Kakek itu mengelus janggutnya lagi, ia berkata,
"Hati-hati, kalian pasti diincar oleh Darkness untuk dibinasakan. Pakailah ini. Ini akan menutupi lambang itu."
Kakek itu memberikan baju-baju yang sangat tertutup.
"Dan sepertinya, Liana, Reese, jika kalian tidak pergi, aku takut jika pihak Darkness mengetahui lokasi kita dan membinasakan kita semua. Maaf Liana, Reese, tetapi sepertinya kalian harus pergi bersama Aira." Kata kakek itu.
"Kakek..." kata Liana.
"Aku akan merindukan kalian, selamat jalan. Hati-hati, jangan binasa." Kata kakek itu.
Meskipun mereka belum akan pergi, tetapi kakek itu sudah berkata demikian. Kakek itu meninggalkan mereka sendiri.
"B-Bagaimana ini?" Tanya Liana panik.
.
.
Setelah kakek berbicara dengan Greisy apa yang telah terjadi, Reese dan Liana diangkat masuk ke dalam mesin itu. Dalbert digantung lagi tubuhnya di mesin itu.
Greisy, Aira, Liana, dan Reese melambaikan tangannya.
Liana mengeluarkan sedikit tangisan.
Aira hanya melihatnya.
.
.
Mereka menyusuri hutan.
"Kita mau ke mana?" Tanya Reese.
"Aku juga tidak tahu.." jawab Greisy.
"Lalu, mengapa kita pergi?" Tanya Aira.
"Begini, aku telah menculik salah satu penjaga Darkness, lalu aku menculik budak mereka yang ternyata terpilih oleh ke 4 pemimpin. Apalagi kalian juga terpilih. Pasti Darkness akan mengincar kita semua. Jadi, jika kita menetap di satu tempat, kita akan dengan mudahnya diketahui." Kata Greisy.
"Begitu... mengerikan..." kata Liana.
"Dan juga... aku berterimakasih kepada kakek karena telah merawatku dan merawat kalian, the choosen one. Dan juga kakek menyuruh satu lelaki ikut bersama kita untuk menjaga kita." Kata Greisy.
"Benar, kakek menyuruh kak Gavin ikut dengan kita." Kata Reese.
"Benae, dan rupanya Gavin sangat pendiam?" Tanya Aira.
"Benar, dia sangatlah pendiam. Tetapi itu yang membuatnya terlihat keren! " Kata Liana.
.
.
Setelah beberapa lama menyusuri hutan, sesuatu terjadi. Robot atau mesin itu tidak bisa menggerakkan salah satu kakinya.
"Aduh, kenapa? Jangan sekarang!" Kata Greisy, ia segera keluar dari tempat kemudi. Tetapi ia melihat ada sebuah tombak Darkness yang menancap di salah satu kaki mesin, tepat di tempat yang berfungsi untuk menggerakkannya.
Greisy terkejut. Ia segera melepas Dalbert dan membawanya masuk.
"Semuanya, kita diserang!" Kata Greisy.
"Diserang?!" Kejut Reese.
Liana sangat panik.
Greisy membuka sebuah kotak yang berisikan senjata. Greisy mengambil sebuah benda yang aneh. Ia mengambil juga beberapa telur besar yang aneh.
"Liana, bisa jaga Dalbert sebentar?" Tanya Greisy.
"B-Baik!" Kata Liana.
Greisy pergi keluar lagi. Ia melihat bahwa ia sudah dikepung oleh banyak tentara Darkness.
"Banyak sekali..." pikir Greisy. Ia mengeluarkan keringat.
"CEPAT TURUN BERSAMA SEMUA ORANG YANG BERADA DI DALAM!" Teriak salah satu pasukan.
Greisy hanya diam.
"CEPAT TURUN ATAU HAL YANG BURUK AKAN TERJADI!" Kata pasukan itu lagi.
"Benar... memang hal yang buruk akan terjadi!" Kata Greisy. Ia melemparkan telur itu kepada mereka. Salah satu pasukan itu menangkapnya.
"Apa ini?" Tanya pasukan itu.
"Itu hadiah!" Kata Greisy.
Lalu telur itu meledakkan diri.
Greisy melemparkan telur itu ke sejumblah pasukan yang berada di sisi lain. Tentara itu menjadi sedikit kacau.
"Hahahaha! Jangan macam-macam dengan si maniak robot Greisy!" Kata Greisy.
"Hati-hati! Jangan terkena telurnya!" Teriak para pasukan.
Greisy masuk ke dalam mesin itu. Dari dalam tubuh mesin itu keluar banyak telur.
Para pasukan menjadi panik.
Greisy pergi keluar lagi dan memperbaiki kaki mesin itu dengan sangat cepat. Lalu ia masuk dengan cepat. Mesin bisa dijalankan kembali.
Mesin itu digerakkannya pergi dari tempat itu dengan sangat cepat.