Greisy menggerakan mesin itu dengan cepat, akhirnya mereka lolos daripada pasukan itu. Tetapi beberapa pasukan datang mengejar dia.
"Kaki kuda terlalu lambat untuk kaki mesin ini." Kata Greisy.
Liana melihat dengan khawatir. Gavin hanya diam saja.
Dan mereka melihat ada jurang di depan. Sungai di jurang itu mengalir deras.
"Aduh jalan buntu!" Kata Greisy.
"Baiklah, aku akan menginjak pasukan-pasukan itu dengan terpaksa." Kata Greisy.
Lalu mesin itu memutar balik, ia menginjak banyak pasukan itu.
Tetapi tiba-tiba, di atas terdengar suara hentakan kaki.
"Ada yang diatas?" Kejut Greisy.
Lalu mesin secara tiba-tiba mati dan tidak berfungsi lagi. Mesin itu mulai tumbang. Greisy segera membawa Dalbert, Aira, Liana, Reese, dan Gavin keluar.
Mereka terkepung lagi, tetapi ada satu sosok yang aneh.
"Hal buruk terjadi sekarang. Itu adalah Assassin Misterius, salah satu dari 4 pemimpin Darkness. Dia sudah merusak mesin Greisy." Kata Gavin.
Mereka ketakutan.
Greisy mengeluarkan senjatanya.
"Aah... sudahlah... serahkan teman kita! Dalbert!" Kata salah satu pasukan.
"T-Tidak... dia adalah tawananku." Kata Greisy.
"Baiklah, kalau begitu, kita akan pakai cara kasar." Kata salah satu pasukan.
Pasukan-pasukan itu mulai mengeluarkan pedangnya.
"Sudah-sudah... kalian ini."
Suara itu terdengar di atas mesin Greisy yamg rusak.
Seorang gadis turun dari mesin itu.
Ia mengeluarkan sebuah raiper.
"Aku selesaikan saja sekarang." Kata gadis itu.
Semua pasukan itu bersorak.
Greisy menyiapkan senjata aneh itu. Ia membelakangi Liana, Aira, dan Reese dan juga Dalbert yang masih terikat. Gavin membelakangi Liana, Aira, Reese, dan Dalbert dan juga Greisy.
Liana ketakutan, ia memeluk Reese.
Gadis itu, sang Misterious Assassin berlari dengan sangat cepat ke arah mereka. Lalu saat ia tiba di depan Greisy, ia menghilang.
Mereka mencarinya, tetapi ternyata ia sudah berada jauh di depan Gavin.
Senjata Greisy menghilang, dan juga ikatan Dalbert terlepas.
"Baiklah, kalian mau menyerahkan dia?" Tanya gadis itu.
"Sudah, serahkan saja." Kata Gavin.
"Tidak, dia sudah tau semuanya.." kata Greisy.
"Tidak! Aku tidak akan menyerahkannya!" Kata Greisy kepada gadis itu.
"Begitu ya." Kata gadis itu.
Ia membuang senjata Greisy.
Gadis itu mengangkat raipernya.
Semua pasukan bersiap.
"Darkness of all." Kata gadis itu.
Raipernya menjadi gelap, langit juga ikut menjadi gelap. Gadis itu memejamkan matanya. Sihir-sihir kegelapan mengumpul di raiper gadis itu. Lalu, gadis itu membuka kedua matanya yang sudah bersinar berwarna ungu gelap, sangat menakutkan.
"Ayo!" Kata gadis itu.
Ia mengarahkan raipernya ke arah Greisy dan teman-temannya. Sihir itu meluncur dengan cepat.
Gavin segera berdiri di depan Greisy dan menyerap semua sihir gelap gadis itu. Gavin menyerap sihir itu dengan tangan kirinya.
Semua pasukan segera maju menyerbu mereka.
Lalu Gavin meluncurkan serangan yang sama kepada pasukan-pasukan itu.
Semuanya terkejut.
"Apakah dia dari Darkness?" Tanya salah satu pasukan. Semua pasukan berhenti menyerang.
Gavin hanya diam.
"Bukan, dia bukan dari Darkness." Kata gadis itu.
Akhirnya para pasukan mulai menyerang lagi.
Greisy hanya bisa menghantamkan kepalanya pada semua pasukan yang mendekat. Pasukan itu segera tumbang setelah kepalanya dihantam dengan kepala Greisy.
Liana sangat ketakutan, ia bersembunyi di balik Reese dan Aira.
Tetapi pasukan itu terlalu banyak, Greisy dan Gavin terpisah dari Dalbert dan anak-anak.
"Bagaimana ini? Bagaimana ini? Kita akan mati!" Kata Liana panik.
"Tidak, kita akan hidup." Kata Aira.
Salah satu pasukan menerjang ke arah mereka.
"Kita akan mati." Kata Aira dengan segera.
"Maksudnya apa?!" Protes Reese.
Pasukan itu berusaha menebas mereka dengan pedang. Tetapi sebelum pedang itu sampai pada mereka, pedang itu terpentalkan.
Pasukan itu terjatuh.
"A-Astaga!" Teriak pasukan itu.
Salah satu pasukan lainnya berkata,
"Jika mereka memiliki perlindungan seperti itu, pasti itu dari sihir Lightness. Tetapi karena kristal pusat sudah ternodai, pastinya seharusnya mereka tidak bisa memakai sihir dan senjata yang berhubungan dengan Lightness. Tetapi, jika mereka bisa berarti mereka adalah..."
"The choosen one!" Teriak kedua pasukan itu.
Mendengar itu, Misterious Assassin segera mengubah sasarannya. Ia berlari dengan cepat ke arah anak-anak.
Ia hendak menebas Aira. Tetapi Aira menghindar. Aira menggandeng Reese dan Liana lalu lari. Misterious Assassin tidak membiarkan mereka lari. Ia mengejarnya.
Ia berusaha menebas Reese, Reese melihat ke belakang. Lalu ia melihat ke depan lagi sambil menutupi kepalanya dengan tangannya. Lalu, serangan Misterious Assassin tertangkis oleh tangannya itu.
Misterious Assassin tetap mengejar mereka meskipun serangannya sudah ditangkis.
.
Dalbert meninggalkan mereka. Ia hendak mencari senjata untuk membantu pihaknya, Darkness. Tetapi, ia ditemukan oleh Greisy dan ia dibuat pingsan lagi. Greisy mengikat Dalbert sambil bertarung.
.
Gavin hanya bisa mengeluarkan sihir gelap dari sisi kirinya.
.
Saat pertempuran masih berlangsung, tiba-tiba Misterious Assassin melihat sosok anak kecil di atas langit. Ia berhenti. Karena sudah tidak dikejar, Liana, Reese, dan Aira berhenti juga.
.
.
Anak kecil itu menerangi langit.
"Light rose." Kata anak itu.
Lalu muncullah banyak bunga mawar di tempat itu. Mawar itu bersinar sangat terang.
Tetapi, ranting-ranting mawar itu mulai membelit pasukan-pasukan Darkness. Greisy, Dalbert, Gavin, Liana, Reese, dan Aira tidak terbelit.
"The choosen one.." kata Misterious Assassin.
Misterious Assassin tersenyum,
"Kalian bisa lolos, tapi hanya hari ini." Katanya.
Lalu Aira menarik Reese dan Liana. Mereka berlari ke arah Greisy. Gavin juga datang kepada Greisy.
Mereka pun pergi dari tempat itu.