Chereads / CEO Dadakan / Chapter 11 - Keluarga Korban

Chapter 11 - Keluarga Korban

nyonya Diana merubah rencana semula, dimana dia menyuruh Imelda untuk segera menemui semua keluarga korban sebelum pengumuman Direktur yang baru ke publik...

Imelda akan menjalankan hari yang berat ujar Paman Anggo kepada Ibu Imelda... setidaknya dia akan melakukan perjalanan dinas selama 15 hari, ini perjalanan dinas pertamanya, saya harap Nyonya tidak usah khawatir...

Baiklah, mohon jaga Imelda ya Tuan!! Dia masih sangat muda, tapi waktunya harus dihabiskan untuk mengurus urusan perusahaan... Mohon bimbing dan jaga dia Tuan Anggo...

Saya akan menjaga Imelda seperti anak saya sendiri, perjalanan terakhir kami akan menemuin Nona Reynita di Singapore... Putra dan saya akan mendampingi sampai perjalanan dinas ini selesai...

Selama kami tidak berada di sini, mohon bantuan Nona untuk sesekali melihat perusahaan... Saya takut ada orang lain yang akan memanfaatkan ke kosongan ini...

Bukannya orang luar taunya kalau posisi ini memang kosong!! Bukan itu yang saya khawatirkan, tapi saya takut orang dari perusahaan sendirilah yang memanfaatkan situasi ini...

Baiklah Tuan...

*****_________________________________*****

Nona, kita sudah sampai di rumah sakit Harapan Bersama...

Di sini kita akan menemui beberapa karyawan yang masih dalam masa perawatan, rumah sakit sudah menyediakan ruangan untuk kita melakukan tatap muka dengan keluarga korban...

Ini Riwayat Pasien beserta biodata orang perorang, nona masih punya waktu 1 jam sebelum bertemu keluarga Pasien... Setelah pertemuan ini mencapai kesepakatan, kita akan berkeliling menemui para karyawan...

Baiklah Putra, bisa tinggalkan saya sebentar... Saya akan mempelajarinya satu persatu, silahkan jika kamu mau mengecek persiapan ruangan... Saya akan menunggu di sini...

Baiklah nona, Zepri akan berjaga diluar!!

Berselang beberapa waktu, Imelda mendengar keributan diluar ruangan!!

Imelda mencoba mendekatkan teliganya ke pintu, ternyata ada Media di luar ruangan itu...

Bagaimana media bisa ada di situ, bukannya ini pertemuan tertutup... Dan semua keluarga pegawai sudah dilarang memberi tau ke luar terkait kunjungan ini...

Ini belum waktunya Imelda diketahui Media, kenapa bisa seperti ini...

Imelda langsung mengeluarkan pakaian dari tasnya, sepertinya dia harus mengecoh para wartawan itu.. Dia mengganti pakaiannya dan menyamar menjadi Pengawal...

Imelda memasang Wig dan menggunakan kacamata hitam...

Awalnya dia cuma iseng menyiapkan ini, tapi ternyata apa yang dibawanya bermanfaat juga untuknya sekarang...

Dia keluar dari ruangan, Tuan Zepri Anda di panggil Nona...

Zepri tidak beranjak dari tempatnya, temuilah dia dulu, aku akan menjelaskan pada wartawan ini...

Tuan-tuan sekalian, saya selaku asisstant pribadi seseorang yang kalian maksud ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, karena beliau belum bisa bertemu dan menyapa Tuan-tuan sekalian... Maksud kunjungan kami hari ini adalah menyampaikan empati ke karyawan yang terdampak kecelakaan kerja di perusahaan kami... Tapi atasan saya berjanji akan mengadakan konfrensi pers dan mengundang semua awak media sesegera mungkin, setelah urusan kerja beliau selesai...

Mohon beri kami ruang, untuk menyampaikan empati kami kepada keluarga korban di sini... Kami tidak bermaksud menolak niat baik dari Tuan-Tuan sekalian tapi kami ingin ini tidak menjadi bahan pembicaraan oleh beberapa orang yang tidak berkepentingan terhadap hal ini...Sekali lagi saya mengatas namakan atasan dan perusahaan saya melakukan permohonan maaf...

Imelda mencoba membungkukan badan sambil tersenyum ke arah media, lalu mereka keluar...

Putra menarik tangan Imelda masuk ke ruangan...

Apa2 an ini Nona?

Apakah anda tau seberapa bahayanya mereka???

Jika ada satu saja yang mencurigaimu dan mengambil fotomu, apa yang akan kita kerjakan menjadi sia-sia...

Sudahlah, ini jalan terbaik yang aku ambil... Kamu tenang saja, semua sudah teratasi...

bisa kalian keluar? aku akan berganti pakaian...

Zepri dan Putra keluar dari ruangan itu...

Terlihat Putra sedang memukul Zepri diluar tapi Zepri sedikitpun tidak bergeming...

Kamu tau seberapa bahaya hal tadi?

Bagaimanan jika terjadi hal buruk tadi?

kamu bukannya melindunginya, malah masuk ke dalam!!

