Ibu Melati tidak bisa berkata-kata lagi, setelah mendengar ucapan dari ibu Sinta.
Tiba-tiba saja seseorang datang menghampiri mereka. "Ibu?" Ternyata yang datang adalah Mawar.
Semakin gugup lah ibu Melati kalau itu ketika melihat ibu Sinta, ada di hadapannya dan juga ada Mawar.
"Ma-mawar?" Benar-benar tidak percaya, bahwa kini di hadapannya ada Mawar.
Jantungnya berdetak begitu kencang, dia tidak bisa menyembunyikan rasa gugupnya begitu saja.
"Ibu sedang apa di sini? Ibu mau makan ya?" tanya Mawar kepada Ibu Melati.
Ibu Melati menatap Mawar dengan tubuh bergetar, dan dia menelan saliva, lalu dia mencoba untuk menorehkan senyumnya sambil berkata, "Mawar, Ibu mau makan, kamu mau menemani Ibu, kan?" Wanita paruh baya itu menyentuh tangan putrinya dengan lembut, dan penuh kasih sayang.
"Kebetulan sekali, Mawar itu sengaja ke kantin hanya untuk membelikan Ibu makanan," ucap Mawar sambil menorehkan senyum yang manis kepada sang ibu.