Starla mengangguk. "Uang kami masih belum pasti jadi belum bisa memastikan akan jadi apa kelas kami," jelasnya malu. "Tetapi kami sudah punya rancangan soal itu, kami akan mengambil cara hemat jika uangnya memang sedikit, kalau banyak mungkin akan ada lagi tambahan..." lanjutnya penuh percaya diri.
"Hm..." Aozora berpikir sesaat. "Uang memang paling penting di sini, tetapi kalian bisa kan memakai alat mengecat di rumah kalian? Aku dan temanku juga memakai barang bekas."
Starla terkejut; kenapa tidak terpikir sebelumnya olehnya. "Terima kasih sarannya, Kak!" katanya semangat, lalu mengirim pesan pada Ayu untuk memberitahu ide brilian ini.
"Oh, dan..." Aozora mengambil sesuatu di kantung celananya kemudian menyerahkanya pada Starla. "Ini..."
"Ah..." Starla melihat uang pecahan seratus ribu di tangannya. "Maksud Kakak ini—" apakah yang dipikirkannya benar? Aozora menyumbang untuk kelasnya? Manis sih tetapi... mendapat uang dari orang di luar kelasnya sedikit menyedihkan.