Chapter 34 - Menemukan Tanaman Roh

Mereka berdua hanya anak-anak, dilihat dari fitur wajahnya aku menebak mereka ada pada kisaran usia 16-17 tahun. Remaja pada masa pubertas memang sering sekali bertindak bodoh, untungnya mereka tidak mati karena itu.

Kami kemudian mengobrol sebentar, mendengar alasan mereka kesini dan bagaimana mereka bisa sampai pada situasi seperti.

Meski mereka bercerita sambil malu-malu karena terdorong oleh rusa, tapi baik aku dan Pandu tidak ada yang menertawakannya, Pandu sekarang malah sedang mencoba berceramah, memberitahukan betapa berbahayanya Alam liar.

Aku tidak terlalu terkejut dengan bagaimana bisa mereka berada dalam situasi seperti ini, sebenarnya aku malah memuji bagaimana mereka datang dengan system kerja sama mengingat usia mereka.

Satu orang berperan sebagai penjaga dan satunya lagi berperan sebagai pemikir.

Untuk beberapa bulan ke depan trik-trik seperti ini akan banyak digunakan, terutama oleh orang-orang kaya. Mereka akan menyewa penjaga saat pergi ke Dungeon, meminta penjaga untuk membuat monster lumpuh kemudian membunuhnya tanpa melakukan pertarungan.

Trik itu akan tetap efektif setidaknya hingga nanti monster kuat dengan kekuatan Aoe muncul yang bahkan dapat membunuh-orang-orang di belakan, disisi lain para penjaga mulai menyadari lebih menguntungkan berburu untuk mendapat kristal energi dari pada uang nyata, sehingga nilai uang nyata terjatuh.

Aku juga tidak bisa tidak mengatakan itu trik yang buruk, karena monster di masa awal cukup mudah di kalahkan. Mengatur beberapa jebakan sederhana dan kemudian membunuhnya secara bergantian, jika terjadi situasi yang buruk penjaga akan mengambil tindakan.

Aku cukup terkesan dengan rencana mereka, meski begitu tetap saja bagiku pemikiran kedua anak tersebut tentang semuanya akan berjalan dengan mudah adalah pemikiran yang  naif.

Tidak seperti pada pertandingan resmi, alam liar tidak memiliki aturan dalam berkelahi, tidak ada kata curang saat bertarung untuk bertahan hidup, hanya dengan sedikit pengetahuan tentang teknik berkelahi tidak langsung membuat seseorang unggul melawan monster.

Untungnya mereka bertemu rusa aneh, sebelum hal buruk terjadi.

Tapi sebenarnya aku juga sedikit penasaran dengan alasan tindakan rusa, meninggalkan Pandu yang masih berceramah aku pergi menuju rerumputan tempat rusa berkumpul.

Setelah beberapa pemeriksaan sebentar, aku menemukan beberapa rumput dengan tulang daun berwarna biru yang tumbuh secara acak di sela-sela rumput biasa. Itu adalah tanaman Roh.

Tanpa sadar senyum kecil terbentuk di sudut bibirku.

Aku tidak bisa memastikan tanaman ini datang bersama habitat atau tumbuh di dalam dungeon, tapi itu semua tidak penting, karena apa pun kesimpulannya hnaya akan memberikan kabar baik yang sama kepadaku, yaitu tanah di lantai satu sangat cocok untuk menumbuhkan tanaman roh.

Tanaman roh pada dasarnya adalah tanaman biasa yang berevolusi, mereka menyerap energi sihir yang terkandung di dalam tanah. Meningkatkan tingkat rate pertumbuhan tanaman roh berarti menginfuskan sebagian energi Dungeon ke dalam tanah.

Meski begitu tidak semua tanah yang di infuskan energi sihir akan dapat menumbuhkan tanaman roh, terkadang ada beberapa tempat yang sudah diinfuskan dengan energi sihir selama puluhan tahun tapi tetap tidak dapat menumbuhkan tanaman roh tingkat rendah sekalipun. Para druid dan penyihir yang berspesialisasi dalam tanah dan tanaman menyebut tempat seperti itu sebagai tanah terkutuk.

Dan sebaliknya semakin baik tingkat penyerapan tanah terhadap energi sihir, semakin beragam dan tinggi tingkat tanaman roh.

Perbedaan tingkat tanaman roh dibedakan pada seberapa banyak tanaman berevolusi, tanaman akan terus menyerap energi sihir dalam tanah. Tentu kualitas energi sihir juga menentukan seberapa jauh tanaman bisa berevolusi.

