Runa dan Dita menatap heran Mbok Acih—asisten rumah tangga keluarga Dita—yang sedang berdiri di depan pintu, dengan tangan kanan memegang nampan berisi dua gelas minuman, dan tangan kiri dijulurkan ke depan seperti ingin menghentikan sesuatu.
"Cih, ketok pintu dulu kenapa, sih? Ngagetin gue aja lo!"
"Maap-maap aja ye, Non Dita. Soalnya ini darurat. Kalo tadi nggak saya hentiin, Non Runa udah tersesat dan ngambil keputusan yang salah."
"Keputusan salah apa maksud lo, Cih?" Runa mengerutkan kening.
Acih langsung semangat. Buru-buru ia letakkan nampan di tangannya ke atas meja. Kemudian, ia berjalan mendekati ranjang Dita, tepatnya ke sebelah Runa. "Gini, Non. Menurut info yang udah Acih tangkep dari percakapan Non Runa sama Non Dita semalem—"
"Yeh... lo nguping, Cih?" potong Dita galak.