Chereads / Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA- / Chapter 10 - KEKUATAN YANG TIDAK BERGUNA

Chapter 10 - KEKUATAN YANG TIDAK BERGUNA

Ketegangan di udara kemudian meningkat bersamaan dengan wajah bingung para prajurit- prajurit itu.

"Apa yang sedang dia katakan?" beberapa prajurit berbisik ke teman disebelahnya.

Ketegangan itu terlalu intens untuk Senja, maka dari itu dia mencengkeram dadanya dengan erat.

Ada apa ini? Apakah karena aku menjadi terlalu sensitive? Aku dapat merasakan emosi mereka dan ini terlalu melelahkan.

Kemudian, kata- kata wanita tua itu terdengar kembali di dalam kepala Senja.

Apakah ini yang wanita tua itu maksudkan dengan meningkatkan inderaku? Huh! Ini sama sekali tidak membantu.

Kenapa tidak memberikanku sesuatu yang lebih hebat lagi saja? Seperti dapat menembakkan api dari mataku, terbang di langit, teleportasi ke tempat lain, kekuatan untuk menghilang misalnya? Aku benar- benar membutuhkannya saat ini.

"Permisi…" Senja berkata dalam suara yang rendah.

Namun, hal itu cukup untuk membuat semua prajurit tersebut diam dalam seketika dan melihat Senja dalam antisipasi. Senja dapat merasakan hal tersebut juga. Senja mendesah dengan lelah sebelum melanjutkan.

"Boleh aku minta baju? Tolong?" Senja bertanya dengan canggung.

Kemudian, keheningan yang hakiki yang menjawab pertanyaan Senja. Tidak ada yang menjawab dan tidak ada yang memberi reaksi.

"Baju… tolong?" Senja mengulangi permintaannya dalam nada yang mengingatkan.

Dia harus menyingkirkan perasaan- perasaan prajurit- prajurit tersebut karena hal itu bukanlah miliknya. Senja menjadi kesal dengan reaksi mereka dan menjadi lebih marah karena perasaan gugup yang mereka berikan padanya.

Senja menatap mata mereka satu per satu sementara di lain pihak para prajurit itu menghindari matanya.

"Berikan dia baju dan bawa dia ke kapten Hua!" Prajurit dari yang sebelumnya kemudian mendapatkan kesadarannya kembali lalu memerintahkan pada prajurit di belakangnya.

Tidak beberapa lama kemudian, seseorang membawakan pakaian berwarna hijau yang sangat lusuh.

Alis mata Senja bertaut ketika melihat baju tersebut, dia tidak pernah memakai sesuatu yang sangat lusush dan kumal seperti itu.

Namun, dengan bijak, Senja tidak mengatakan apapun.

"Cepat pakai ini. tubuhmu tidak bagus untuk di lihat." Ucap salah seorang prajurit yang kemudian memberikan baju lusuh itu pada Senja.

Tidak bagus apanya?! Kamu itu sedang tersipu- sipu sekarang ini, anak muda! Senja menggerutu di dalam hatinya, kemudian dia segera menyelimuti dirinya dengan pakaian tersebut.

Baju itu sangat besar dan panjangnya hampir menutupi dengkul Senja dan panjang lengan baju tersebut membuat tangannya tidak bisa dilihat. Ugh!

"Bawa dia ke kapten Hua!"

Setelah perintah itu dikattakan, empat prajurit menghunuskan pedangnya dan mengelilingi Senja untuk membawanya pergi.

"Tunggu, apa- apaan ini? kamu tidak perlu untuk menghunuskan pedangmu bukan?" aku tidak akan bisa mengalahkan kalian semua. Aku bahkan tidak mempunyai dasar ilmu bela diri!

Tetapi, para prajurit itu tidak mengatakan apa- apa dan hanya memberi sinyal pada Senja untuk bergerak. Karena tidak mempunyai pilihan lain, Senja mengikuti mereka.

Rasanya, mereka tidak akan membunuhnya dengan segera.

Sementara Senja berjalan dengan prajurit- prajurit yang mendampinginya, dia menjadi bisa untuk menganalisis situasinya.

Ini adalah hal paling gila yang pernah terjadi, tapi Senja masih sulit untuk menerimanya. Senja masih merasa kalau Sian akan muncul kapan saja dari suatu tempat dan mengatakan kalau situasi yang Senja hadapi sekarang hanyalah sebuah lelucon yang dia buat.

Tapi, walaupun ini hanyalah lelucon, Sian sudah pasti tidak akan bisa men setting semua ini!

Semua ini terlihat sangat nyata, amat sangat nyata! Apakah wanita tua itu telah melemparkan dirinya ke zaman kuno? Bagaimana mungkin dia melakukan hal itu? Apakah dia benar- benar seorang penyihir?

Senja menggelengkan kepalanya dengan keras, merasa pusing dengan kemungkinan tersebut.

Setelah menganalisis secara singkat, Senja menyadari tiga hal.

Pertama, dia berada di dalam benteng, dan Senja sangat yakin akan hal ini.

Kedua, benteng ini berisikan prajurit- prajurit yang tengah gugup, sepertinya akan ada sesuatu yang besar yang akan terjadi.

Ketiga, Senja saat ini berada di dunia lain di zaman kuno. Ini sungguh gila!

Oh, dan satu lagi yang Senja ketahui, dia menjadi lebih sensitive terhadap perasaan orang- orang disekitarnya dan dia tidak dapat mengendalikan hal tersebut, dan juga hal ini dapat mempengaruhi emosinya.

Ini hampir seperti Senja telah berubah menjadi manusia- pendeteksi- perasaan. Pemahaman ini datang padanya begitu saja.

Hebat! Sekarang aku mempunyai kekuatan yang tidak berguna!