Dimalam yang sunyi itu, Putri sedang bercakap-cakap dengan Syafid dalam dunia maya,sekarang ia semakin dekat dengannya,namun tak dengan hari ini. ia sangat curiga kepada Syafid yang sedang bahagia karena pesannya telah dibalas olah seseorang.Betapa sakit hati Putri saat mengetahui bahwa Syafid menyukai perempuan lain, hatinya bagaikan tersambar petir lalu membelas hatinya menjadi dua, sesak merasuki tubuhnya.
"kenapa.... kenapa selalu seperti ini" adanya kepada dirinya sendiri sambil menahan tangis supaya kedua saudaranya tak terjaga.
Putri mencoba tetap tegar sambil menanggapi cerita Syafid mengenai seseorang yang disukainya walaupun hatinya sangat pedih menahannya.ia memutuskan untuk mengakhiri percakapan diantara mereka karena ia tak kuasa menahan rasa sakitnya.ia pun terlelap dalam tidurnya,ia tidak menyadari kalau demam sudah menyerangnya,sehingga ia tidak bisa berangkat sekolah.
"abang,kalo ada yang mau jenguk Putri... bilang aja Putri lagi pengen sendiri ya" Pintar putri yang tampak lemah diatas ranjangnya.
"beneran? " tanya Fathur lalu mendapat anggukan dari adik perempuannya.ia hanya bisa menuruti kemauan Putri.
"yaudah nanti abang pulang beliin bakso kesukaan Putri ya... abang berangkat dulu assalamu'alaikum" salam Fathur lalu meninggalkan Putri sendirian di dalam rumah karena Affan juga sedang sekolah.
sudah tiga hari berlalu namun demam Putri tak kunjung juga menurun,Fathur semakin cemas karena melihat adiknya yang biasanya riang gembira sekarang terbaring lemah di atas ranjang.