang pundak Minnie dan berkata "Terima kasih."
Aku menoleh ke samping dan kaget karena mendapati Best tampak melihat adegan tadi dengan wajah memerah. Wah, biasanya ia seperti itu kalau sedang marah atau sedang kelaparan. Aku mundur beberapa meter untuk menjaga jarak aman. Tetapi Best tidak mengatakan apa-apa dan duduk di kursi yang ditinggalkan oleh Sorry.
"Baik, musik nyala, rekaman dimulai."
Kami menunggu di luar studio selagi perekaman berlangsung. Aku sendiri terus berlatih menyanyikan bagian ku yang menggunakan melodi utama lagu Revelation. Selain aku, Xikad dan Best juga akan melanjutkan bagian reff kami.
"It's the revelation..ehm.."
"It's the revelation. Words heard over nations…"
"Wisdom into patience, move out with some passions!" Xikad bernyanyi melanjutkanku sambil meloncat-loncat penuh energi.
Beberapa saat kemudian, Sorry keluar dan memberi isyarat pada Best untuk masuk ke dalam ruang studio rekaman. Best lalu pergi dalam diam.
"Barusan Produser Park memberitahuku," ujar Sorry. Kami diam mendengarkan.
"Kita akan membuat lagu solo masing-masing." Best mengumumkan.
"Lagu solo? Wah, menarik," kataku.
"Yah, padahal aku ingin bisa duet dengan Hyung Sorry," kata Xikad.
"Berarti lagu solo ini harus kami buat sendiri?"
"Karena ini lagu solo, tentu kalian sebaiknya turut serta dalam menyusun lagunya secara pribadi, tetapi tentu saja dengan bantuan," kata Sorry.
"Kita dibantu siapa?" Xikad bertanya.
"Pak Jang tentu saja akan membantu, dan juga segenap tim penulis lagu."
"Oke, berarti kita bisa mulai kapan?" Aku bertanya.
"Nanti kalau daftar timnya sudah dibagikan, kalian boleh langsung berdiskusi dengan tim pembuat lagu masing-masing," ujar Sorry.
"Oh ya, satu lagi, nanti akan dibuat kompetisi antar lagu solo kita, lagu yang dinilai paling berhasil akan mendapat hadiah komisi yang lebih besar."
"Apa?" Xikad tampak kaget. Auranya yang berapi-api mulai terpancar.
"Wah, menarik," kataku.
"Menarik bukan? Makanya, kalian sebaiknya buat yang benar, ha ha ha."
"Hyung Sorry kan sering menulis lagu, berarti curang!" Kata Xikad.
Terdengar suara dentuman pintu, kami menengokkan kepala dan mendapati Best keluar dari studio, berarti kini tiba giliranku sehingga aku masuk ke ruang rekaman untuk bernyanyi.
Dari dalam Produser Park sudah menunggu,
"Baik Wan Gi, sekarang bagian reff ya, tunjukkan bahwa kau adalah visual multitalenta."
Aku mengeluarkan kedua jempolku untuk mengucapkan terima kasih pada Produser Park atas ucapan penyemangatnya. Aku memakai headset di sebelah telingaku untuk mendapatkan ritme lagu sambil mendengarkan vokalku dari telinga yang satunya.
"It's the revelation—"
"Stop!" kata Produser Park. Ia lalu berkata,
"Nada mu sedikit berbeda dari melodi yang seharusnya, revelation...harusnya di tingkat seperti itu."
"Ah baik,"
"It's the revelation,"
"Words heard over nations….."
"Nations…" Produser Park menginterupsi. Aku berhenti untuk berpikir dimana letak kesalahanku.
"Nadamu kurang rendah, harusnya Na-tions…"
"Ah baik," aku menurut.
Akhirnya setelah lima kali percobaan, kami bisa mendapatkan rekaman yang sesuai. Aku berterima kasih pada Produser dan izin meninggalkan studio, sebelum ia mencegatku.
"Begini Wan Gi, soal isu mengenai orang tuamu.."
"Ya, Produser?"
"Ah tidak apa-apa, maksudku, kalau ada yang ingin kau tanyakan, kau bebas untuk menyampaikannya padaku, oke?" Produser Park tersenyum padaku.
"Ah oke, terima kasih banyak.." Aku memberikan senyum balasan atas niat baik Produser Park.
Aku membuka pintu dan mendapati Xikad sudah menunggu di balik pintu, tampak tidak sabar.
"Giliranku!"
Akhirnya mereka menyelesaikan rekaman lagu 'Revelation' pada malam tersebut, dengan menerima tantangan baru untuk menciptakan lagu solo bagi masing-masing anggota yang akan dimasukkan ke dalam album mereka yang selanjutnya. Wangi cukup kelelahan setelah seharian bekerja, dan sesampainya di asrama kediaman 4Friends dapat langsung tertidur dengan pulas.