Melihat Omar di jam pulang kantor sedang melangkah menuju lift, Anya bergegas mengejarnya. Niatnya bukan untuk meminta tumpangan lagi tetapi hanya sekedar untuk menyapanya.
"Omar!"
Pria bertubuh tinggi gempal itu menoleh sekejap dan malah mempercepat langkahnya menuju lift. Bahkan dengan sengaja tidak menunggu Anya yang juga hendak menggunakan lift yang sama untuk turun. Omar segera menekan tombol agar pintu lift menutup.
Tapi tangan Anya menahannya dengan segera dan masuk.
Anya tersenyum lebar karena lega bisa mengejar Omar.
Di dalam lift kebetulan hanya ada mereka berdua dan Omar tampak berdiri menyamping menghindari pandangan Anya.
"Mar..." Anya menepuk bahu Omar. Namun Omar malah makin bergeser dan berdiri lebih menyamping sangat dekat dengan dinding lift.