Chereads / Detektif Red / Chapter 5 - Mengambil Kendali

Chapter 5 - Mengambil Kendali

Red masih Tersedu-sedu sehabis di bantai Max.

"Kau Kejam Maxs...hiks...hiks...!" Ucap Red.

"hanya Ini caraku memilikimu, kau seperti benda yang sulit Ku raih, sulit ku temukan,kau selalu berusaha jauh dariku, Red...? I Love You....!!!" Ucap Max's.

Tangis Red Makin Kencang, tapi Kini Ia Menangis dalam Dekapan Pria Ini, pria yang lama di Cintainya ini semua Rasa seakan Melebur menjadi Satu, amarah, Kekesalan, rasa Rindu, dan hasrat terpendam mereka.

"Red..? mari Rencanakan tentang Masa Depan kita..Hem.?" Ucap Max's.

Red Hanya Mengangguk,Ia Kini Pasrah akan takdirnya Toh yang Menidurinya adalah Pria Pujaannya.

"oh, ini Sakit...!" Keluh Red.

"hahahaha, Agar Kau Ingat Aku Pria Pertamamu, dan Aku Juga Kelak Ayah dari Anakmu...!" Ucap Max's

Red Tersenyum Mendengar rayuan Max, Max berhasil Membuatnya Tersenyum dan Max pun Mengusap Air Mata di Pipi Wanitanya Ini, yang baru saja di Bantainya.

"Berjanjilah Hanya Aku Maxs..?" Pinta Red.

"Red...?? kau bicara Apa..? untuk apa Selama ini aku Melajang, Aku Mencari mu..!" Jawab Max Kesal.

"Maaf.., Aku Masih Sulit Percaya saat ini kita Bersama..!" Ucap Red.

"Nyonya Max bangun dari Tidur mu, kau Milikku sekarang Camkan Itu, dan Sebelum Itu Kau Tidurlah aku Akan Melakukan Hal lain Lagi..!" Ucap Max.

"Ya, kau Tau Wanitaku membayarmu dengan mahal, dengan "itu" yang sangat Lezat, Maka Aku Harus Membalasnya seribu Kali Lipat..!" Sambil Mengedipkan Matanya Pada Red.

"Damn You Maxs !" Ucap Red Kesal di Goda Max.

"hahahaha, Hei Nyonya Max Kau tidak bisa Becanda Ya..? sudah Sekarang kau Istirahatlah,aku keluar Sebentar Ya? Aku Janji Ga kabur Kok...!" goda Maxs Sekali Lagi..

"kau....?". Red Seakan Ingin Mencekik Nya.

Max Keluar Kamar Red menutup pintu Pelan, Ia Menghubungi Anak Buahnya yang Bukan Anggota kepolisian,Mereka Bezibako membereskan Ruangan Milik Red, membayar Tagihan bulanan Untuk Satu Tahun Penuh, dan Langsung Membeli gedung Ini atas Nama Red.

"Ya Tuhan, Seharusnya Kau Menghubungiku Red, kenapa Kau Hidup Seperti Ini..? Hatiku Sakit Melihatmu seperti Ini..!" benak Maxs.

Ia Memeriksa Laci milik Red, ada Sebuah Buku Tabungan yang Hanya Berisi Uang 1000$ Saja sementara Harus Membayar Semua Ini dan Semua Tagihan Ini.

"Kini Kau Tidak Bisa Lepas dari Ku Red,, Lihat Saja Kau Akan Menjadi Milikku Satu-satunya wanitaku..!" benak Max's.

Mereka Berdua Kawan Lama Seperjuangan dalam Menumpas Berbagai Kasus Kejahatan, akan Tetapi Red Sangat Idealis dan Ia Begitu Lurus dan Alot, Red Sangat Mengikuti Aturan hukum.

Ia Tidak Ingin Bersiasat dulu seperti Max,Lalu Melawan Balik' Menurut Red cara Itu dulu adalah Munafik, tapi Kini Cara Max itu dapat Masuk Ke Inti Kasus Hingga Ia naik Jabatan seperti Saat Ini menjadi Kepala Distrik kepolisian termuda.

Red Masih Tertidur ini Sudah Tiga Jam Berlalu, hari Semakin Sore, Red Yang Lapar Mengambil Mantel Tidurnya, berjalan Pelan-pelan keluar Kamar dengan Gemetar dan Hampir Jatuh, Max Langsung menangkapnya.

"Mengapa Kau begitu Sulit Di Ajari Red, Ku Bilang Istirahatlah...!" ucap Max.

"Aku Haus dan Lapar..!" Ucap Red tanpa Basa basi.

"Oh, mari Duduklah lihatlah aku Memesan Makanan cepat Saji di Meja..!" Ucap Max's.

Red Melihat Ada Kejanggalan di Kantor Detektif nya Seakan Memiliki Dua Meja Dengan Dua Komputer di atasnya Dan ada Sofa Tamu yang Lebih Baik. dan Melihat mobil Bututnya terparkir di Bawah.

Sebuah Dispenser di Ujung dan sebuah Showcase penuh Minuman dingin bahkan Beer paling Bawah.

"Apa yang kau Lakukan Pada Kantor ku Max...?" Tanya Red Curiga.

"Tidak Ada, hanya Melakukan Kewajiban ku Sebagai Pria Mu..!" Ucap Max yang Menarik Tangan Red Duduk di Sofa empuk Itu dan Ia duduk dengan Nyaman di sana Mengambil sebuah chicken drum, dan Memakannya sambil Meminum Sebuah Soda.