Bertemu lagi dengan Anya, sebenarnya membuat Artha senang. Tapi ia masih mempertanyakan mengapa Anya sengaja menghindarinya di lobi kantor? Mengapa pura-pura menjadi orang lain dan berusaha mengelabuinya dengan penampilan barunya?
Bahkan hingga detik ini, Anya masih menghindarinya. Seperti saat mereka berada di meja makan, Anya yang duduk di seberangnya tampak lebih sering mengabaikan tatapan matanya. Anya yang ia lihat malam ini bukan lagi Anya yang biasanya. Anya yang ada di hadapannya kini tampak dingin, murung dan menjaga jarak darinya.
"Lo apa kabar?" Artha bertanya saat ia berhasil menemukan kesempatan mendekati Anya dan duduk di sampingnya.