" Sepertinya itu Hyun Ki, anak itu pasti terkejut ya pasti mengira kantor ini sudah di sewa orang lain lagi..?" jawab Red, yang berusaha keluar kamar pelan-pelan dengan Tertatih.
"Red...?? Ada apa dengan kantor kita Apakah sudah bukan kita lagi penyewanya..?" tanya Hyun Ki.
"Masih aku, jangan banyak bertanya ini masih kantor kita...,, sudah...sudah...makan sana aku menyisakan makanan untukmu di kulkas..,, ucap Red, iya yakin adiknya ini belum makan setelah kerja paruh waktu lagi di malam hari di sebuah Cafe.
" Hey Red..?apa yang terjadi denganmu? mengapa kau berjalan seperti itu atau kau salah dalam berolahraga..?" tanya Hyun Ki yang janggal melihat cara Red berjalan, bisa dikatakan shinki adalah pemuda yang mudah sekali bersosialisasi akan tetapi masalah hubungan yang sangat intim dia belum menjamah ranah itu maka dia belum paham Bagaimana wanita yang telah terenggut kesuciannya masih berjalan sangat aneh.
" sudahlah aku hanya sedang tidak enak perut saja, kau tahu kan masalah bulanan wanita, ini masih masa periode ku, jadi Semuanya serba tidak enak. Oke kau jangan mengganggu aku sedang bersama dengan kekasih..!" Ucap Red, menjelaskan tentang situasi dan hubungannya di apartemen yang difungsikan sebagai kantor detektif swasta mereka ini.
"kau ingin privasi bukan..? Baiklah setidaknya aku punya hak untuk tinggal di kamarku sendiri bukan..? Tenanglah Aku tidak akan mengganggumu Red..? jawab Hyun Ki yang langsung berjalan dan membuka kulkas, untuk mencari makanan tetapi akan sangat lapar setelah pulang kerja paruh waktunya.
" Apakah kekasih mu itu kaya..? apa dia akan menyokong atau membantu kita membayar sewa apartemen ini..? hutang kita sangat banyak, apa gunanya seorang kekasih Kalau dia miskin dan tidak bisa membantumu Red..?" ucap Hyun Ki sangat keras sehingga terdengar oleh Max.
" Hei anak muda Apa kau sedang meragukan ku..? Apartemen ini telah kubeli atas tangan kekasih, jadi Jangan khawatir, tolong jangan ganggu aku Aku butuh tidur sejam lagi, setelah itu akan berangkat ke kantor...?" ucap Max yang sedikit terpejam matanya dan memaksakan diri untuk bangun, karena pendengarannya sangat tajam, Ia mendengar percakapan antara Hyun Ki dan Red.
" what's are you doing max..? you buy this building for me..???" tanya Red, yang terkejut mendengar pengakuan kekasihnya ini, bahwa apartemen yang disewa nya sebagai kantor detektif swasta ini, telah dibeli oleh Max atas namanya.
" Apa kamu ingin aku melihatmu terlantar..? dengan banyak utang dan tagihan hipotek mu yang menumpuk..? kau wanita ku kini, jangan mempermalukan ku, mereka akan berkata aku menelantarkan seorang wanita, seorang pimpinan distrik kepolisian menelantarkan wanitanya..? oh..tidak Red, jangan berfikir demikian...!" ucap Max.
"ok...anggaplah aku setuju, dan apa yang kau lakukan pukul segini..? ini sudah sangat siang..?" tanya Red ya g balik bertanya pada Maxs kekasihnya.
"aku hanya melihat beberapa kasus saja yang berada di atas meja mu, asal kau tau saja beberapa kasusmu, sama seperti kasus yang sedang kami selidiki...!" ucap Max. dengan entengnya bahwa ia mengulas berkas kasus yang sedang di tangani oleh Red.
"kasus apa yang sama dengan penyelidikanmu..?" tanya Red yang penasaran, kira-kira kasus apa yang di baca oleh Max semalam sehingga ia masih mengantuk dan kurang tidur.
"kasus nyonya Ana tentang, anak-anak remaja yang hilang Red..,, jawab Max sambil berbaring tertelungkup di ranjang Red.