Apa kamu sudah gila dan sudah bosan bekerja di perusahaan ini?

Tidak Tuan, sama sekali tidak...

Nona yang menyuruh saya masuk kedalam seolah-olah ada orang lain di dalam...

Apakah kau sudah lupa protokol keadaan darurat?

Maaf Tuan, saya berusaha mengikuti permainan Nona Imelda saja tadi...

Ini peringatan terakhirmu, apa pun yang terjadi, jalankan sesuai protokol yang ada...

Keselamatan Nona Imelda adalah yang paling utama sekarang... Dan kamu dibayar untuk itu...

Camkan itu, jangan sampai kau makan gaji buta!! Bukan malah melindungi, malah dilindungi... Geram Putra...

Putra merasa kecolongan atas kejadian tadi, dia akan menyelidiki setelah acara pertemuan itu...

Tok...Tok...

Nona, apakah sudah siap?

Imelda keluar dengan berpakaian rapi dan memakai masker yang dibawanya serta kacamata Gold... Dia tetap harus menutupi mukanya sampai masuk ke ruangan pertemuan, dia harus antisipasi kalau2 masih ada wartawan yang diam2 mengambil fotonya... Dan Kacamat itu, untuk menutupi kalau dia masih sangat muda... Imelda benar2 berdandan hari ini, agar penampilannya terlihat lebih dewasa... Setidaknya, dia akan berhadapan sama orang2 yang jauh lebih tua dari nya... Dia berusaha menyeimbangkan dirinya, agar tidak dipandang sebagai anak kecil...

Putra mengernyitkan dahinya, Imelda bersiap memasuki ruangan pertemuan... Dia membuka maskernya, dan menghirup nafas panjang... Imelda sungguh terlihat lebih dewasa dari umurnya, dia terlihat memersiapkan hari ini sungguh matang ujar Putra... Ternyata make up memang bisa menutupi umur seseorang... Dimana orang diluar berdandan untuk terlihat lebih muda, tetapi Imelda mempoles mukanya agar terlihat sangat dewasa... Putra sampat terhipnotis dengan Imelda...

Apakah kita akan masuk sekarang ujar Imelda?

Oh maaf Nona, Putra membukakan pintu di depan Imelda...

Imelda memasuki ruangan berdiri di depan Podium yang telah dibuat oleh Rumah Sakit, dia membungkukkan badannya dan membuka sambutannya...

"Ibu dan saudara saya sekalian, izinkan saya memperkenalkan diri, Saya Imelda Zen Putri dari Bapak Soleh Zen...

Saya sungguh sangat berterima kasih atas kesediaan Ibu dan saudara sekalian yang sudah menyisihkan waktu di kala kesibukan bekerja dan mengurusi pegawai2 terbaik kami disini untuk memenuhi undangan kami hari ini.

Saya selaku perwakilan perusahaan mengapresiasi yang sangat tinggi atas kerjakeras pegawai2 kami yang sedang di rawat disini.

Sungguh tidak ada orang yang ingin kejadian seperti kemarin menimpa kita semua, terutama kami karena pegawai2 kami yang sekarang cedera akibat insiden kemarin merupakan pegawai terbaik kami.

Group Aaw merupakan perusahaan yang mengutamakan kualitas dalam hal penerimaan pegawai, maka dari itu kami sadari pegawai2 kami yang cedera sekarang merupakan orang2 berkualitas tinggi...

Kami akan memberikan penghargaan atas kerjakeras pegawai2 kami yang cedera tersebut...

Bagian legal perusahaan kami yang akan memberikan beberapa penawaran kepada Ibu dan Saudara kami sekalian, tapi ini bukanlah merupakan bayaran tapi merupakan tanggungjawab dan apresiasi perusahaan kami selaku keluarga dari Aaw Group Company...

Kami sadari apa yang akan kami berikan tidaklah sebanding dengan pegawai kami yang sekarang sedang Cedera, tapi kami mohon agar ibu dan saudara pahami bahwa kami berusaha menjaga keluarga kami, bagi pimpinan AGC pegawai adalah keluarga jadi anggaplah ini bentuk tanggungjawab kami terhadap keluarga kami...

Sekali lagi saya atas nama perusahaan memohon maaf atas Insiden yang terjadi kemarin...

Imelda membungkukkan badan, dan disambut tepuk tangan oleh seluruh keluarga pegawai...

Imelda menuruni Podium dan menyalami satu persatu keluarga pegawai yang hadir, disambut dengan tangis dari istri2 pegawai... Putra berusaha mengikuti langkah Imelda untuk memastikan bahwa Imelda terlindungi...

Beberapa orang berusaha memeluk tubuh Imelda, Putra memberikan kesan tidak nyaman...

Imelda hanya berusaha yang terbaik, dia hanya ingin semua korban menerima bahwa ini adalah hal yang tidak diinginkan perusahaan dan menerima penawaran dari perusahaan... Karena hasil investigasi kebakaran itu belum menemukan titik terang... Walaupun banyak hal yang aneh untuk kejadiaan hari itu, sampai hari ini pun perusahaan tidak menemukan bukti apa pun...