"Terima kasih tante. Kita jadi sungkan sama tante disuguhin segala kan jadi repot", ucap John kepada tante Renata setelah beliau menghidangkan minuman dan cemilan.
"Ah enggak kok. Tante ga repot sama sekali. Oh ya kalian ada perlu apa datang kemari? Kenapa kalian gak bareng Abraham pulangnya?", tanya tante Renata sekaligus.
"Kita ga pulang bareng Abraham soalnya tadi Abraham masih ada kelas waktu kita pulang, jadi kita kesini duluan tanpa Abraham. Dan maksud kita kesini Cuma main aja kok tan kan kita udah lama ga main kesini", jawab John tanpa ada keraguan atau kesalahan sedikitpun.
"Oalah. Ya udah dimakan jajannya maaf ya tante cuma bisa suguhin ginian ke kalian", sahut tante Renata.
"Ga papa kok tan. Kalo kita sih apapun dimakan", seru Jey.
"Kebiasaan lu Jey", sindir Azka sambil makan cemilan.
Mereka bertanya dan ngobrol kepada tante Rena dengan sangat hati-hati. Karena mereka ga mau kalau tante Rena mengetahui rencana mereka. Sedangkan diperjalanan ke rumah Abraham, Aliza dan Nandez mulai capek dan laper. Namun, tiba-tiba di ¾ perjalanan, Abraham kembali menjadi normal pada biasanya. Dia yang melihat ke arah kanan dan kiri seolah-olah mencari asal suara yang mengikutinya pun menengok ke belakang. Aliza dan Nandez yang semula menampakkan wajah lemas dan kelaparan mulai bersinar dan terkejut seketika.
"Apa yang kalian lakukan sampai mengikutiku sampai disini?", tanya Abraham setelah melihat Aliza dan Nandez yang ada di belakangnya dan mulai berhenti berjalan.
"Abraham?", sahut Aliza tanpa menjawab pertanyaannya.
"Apa?", tanya Abraham.
"Ga papa kok. Kita cuma mau main ke rumah lu aja", jawab Nandez.
"Oh oke".