Imelda terbangun dan kaget melihat Putra tertidur disampingnya... Apa lagi melihat Putra menggenggam tangannya...
Dia bingung harus bangun atau pura2 tidur...
Tapi genggaman tangan Putra sangat erat, sehingga dia tidak bisa menarik tangannya...
Bagaimana ini ujarnya!! Muka Imelda memerah karena malu melihat Putra tertidur disampingnya...
Tiba2 Putra bergerak dan Imelda pura2 tidur kembali...
Kamu pasti masih kelelahan sekali, di usapnya beberapa kali rambut Imelda... Dan Putra segera kembali ke kamarnya melalu pintu penghubung kamar mereka...
Setelah siap, putra mencoba menghubungi Imelda melalui telepon kamarnya...
Tiba2 Imelda sudah berada dikamarnya...
Nona sudah bangun kata Putra sambil mengernyitkan dahi?
Imelda sudah terlihat siap dan sangat rapi...
Kita breakfast sekarang? Ujar Putra
Imelda hanya menggangguk...
Putra membukakan pintu kamar, dan bersamaan dengan Pak Asep dan Zepri keluar dari kamar...
Ayo kita sarapan ujar Imelda...
Pak Asep dan Zepri mengikuti langkah mereka dari belakang...
Pak Asep... Panggil Zepri sambil berbisik...
Kenapa Nona Imelda bisa keluar bersamaan dari kamar Tuan Putra?? Bukannya mereka tidak terlihat akur?!
Hust!! Jaga ucapanmu...
Kamu di gaji di perusahaan ini tidak hanya untuk menjaga keamanan Nona tapi juga kehormatannya...
Tugasmu tidak hanya membuat nona baik2 saja, tapi juga tidak mencampuri urusan pribadi Nona...
Masalah hari ini, jangan sampai orang lain tau...
Jangan pernah sebut2 kejadian pagi ini lagi...
Baiklah Pak, jawab Zepri lesu... Dia benar2 penasaran....
Nona mau Teh/copy ujar Putra??
Kamu urus saja dirimu, aku bisa menyiapkan sarapanku sendiri...
Baik nona, saya duluan ujar Putra...
Eh!!! Pak Asep, Zepri... ayo duduk di sini sambil menunjuk bangku di depannya...
Terima kasih Nona, tapi saya dan Zepri akan duduk di smocking room ujar Pak Asep...
Oh, baiklah...
Pak kenapa kita tidak duduk bersama Nona, kan Nona mengajak kita...
Kamu tau, kalau Nona tidak sendirian di sana, Nona bersama Tuan Putra... Kita tidak bisa berada di satu meja dengan orang yang belum tentu mengizinkan kita...
Tapi kan, Nona yang mengajak kita...
Kamu tau SOP pengamanan kan??
Memangnya kenapa Pak?
Kamu sudah bacakan buku terkait Protokol pengamanan Nona yang diberikan Tuan Putra pertama kali kamu bekerja???
Hmmm.... Belum
Belum selesai??
Bukan, belum sempat baca sambil menggaruk kepalanya...
Apa??!!!
Kenapa kamu bisa sesantai itu?
Pantas saja kalau kejadian di Rumah Sakit kemarin bisa sampai terjadi...
Jangan sampai Tuan Putra tau hal ini...
Setelah ini cobalah mempelajarinya...
Kamu tau, kalau AGC merupakan perusahaan yang memiliki kualifikasi penerimaan pegawai yang sangat bagus, jadi jika kamu sampai di keluarkan dari perusahaan ini maka 90% perusahaan bonafit lainnya sudah dipastikan tidak akan ada yang mau mempekerjakan mu...
Bulu Kuduk Zepri merinding, dia harus mencari buku saku itu setelah ini... Bahkan dia lupa dimana menyimpannya...
Imelda mengambil segelas Hot Cappucino dan beberapa Sushi...
Mereka hanya duduk dan makan tanpa berbicara sedikit pun...
Putra bingung harus memulai dari mana, karena dia juga tidak tau, apakah Imelda mengingat kejadian semalam, atau dia tidak sadar apa yang di alaminya semalam...
Imelda terus berpikir bagaimana harus memulai pembicaraan ini, dia betul2 penasaran kenapa Putra ada dikamarnya tadi pagi...
Tapi karena dia pura2 tidur kembali, bagaimana nanti kalau putra tau dia sudah bangun tadi pagi?
