Beberapa perubahan terjadi pada tubuh Bell, dalam kecepatan yang dapat dilihat jelas dengan mata telanjang.
Punggung, dada, punggung tangan, kaki serta telinganya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna hitam yang bercampur dengan putih.
Kuku pada tangan dan kakinya tumbuh lebih panjang dan lebih runcing. Bentuk telinganya telah berubah sepenuhnya, terlihat seperti telinga kucing dengan posisi yang berpindah sedikit naik ke atas.
Warna pupil matanya sekarang berwarna merah, dengan sedikit rasa kegilaan dan buas.
Perubahan aneh ini membuat goblin sedikit ketakutan, anak-anak goblin segera bersembunyi di balik orang tuanya, sama sekali tidak memiliki keberanian bahkan hanya untuk mengintip.
Ketakutan ini berasal dari insting alami mereka, telah lama tinggal di alam liar mengasah ke waspadaan terhadap musuh, dan saat melihat anak manusia itu berubah menjadi bentuk aneh, insting mereka terus memberi peringatan bahwa Bell sangat berbahaya.
Meski sedikit ketakutan, pejuang Goblin diarena masih bisa menenangkan diri. Musuh lebih kuat adalah fakta, tapi bukan berarti tidak ada kemungkinaan untuk menang. Sebelumnya mereka bahkan berhasil memenagkan lawan yang memiliki ukuran 10 kali dari tubuhnya.
Juga pertarungan kali ini tidak hanya menyangkut hidup dan mati dirinya tapi juga selueruh ssukunya, ia tidak boleh kalah.
Baik Bell maupun Goblin tidak ada yang berniat mundur dan menghentikan langkah kakinya, terus memperpendek jarak diantara mereka berdua.
Saat Bell mempercepat larinya, tubuhnya sedikit dibungkukkan, dengan bantuan kabut tipis ilusi sosoknya yang nyata sekarang mulai hanya terlihat secara samar-samar.
Goblin di sisi lain langsung terkejut, jika dia tidak melihat posisi lawan dengan matanya sendiri, dia pasti tidak akan tahu ada seseorang di dekatnya, hawa keberadaan Bell hampir menghilang sepenuhnya.
Goblin Nimbler yang terbiasa melakukan serangan diam-diam, yang selalu menyombongkan diri jika berbicara tentang menghilangkan hawa keberadaan, bahkan sekarang merasa keahliannya hanya sampah dibanding milik Bell.
Saat Goblin mencoba untuk fokus lag, sosok Bell tiba-tiba berkedip dan menghilang dari tempatnya, langkah terbaik pada situasi seperti ini adalah bersiap terhadap serangan dari segala sisi, tapi bahkan sebelum Goblin pulih dari kejutan, Bell sudah muncul diudara didepannya.
Tangan Bell yang bersiap menyerang memiliki sosok ilusi cakar raksasa di belakangnya.
Goblin Nimbler yang terbiasa unggul dalam kecepatan, langsung meyadari betapa lambat reaksinya. Sebelum tubuhnya sempat untuk beraksi cakar tajam telah merobek perutnya.
Luka ini hampir tidak sedalam luka yang dilakukan Alan, tapi jumlah 4 luka akibat cakaran membuat darah terkuras lebih cepat, jika dibiarkan begitu saja Goblin akan segera mati kehabisan darah.
Goblin nimbler memiliki kecepatan yang bahkan bisa disebut tidak normal, tapi itu hanya berlaku diantara monster dengan tingkat setara. Suku asal Bell ini bukan tingkat tinggi tapi jika membandingkan diantara keduanya, hampir tidak pada kelas yang sama.
Ditambah lagi Goblin Nimbler memeiliki kelemahan yang fatal, sebagai pengorbanan atas 'kecepatan' meraka, Goblin Nimbler memiliki daya hidup yang sangat rendah, kata-kata 'dengan sedikit luka kecil Goblin nimbler akan kalah' yang sebelumnya Alan katakan pada Bell bukan hanya hiburan semata.
