Mawar yang kebingungan, tiba-tiba saja dikejutkan oleh suara dering ponsel.
"Oh ya ampun, benar-benar mengejutkan?" Wanita itu langsung mengambil ponselnya dan ternyata Arjuna yang menelepon.
"Halo Mawar," kata Arjuna dengan nada yang rendah.
"Kak Juna, ada perlu apa pagi-pagi begini sudah menelepon?" tanya wanita itu dengan nada malas.
Pasalnya Mawar baru saja bangun dari tidurnya, dan dia pun masih kepikiran tentang batu permata biru yang kini ada di atas nakas di samping tempat tidurnya.
"Mawar aku perlu berbicara dengan kamu, masalah yang serius. Kamu ada waktu kan?" tanya Arjuna dengan bersungguh-sungguh.
"Maksud Kak Juna kita bicara di telepon, apa ketemu langsung?" Mawar mengerutkan dahinya, dia tidak mengerti dengan permintaan Arjuna barusan.
"Ditelepon saja dulu, ada yang ingin aku tanyakan, tetapi jika memang ada hal yang mencurigakan kita harus bertemu," tutur Arjuna.