Mereka berdua berkecamuk dengan pikiran masing2, sama2 mempunyai beragam pertanyaan yang sulit mereka mulai satu sama lain...
Nona, apakah Anda mau buah??? sambil menyodorkan piring buah yang diambilnya tadi... Putra mencoba memulai obrolan!!!
Terima kasih, jawab Imelda sambil mengambil satu potong buah dengan garpunya...
Putra, maaf kalau pertanyaanku membuatmu tidak nyaman...
Silahkan saja Nona? Apa yang Nona mau pertanyakan!
Kenapa pintu penghubung kamar ku terbuka? Apakah semalam aku mengganggu tidurmu??
Deg... Dada Putra bergemuruh... Dia tidak ingat berarti!!
Tidak Nona, Anda tidak mengganggu tidur saya sama sekali... Jangan terlalu anda pikirkan!!!
Apakah aku semalam mengamuk?? Bisakah kamu ceritakan apa yang terjadi padaku semalam???
Putra bingung, apakah Nona selama ini tidak tau ketika dia terbagun malam2?? Apakah dia tidak sadar??? Apakah ini hal yang boleh Nona tau, tapi Tuan Anggo tidak berpesan apa2 padanya semalam... Bagaimana kalau ternyata Nyonya dan Tuan Anggo memang tidak pernah memberi tahu hal ini pada Nona Imelda!! Dia harus menjawab apa sekarang...
Putra... Kamu mendengar aku tanya Imelda...
Maaf Nona, saya tiba2 kebelet ke toilet...
Saya akan menjelaskan semuanya pada
Nona, mohon Nona tunggu di sini ya!!
Putra bergegas menjauh dari Imelda, dia menghubungi Tuan Anggo...
Selamat Pagi Tuan...
Maaf saya mengganggu pagi2 sekali...
Semalam Nona Imelda menangis sambil teriak-teriak... Tapi saya bingung, kenapa pagi ini Nona Imelda menanyakan pada saya apa yang terjadi semalam??
Apakah kondisinya parah??
Yah, semalam saya berusaha menenangkannya...
Bagaimana Tuan Anggo??
Imelda mengalami Trauma yang sangat berat, saya tidak bisa menceritakannya ditelepon...
Berusahalah mencari alasan untuk menghindari pertanyaannya...
Sekarang belum waktunya dia tau terkait masalah penyakit kejiwaannya...
Kita masih harus membuat Imelda terus percaya diri, kalau sampai dia tau, itu akan menurunkan rasa percaya dirinya...
Kamu tau yang harus kamu lakukan kan Putra??!
Baik Tuan... Saya akan berusaha semaksimal mungkin...
Maaf Nona, membuat Anda menunggu...
Ini saya bawakan infused water, agar nona lebih segar...
Terima kasih...
Putra, kenapa pintu penghubung kita bisa terbuka??
Maafkan kelancangan saya Nona, semalam karna saya cemas sama Nona, takut ada hal yang tidak diinginkan, saya mencoba masuk ke kamar Nona dengan kunci duplikat dan membuka pintu dari kamar Nona...
Maafkan karena kelancangan saya Nona!!
Kamu tidak berbohongkan, tatap Imelda ke Putra...
Saya tidak berani Nona!! Karena tugas saya adalah memastikan bahwa perusahaan berjalan dengan baik, jadi mana berani saya tidak berkata jujur pada Nona... Nona adalah Calon Direktur yang ditunjuk Tuan Zen sekaligus Putri semata wayang kesayangan beliau...
Imelda tau Putra berbohong, tapi semakin dia mendesak Putra, maka akan semakin 0 hasilnya... Sepertinya memang ada kejadian malam tadi, kalau tidak, tidak mungkin Putra tidur di samping kasurnya sambil memegang tangannya erat sekali...
Dia harus menyelidiki sendiri, tentang kejadian semalam...
Mungkin setelah dia menjalankan dinas ini, dia bisa mulai memikirkan tentang penyakitnya itu...
Putra lega karena Imelda tidak bertanya apa2 lagi...
Nona kita akan berangkat jam 9, jika anda sudah selesai, mari kita kembali ke kamar kembali untuk bersiap...
Tapi aku lupa membawa kunci kamarku, kita keluar dari kamarmu, maka kita masuk dari kamarmu saja lagi...
Iya , Nona... Silahkan sambil membukakan pintu lift, Pak Asep dan Zepri mengikuti dari belakang...