Bertemu musuh yang lebih cepat darinya, adalah checkmate untuk Goblin nimbler.
Tapi bukan itu hal yang Alan saat ini perhatikan, kemampuan Bell yang ditunjukkan Bell sedikit lebih kuat dari perkirannya.
Bahkan jika Alan melakukan pertarungan melawan Bell, tanpa menggunakan trik Alan tidak terlalu percaya diri bisa menang. Perbedaan dasar-dasar dari kekuatan meraka terlalu jauh.
Di sisi lain ketika menyadari Bell serta seluruh sukunya akan menjadi bawahannya, Alan merasa dirinya baru saja menipu anak-anak dengan kontrak yang sama sekali tidak menguntungkan pihak Bell.
"Aku menang master" Bell telah kembali dari Arena.
Sejujurnya Bell sendiri juga merasa terkejut, ia tidak menyangka Goblin nimbler benar-benar selemah itu.
Karena sudah lama tidak melakukan pertarungan, Bell memutuskan untuk sedikit berolahraga agar insting liarnya tidak akan menjadi tumpul.
Tapi jauh diluar harapannya, petarungan ini bahkan tidak sampai disebut sebagai tahap pemanasan. Pertatungan ini terlalu singkat dan mudah.
Alan yang melihat bawahannya yang masih tidak puas, hanya mengangguk dan menjawab dengan satu kalimat pendek.
"Good job"
Setelah mengatakan itu, Alan segera mengalihkan perhatiannya kembali pada suku Goblin Nimbler, mengucapkan kata-kata yang sama yang ia lakukan pada Goblin titan untuk membuat mereka menyerah.
Meski Bell belum puas, membuatnya terus melakukan pertarungan dengan musuh yang sama, tidak akan merubah apapun. Alan sendiri juga tidak memiliki semangat untuk melakukan pertarungan melawan musuh lemah ini.
Mengakhiri pertarungan sekarang adalah pilihan yang terbaik saat ini.
Dari sudut pandang Goblin sendiri, begitu mendengar kata-kata manipulatif Alan dan melihat kemampuan Bell, Goblin nimbler juga memutuskan untuk menyerah.
Pemukiman suku mereka kemudian 'di cut dan paste' ke sudut tenggara Dungeon.
Urusan dengan Goblin nimbler telah selesai, Alan dan Bell pergi mencari monster ke tempat berikutnya. Melanjutkan ke tempat pemukiman monster ke tiga dan ke empat.
Di pemukiman ke tiga, mereka bertemu dengan suku Goblin Monet, goblin dengan tangan panjang yang berjalan dengan 4 kaki seperti hewan primata, mereka juga memiliki kebisaaan memanjat pohon. Jika mengabaikan warna kulit dan tidak adanya bulu, orang mungkin akan mengira mereka adalah variasi monyet, tapi tidak salah lagi mereka adalah goblin biasa yang telah berevolusi meniru cara hidup hewan primata.
Cara mereka menyerang adalah dengan cara melempar benda-benda disekitar seperti batu, kayu, buah dan lainnya. Benar-benar menyebalkan.
Di pemukiman ke empat, monster yang ditemui adalah Goblin Watu, jenis goblin ini memiliki ukuran dan tinggi yang normal seperti goblin kebanyakan, namun memiliki kulit yang cukup tebal dan keras.
Baik di pemukiman ke tiga maupun ke empat, Bell sendiri yang memenangkan semua pertandingan, ia hanya menderita luka kecil karena ceroboh.
Alan kemudian meletakkan ke dua suku goblin ini di sudut sudut barat daya dan barat laut Dungeon.
Sekarang persiapan lantai 1 sudah sepenuhnya selesai, untuk nama lantai 1 ini adalah Goblin Forest.
Sebenarnya tidak ada peraturan khusus atau hadiah jika melakukan hal ini, Alpha hanya ingin membuat lantai Dungeon dalam 1 set karena dorongan pribadi, seperti yang sering ia lihat pada game-game Rpg. Itu sangat keren.