Aozora merasa itu adalah hal yang aneh yang pernah didengarnya; melarang seorang gadis berteman dengan lelaki? "Saya bukanya tidak sopan, tapi apakah Bapak sudah menanyakan itu pada Anak Bapak sendiri?"
"Starla takkan menerimanya." Pak Rudi menjawab santai. "Tapi kau bisa."
"Maaf tapi saya tidak bisa, jika bisa, akan ada Aozora lain yang akan dekat dengan Starla," kata Aozora kalem. "Lingkungan luar tak bisa selamanya dikendalikan oleh Bapak,"
Ayahnya Starla nampaknya begitu takut Starla akan berubah. Lagipula tidak ada yang akan sakit hati, ia dan Starla kan berteman.
"Aku melihat visa-mu," kata Pak Rudi. "Jadi sebelum Starla jatuh semakin dalam, aku ingin kau menjauhi dia, memang sedikit akan menyakitkan Starla tetapi lebih baik daripada banyak menyakitkan dia."
Aozora tersentak dan sedetik detik kemudian ia teringat tekad pertamanya kemari adalah berusaha menyakiti orang sedikit mungkin, ia lupa karena aura positif Starla memudarkan tekad tersebut. Ia tertunduk dalam.