Chereads / FULLHENTAI 2 / Chapter 7 - Chapter 7 ( Masih Sama Saja )

Chapter 7 - Chapter 7 ( Masih Sama Saja )

Sebelumnya.

"Kenapa kau mengikutiku sampai sini? jangan-jangan kau?" ucapku. Sasori mengdekat memojokkanku ke pintu masuk apartemenku yang masih tertutup.

"Sakura jadilah pacarku." ucap Sasori lalu ku mendorongnya.

Next.

Chapter 07

.

(Masih Sama Saja)

.

Sakura pov.

"Sakura.."

Gumannya lirih dapatku dengar jelas tapi ada rasa ragu di dalam benakku. Apa mungkin ini triknya?

"Berhentilah memelukku," ucapku. Tegas dan perlahan dia menghentikan pelukannya.

"Sakura aku-."

"Cukupp! Pergilah Sasori!" ucapku tegas agar dia berhenti merayu entah kenapa hal itu tidak terdengar indah malah sebaliknya terdengar mengerikan, seperti suara burung hantu saat malam hari di hutan yang gelap.

"Sakura, aku serius!" ucapnya. Dan kedua tangannya memelukku erat, laluku meraih kedua tangannya dan melepaskan pelukannya yang tadinya melingkari tubuhku.

"Maaf tadi aku emosi pergilah Sasori," ucapku. Membuka pintu yang tadinya tertutup. Aku hanya membuka kuncinya belum sempat membuka pintu.

"Sakura?" ucapnya. Kubalas dengan menutup pintu.

Blamm.

"Melelahkan," gumamku.

Aku mulai melangkah menuju kamar mandi.

Saat aku di depan pintu kamar mandi satu demi satu pakaian yang melekat di tubuhku aku lucuti dan mengambil handuk yang memangku letakkan di dekat pintu masuk kamar mandi. Aku melihat cermin saat di dalam kamar mandi. Aku lihat bekas kiss mark di leher dan bawah leherku.

"Jalang," gumamku mungkin benar kini aku telah menjadi jalang...

.

.

Jresh.

.

.

Aku memutar pengangan kran untuk mengisi airhangat di bak mandi. Ku tunggu hingga hampir penuh mungkin berendam bisa membuatku tenang mungkin.

'Bagaimana jika nanti bibiku tau?' gumamku dalam hati. Dan perlahan ku mulai naik, memasuki bak mandi untuk menyamankan posisiku di bak mandi.

"Hikss...hikss.."

Tanpa perintahku isak mulai ada di setiap tangisku, yang aku takutkan hanya satu yaitu hamil bagaimana jika nanti aku hamil?

.

.

.

.

Setelah aku berendam dan mandi akupun kini berdiri di depan lemari baju yang terbuka.

"Aku lelah," gumamku.

Aku melepas handuk yang membalut tubuhku dan mulai memakai pakaian dalam juga piyama berwana putih sedikit merah muda walaupun samar hampir tak terlihat. Dan motif kelopak bunga sakura yang menjadi hiasannya.

Akupun merebahkan diri ke tempat tidur. Setelah mengeringkan rambutku tadi, kelopak mata seakan berat ingin menutup rapat dan perlahan aku mulai memejamkan mata.

"Semoga semua ini hanya mimpiku saja.."

Ting... Nung... Ting... Nungg..

Aku terjaga dari tidurku seakan mendengar bel apartemenku berbunyi.

Aku melihat jam wekker kecil di atas rak meja kecil dekat tempat tidur.

Ternyata sudah jam 9:05 PM?

Aku mulai beranjak dari tempat tidur menuju pintu keluar kamarku.

Tingg... Nung...

"Sebentar!"ucapku. Ku membuka pintu tapi, aku hanya bisa diam karena yang di hadapanku adalah Sasuke uchiha.

"Haruno?" ucapnya. Ku mulai menutup pintu tapi,

Sasuke menahan pintu dan masuk ke dalam apartemenku.

"Keluuarr! Jangan! Ganggu! Aku lagi!" teriaku nyaring.

.

.

Plaakk.

.

.

Aku hanya bisa diam saat dia menamparku.

"Lebih baik kau, diam Haruno!" ucapnya. Dia mengandengku paksa menuju kamarku.

"Hikksss... Hikss... Hikss... Hue... Hikss."

