Sekarang aku harus kemana? Rencana awal aku berniat bermalam di rumah pamanku, sambil bermain game sebentar, karena aku sudah lama tidak lama melakukannya. Tapi sekarang, aku merasa sedang memiliki banyak waktu luang yang terbuang sia-sia.
Sebagai orang yang kembali ke masa lalu, aku merasa harus banyak melakukan sesuatu, seperti melakukan persiapan awal atau melakukan hal-hal yang mendahului orang lain, karena aku memiliki pengetahuan masa depan.
Tapi karena aku telah mengambil jalan yang berbeda dengan garis waktu sebelumnya aku kesulitan untuk memahami persiapan yang terbaik, mungkin bahkan jika aku juga menjadi Dungeon attacker situasinya tidak akan berubah.
Lagi pula pada saat ini, masih belum ada Dungeon yang selesai melakukan persiapan. Jadi aku tidak bisa memulai memburu monster sebelum orang lain.
"Cruk cruck" Uh aku lapar, karena terlalu sibuk membuat persiapan aku jadi tidak sempat makan, ini tidak baik, terutama untuk tubuh lemahku yang sekarang.
Leebih baik aku cari makan dulu.
Kalau tidak salah di dekat sini ada rumah makan milik teman sma ku. Mampir sebentar lah.
******************
Setelah masuk di beberapa jalan kecil, dan berjalan beberapa saat akhirnya penanda 'rumah makan padang' terlihat di ujung gang.
Di dalamnya seorang lelaki sedang sibuk dengan laptopnya, entah apa yang sedang coba ia tulis.
"Yo Andra, bahkan jika dunia kiamat aku yakin kau pasti akan tetap mengerjakan skripsi mu itu, kan"
Laki-laki dengan kacamata tersebut langsung berbalik mendengar suaraku. Menatapku dengan tatapan sedikit terkejut.
"Alan, lama tidak bertemu, kau tidak pernah berkunjung atau memberi kabar, ku pikir kau sudah melupakanku"
Andra, dia adalah temanku saat sma, dari kelas 1 aku selalu berbagi meja yang sama dengannya.
Di garis waktu sebelumnya, semenjak perubahan dunia aku sudah tidak lagi berkontak dengannya apalagi bertemu secara kebetulan, ketika aku sudah menjadi kuat dan tidak lagi hidup di tepi jurang, aku mecoba mencarinya, tapi temanku yang satu ini seperti tidak memiliki keberadaan di dunia, aku sama sekali tidak menemukan jejak hidupnya.
Entah dia mati diawal atau hanya memutuskan bersembunyi.
"Ada apa Andra, apakah kau merindukan temanmu yang tampan ini"
"Haha... Aku masih narsis seperti dulu"
Biasanya setiap kali aku mengatakan kalimat itu dia akan menjawab 'sialan, aku tidak gay' atau sesuatu yang mirip tapi kali ini tidak.
Padahal aku sengaja mengucapkan kalimat yang sama karena ingin sedikit nostalgia.
Bagi Andra mungkin hanya 1 tahun telah berlalu dan tidak terlalu berkesan, tapi bagi pria paruh baya yang sudah kelelahan hidup dalam bahaya seperti ku, ingatan pada masa-masa kehidupan damai adalah kenangan yang terbaik.
Ah lupakan saja.
"Andra, aku pesan 1 porsi nasi putih dengan Rendang, sambal terasi, sayur kangkung, dan 3 perkedel"
"Siap, akan segera ku hidangkan"
Saat masih sma dulu, aku dan teman-teman yang lain sering dengan sengaja pergi ke rumah Andra untuk makan. Restoran miliknya menyajikan makanan yang enak, bisa di bilang yang terbaik, tapi karena letaknya yang terpencil membuat restoran ini sepi pengunjung.
Beberapa menit kemudian, aroma sedap daging sapi dari rendang tercium di hidungku. Di tambah dengan pedasnya sambal terasi mebuatnya semakin nikmat.
Segera aku menyantapnya, mengabaikan Andra yang duduk di bangku bersebrangan denganku.
Tapi sepertinya Andra tidak berniat membiarkan ku makan dengan tenang.
