"ya Tuhan, di mana Hyunki..? jangan bilang kerjanya hanya tidur saja..?" gerutuan Red.
" Apa kita harus pergi ke dokter terlebih dahulu? kupikir tekanan darahmu naik..? kau mudah sekali marah dan tersulut emosi mu?"
Ucap Max, menyadari ternyata kekasihnya ini begitu mudah tersulut emosinya, dengan hal sekecil apapun, setelah lama tidak berjumpa dengan Red, yang mengundurkan diri dari kesatuan mereka.
" Apa maksudmu..? kau masih berani meledekku..? apa kau ingin mati...?" jawab Red yang selalu naik pitan ini, sebab ia mudah sekali tersinggung, apa lagi di tambah sangat sakit di bawah sana dan harus pergi juga keluar apartemen nya.
"hemm...ku fikir kita harus mampir...? ayoo..?" ucap Max yang mendorong Red masuk mobilnya, dan langsung mengemudikan mobilnya itu, tentu saja niat awalnya adalah agar para anak buahnya leluasa mendekorasi apartemen Red, tapi rupanya gadis ini memang butuh pemeriksaan daerah kewanitaan nya.