"Inilah kenapa aku tidak suka pergi tapi tidak tahu jalannya," kata Luna.
"Lucu sekali nomor gang perumahannya pakai angka Romawi." kata Rendy. "Lala tidak bilang tadi pada kita."
"Dia terlalu kesal padamu, Kak," sahut Luna.
"Sudah kubilang susah menghadapi dia," Rendy membela.
Luna memutar bola matanya; tidak perlu diperdebatkan karena benar adanya.
Starla terkejut ketika melihat jalan cendrawasih XVI ditutup juga, terpaksa ia harus turun lagi untuk parkir, ia mulai kesal dengan aplikasi tersebut. "Mananya sih yang membantu jalan!?" serunya frustasi.
"Aku sudah bilang lebih baik menunggu besok," kata Luna yang juga turun agar Rendy bisa mudah memarkir motornya.
Starla berpikir sesaat, "Kita coba sekali lagi kalau ditutup juga ya sudah kita pulang, aku tidak enak denganmu dan Kak Rendy."
Luna berpikir sesaat sebelum sebuah ide muncul di kepalanya. "Kalau begitu ayo!" serunya semangat kembali naik ke motor Rendy.