"Alan, apa maksudmu dari kata-kata sebelumnya...tentang dunia kiamat"
Topiknya terlalu tiba-tiba, dan juga perkataan ku tadi sebenarnya hanya basa-basi, tapi dia pasti menghubungkannya dengan jejadian akhir-akhir ini, menganggap kata-kata ku dengan serius.
Aku ingat Andra, suka sekali nonton film sama sepertiku. Untuk orang seperti dia, pasti akan selalu memikirkannya.
"Ada apa Andra, tumben kau peduli tentang hal sepele seperti itu, apakah kau baru saja mendapat kristal perubahan atau semacamnya?"
Andra meletakkan kedua lengannya diatas meja dan menatapku dengan serius.
"Ya"
"!!!" Sialan, aku hampir menyemburkan makanan dimulutku. Apakah dia benar-benar mendapatkannya?
Tingkat drop dari kristal untuk setiap 1 bola raksasa hanya kisaran puluhan ribu. Dan 1 bola kristal tidak hanya mencakup 1 kota, tapi bahkan lebih dari 10 kota besar maupun kecil, dari banyaknya penduduk di kota dia berhasil mendapatkan cristal perubahan tanpa kemampuan khusus.
Dewi fortuna pasti sangat memberkatinya.
"Lalu? Apa kau ingin memakainya atau malah menjualnya?"
Orang-orang masih belum memiliki konsep pasti dari Dungeon attacker dan keadaan dunia di masa depan, karena itu banyak orang yang masih menjual kristal perubahan.
Aku tidak tahu mengapa Andra mengatakan hal ini kepadaku, tapi aku tidak keberatan memberikan beberapa saran.
"Itu yang ingin ku tanyakan, aku ingin meminta pendapat darimu, menurutmu aku harus menjualnya atau memakainya? Aku ingin menggunakannya tapi aku sekarang sedang membutuhkan uang untuk biaya kuliahku"
Makanan di sini enak, tapi letaknya yang terpencil membuat rumah makan ini sepi pengunjung, apalagi di sekitar sini sering di gunakan untuk tempat berkumpul anak-anak tidak sekolah yang hanya tahu mabuk dan rokok.
Sedangkan ia hanya memiliki 1 orang tua, ayahnya telah meninggal, tapi dia sendiri memiliki 2 ssaudara lagi yang juga membutuhkan sekolah.
Tawaran menjual benda mahal seperti ini, pasti sangat menggoda baginya.
"Gunakan saja, ini hanya prediksiku tapi mata uang biasa mungkin tidak akan di gunakan lagi nantinya, aku tidak tahu akan ada perubahan dunia lagi atau tidak, tapi lihat sekarang banyak hewan-hewan mulai bermutasi, kita tidak tahu akan sampai mana mereka berevolusi, tapi jika ukuran mereka mencapai hewan hewan pada zaman reptil raksasa. Kehancuran pasti akan terjadi dimana-mana, pemerintah mungkin akan melakukan sesuatu. Tetap saja kekuatan mereka terbatas, jalan terbaik adalah kau memiliki kekuatan untuk melindungi diri sendiri dan keluargamu"
Andra termenung mendengar perkataanku. Untuk memerinya waktu untuk mencerna kata-kataku, aku melanjutkan makan.
Kata-kataku tadi adalah kebenaran, memang tidak akan ada dinasaurus tapi akan ada banyak mahluk raksasa nantinya.
Aku jadi teringat ketika ada hewan mirip ular raksasa yang sedang berbaring di sebuah pulau tidak diketahui, terlihat lewat satelit.
Itu adalah hewan raksasa pertama yang bisa mereka lihat dengan jelas.
Beberapa negara kemudian membuat perundingan, untuk mencoba menyerang mereka dengan bom nuklir.
Bom nuklir di luncurkan, dan bahkan dari ledakan itu membuat pulau tersebut musnah, tapi ualr tersebut masih baik-baik saja.
Beberapa kemudian ular tersebut muncul di sebuah pulau lain terdekat, hanya dengan bebrapa luka kecil.
Ular raksasa, mucul kurang dari 1 jam sebelum masuk lagi ke kedalaman laut. Tapi dia sudah meratakan banyak kota dan membunuh banyak sekali orang.
Sungguh kisah yang memilukan, mereka kemudian menyadari betapa lemahnya manusia.
"Andra, bolehkah aku menginap di rumahmu semalam?"