Starla tertawa, syukurlah Aozora tidak suka dikerumuni perempuan macam playboy jika iya, ia yakin akan terkena darah tinggi karena harus melihat Aozora digoda banyak gadis di sini. Ia menghampiri, membuka kotak bekal pemberian Aozora untuknya, "Ini isi menu makan siangmu, Kak?"
"Ya—" Aozora sadar telah dijebak, ia buru-buru menambahkan. "Maksudku ya itu menu makananmu. Aku membelinya di supermarket."
"Tidak ada supermarket yang menjual makanan kotak selengkap ini, Kak." kata Starla, menggoda.
"Tidak ada!?" Aozora terkejut mendengarnya. "Maksudku... tentu saja," ia mengembuskan napasnya akan kecerobohannya. "Tapi ada di dekah rumahku."
Starla sebenarnya masih bisa menggoda lagi tetapi diurungkannya karena sudah cukup puas melihat tingkah 'bersalah' Aozora. "Aku makan."
Aozora melirik roti di tangannya. "Ya, itadakimasu..."
Starla tidak enak melihat Aozora hanya memakan roti dan susu, "Kak, kita bisa membaginya menjadi dua."