Tanaman roh tingkat tinggi biasanya nanti akan mengembangkan kecerdasan, mereka juga nantinya akan bisa bergerak seperti layaknya tanaman hidup, karena itulah tanaman yang tumbuh sambil menyerap energi sihir disebut dengan tanaman roh.

Rumput tulang biru ini termasuk tanaman roh tingkat rendah, memiliki cukup banyak fungsi tapi sebagian besar tidak menghasilkan efek yang penting.

Salah satunya adalah membuat makhluk hidup di sekitar tertarik untuk mendekat, tidak peduli hewan pemakan daging atau tumbuhan, meski mereka akan sakit perut harimau pun akan tertarik untuk memakannya.

Karena tanaman rumput tulang biru ini berefek langsung pada kemauan makhluk hidup, sehingga tanaman ini di klarifikasikan sebagai tanaman sihir pada bidang sihir pesona dan digunakan untuk sebagai bahan tambahan untuk bahan tambahan pembuatan ramuan.

Sebenarnya tanaman ini tidak terlalu berguna untukku, tapi aku terpikirkan untuk memanfaatkannya pada perburuan kali ini.

Aku kemudian mengambil beberapa rumput tulang biru dan memotong salah satu kaki rusa, sedangkan sisanya akan kuminta seseorang untuk mengambilnya nanti, untuk di jadikan menu makan siang hari ini.

Berikutnya tinggal mencari tempat yang termasuk dalam daerah aktivitas goblin untuk memancing.

"Aku dan Pandu akan segera berangkat lagi untuk mencoba berburu goblin, Kalian berdua bisa ikut jika kalian mau"

Bagaimanapun juga aku sudah memiliki umpan di sini, tidak masalah membiarkan mereka ikut, karena kami tidak akan melakukan pertarungan langsung nanti.

"Tidak, aku tidak pergi, aku ingin pulang saja, aku terlalu lelah sekarang"

Yang baru berbicara adalah Rama, dia adalah orang yang bisa melakukan seni bela diri, tapi di antara mereka berdua dialah yang paling terlihat ketakutan, kelelahan yang ia maksud mungkin adalah kelelahan mental, ekspresi wajahnya seperti seseorang yang sudah melakukan kerja rodi meski sebenarnya ia hanya bertahan diatas pohon dari kawanan rusa selama setengah jam.

"Percayalah pengalaman ini akan bermanfaat untukmu, dan jika terjadi apa-apa aku akan melindungi mu, meski terlihat seperti ini, aku sudah terbiasa menjelajah hutan"

Aku mencoba bertingkah seperti senior yang baik, Rama orang ini meski ia tidak memiliki keberanian yang baik, keahliannya dalam seni bela diri telah menciptakan dasar yang baik untuknya, seseorang dengan dasar yang baik adalah salah satu faktor penting untuk bisa bertahan di Dungeon,

Lagi pula meski menjadi penyerang Dungeon bukan berarti seseorang akan bisa menjadi ahli dalam semalam, cheat membunuh monster hanya akan memperkuat tubuh, sedangkan keahlian bertarung harus di pelajari secara manual.

"Benar kata kakak itu Rama, bukankah kau ingin menjadi kuat untuk mengalahkan senior yang merebut pacarmu itu?, dengan seorang pro di sini kita akan naik bus"

Anak lelaki yang satunya adalah Rafli, dia adalah pria aneh yang lain sebagai versi remaja dari Pandu, semua orang bisa melihat betapa gembiranya dia ketika aku mengajak mereka untuk ikut.

Dan sebenarnya aku sedikit mengenalnya, Rafli adalah seseorang dengan nama pengguna 'Onore Durajoto' yang sebelumnya membagikan foto sambil memegang pedang di media sosial.

Dia adalah orang pertama yang menjadi penyerang Dungeon yang kutahu, apakah sekarang dia sedang mencoba menjadi orang pertama ynag menjelajahi Dungeon juga? Apapun itu fakta dia mengajak seorang 'ahli' menandakan dia setidaknya bukan orang yang bodoh. Membuatnya menjadi salah satu kandidat yang mungkin bisa bertahan lama di Dungeon.

"Baiklah, kau benar Rafli, aku akan ikut"

"Bagus, ayo cepat kita berangkat sebelum beberapa binatang buas karena aroma darah dari rusa"

Begitu kata itu di ucapkan, Rama langsung terlihat pucat. Aku hanya tersenyum melihat hal ini.