Bruukhh.

Yang seperti sebelumnya aku terbaring di ranjang. Dan iblis ini tersenyum puas, aku hanya bisa menatap sayup. Melihat senyum iblisnya yang mungkin bagi oranglain itu manis tapi sebenarnya.... Tidak!

"Haruno, aku merindukanmu." ucapannya terdengar tidak masuk akal..

Sakura Pov End.

Sasuke melumat paksa bibir ranum Sakura dan mengunci gerakan Sakura bukan hanya melumat bahkan memberi tanda kiss mark baru di leher Sakura.

"Sshh Cu.... Kuupphh.. Hikss.. Hentikann.. AkhhSshh," desah Sakura ketika Sasuke meremas dada kirinya Sakura. Dan sambil tersenyum seperti iblis.

"Kau senangkan, Haruno?" tanya Sasuke.

"Ashhh... Hikss... Sasukehh... Hentikan.... Hikss," protes Sakura. Sasuke mengeluarkan tali dari saku celanan.

"Ayo kita mulai... Haruno," ucap Sasuke. Sasuke memaksa melucuti pakaian Sakura, hingga tak ada lagi satu helai benang yang menutupi tubuhnya dan mengikat kedua tangan Sakura di ranjang.

"Hikkss... Aku mohon... Hentikan.. Hikss... Nanti aku bisa.. Hamil," ucap parau Sakura. Yang kini terikat bersandar di kepala ranjang.

"Hnn, tinggal digugurkan saja mudahkan? Dan kita melakukan Seks lagi," ucap Sasuke dengan santai, membuat Sakura mendelik emerald nya membulat.

" Kauu!! Iblis! Gilaaa!" teriak Sakura. Sasuke melumat dada kiri, kanan, Sakura bergantian.

"Ssphhh Mmm.. Terserahh," balas Sasuke tak peduli.

"Aahh.. Sshh... Oohh.... Ssshh.." desah Sakura ketika Sasuke melumat, hisap dada Sakura dan kadang meremas kasar. Sasuke mulai menjilat bibir bagian sensitif milik Sakura.

"Sspphh.. Kau munafik Haruno, kau sangat suka setiapku lakukan ini?" tanya Sasuke.

Menjilat lagi.

"Ssshhh.. Oohh," desah Sakura.

"Akhh... Sshh Aaaahhh,"

desah klimaks Sakura. Sasuke melucuti celana dan boxer. Dan mulai meraba pipi Sakura Sambil berucap, "kita bermain sampai pagi dan jika kau hamil? Aku akan membayar biaya saat mengugurkan kandungan mu nanti."

"Hikkss... Gilaaaa!!" tangis dan bentak Sakura. Sasuke menompakan kedua paha Sakura ke pahanya. Kejantanan menerobos ke dalam lorong kenikmatan Sakura.

"Aaakkhhh! Aaahh!!"

Desah parau Sakura. Dia mencoba mengerakan kedua tanganya yang terikan di ranjang.

Sasuke menghetak-hentak kasar sambil menghisap rakus leher Sakura, kiri, kanan bergatian.

"Ashhh... Uuhhh..."

Semakin Sakura mendesah Sasuke semakin cepat mengerakan tempo gerakan hentakannya.

"Aaakhhh!" desah klimaks Sakura.

Sasuke melepas ikatan di kedua tangan Sakura, Sasuke membaringkannya.

"Lagi?" tanya Sasuke.

Dia mengangkat kedua kaki Sakura mengejot Seperti iblis yang haus seks.

Sakura hanya meringis menahan hentakan kasar dan cepat dari Sasuke.

"Akhhhh... Sasukeehhh... Akhhh.. Uuhh... Sasukehhh.. Skkhh... Akhhhh...Perihhh!!" Sasuke berhenti lalu menatap malas ke arah Sakura.

"Cihh! perih? Jangan bohong!" ucap Sasuke dan menghentak kasar lagi.

"Akkhh... Oohhh.. Saashhh... Ohhh... Ahhhkhh... Aahhhh!" desah Sakura klimaks, diapun terlelap pingsan.

"Cih payah!" ucap Sasuke. Dan mengambil pakaianya, memakainya. Sasuke keluar dari kamar Sakura, Sakura kini tergulai lemas di tempat tidur.

BERSAMBUNG

Chapter 08

(Takdirku)