Azka yang mendengar dan melihat respn sontak semua temannya terkejut. Kenapa dia sendiri yang gak paham kalo nenek gayung itu Melia?. Pikiran itu melayang di otak Azka yang polos. Kebetulan beberapa hari ini Melia sibuk karena ada acara pemilihan cheerleaders untuk pertandingan selanjutnya. Jadi, dia tidak sempat mengurusi Aliza dan teman-temannya.
"Oke kalo kita mau ngikutin Melia harus ada pembagian pekerjaan nih", jawab John antusias.
"Kita jumlahnya ada 9. Berarti nanti setiap anggota gengnya Melia ada pengikut sekitar 2 orang dan salah satu terdiri dari 3 orang", Reno mengarahkan.
"Yap betul banget. Gua dan John akan mengurusi Melia dan kalian mengurusi sisanya", tambah Aliza.
"SETUJU", jawab Azka tiba-tiba yang membuat dia sebagai pusat perhatian semua orang yag ada di kantin...lagi.
"Emmm maksud gua, gua setuju kalo Aliza sama John soalnya kan Melia itu ratunya sekolah ini ya meskipun dia bukan anak dari pemilik sekolah ini tetep aja dia kan juga yang memiliki peran penting di sekolah ini", jawab Azka perlahan dengan sedikit kegugupan.
"Yeah ka. Lo bener, good job my friend", sambut Reyhan.
Fyi buat kalian, Melia kan awalnya emang pemain basket, tapi semenjak dia gak berteman lagi sama Aliza dia jadi lebih banyak menghabiskan waktunya untuk shopping, mengejek Aliza, dan sering masuk latihan cuma untuk menarik perhatian cowok. Karena hal itu pelatih mereka menetapkan mereka untuk jadi cheerleaders. Dan sekarang pemilihan cheerleaders generasi selanjutnya. Sebelumnya mereka belum waktunya purna tapi emang mereka aja yang pengen keluar dan melakukan hal gak jelas lainnya.