Hari ini terasa begitu lama sekali bagi Starla, pikirannya dipenuhi Aozora yang sekarang sedang absen. Ia tidak dapat berhenti berpikir, apakah pemuda itu absen karena kemarin?
Starla tahu Aozora kepedasan, ia tidak buta, setenang apa pun pemuda itu berusaha untuk menutupinya, wajahnya yang menahan rasa sakit sudah membuktikan dugaannya.
Hanya yang dipikirannya seberapa buruk perut Aozora?
Starla tahu Aozora ijin, ia tidak bisa menilai secepat itu, tetapi jika benar, ia benar-benar merasa bersalah.
'Mungkin aku harus menunggu besok, apa dia sudah masuk atau belum.'
Entah kenapa Starla tidak suka ide menunggu ini, namun ia menghapus pikiran itu dan lanjut mendengarkan penjelasan gurunya.
***
Keesokan harinya Starla bangun lebih pagi dari biasanya, semangat sekali ada kemungkinan bisa bertemu Aozora di bus, ia segera bersiap-siap berangkat ke sekolah.