Chereads / ALWAYS LOVING YOU / Chapter 5 - EMPAT

Chapter 5 - EMPAT

Ketika cinta itu pergi baru kurasakan betapa berartinya dirimu untukku.

Kynan

***

Sejak pertengkaran mereka, Aluna dan Kynan tidak pernah bertemu lagi dan jika mereka tidak sengaja berpas - pasan Aluna berusaha untuk sebisa mungkin menghindar, tapi sepertinya sekarang  dia tidak dapat mengelak lagi, saat dia dan Kendra pergi ke mall untuk membeli keperluan Aluna selama berada di luar negeri tanpa sengaja dia melihat Kynan sedang jalan berdua dengan seorang wanita. Aluna memang hanya dua tahun berada di luar negeri tetapi Aluna harus melengkapi kebutuhannya selama disana. Mereka akan pergi ke sebuah cafe yang berada di mall itu setelah sekian waktu mereka berbelanja dan perut mereka sudah keroncongan.

"Kita mau makan apa?" tanya Kendra sambil menatap sahabatnya itu. "Banyak pilihannya ini. Lun. Nanti kita jadi jarang pergi makan sama-sama, ngecengin cowok sama-sama, gosip sama-sama. Aku pasti merindukan semua itu.

Aluna memeluk sahabatnya itu, "Kamu kan masih bisa menjengukku disana. Orangtuamu juga ada disana. Tapi tolong jangan beritahu kak Kynan aku mengambil beasiswa dimana. Aku ingin mengobati lukaku Ke..." mereka saling berpelukan ditengah mall. Seluruh pengunjung menatap mereka takjub, dua gadis cantik bak bidadari sedang berada di mall, pikir mereka.

"Oke jangan sedih lagi. Ayo kita makan Fast food, sekali - kali nggak apa-apa kan?" Kendra berusaha menghibur sahabatnya itu.

Aluna tersenyum lalu tertawa, sahabatnya selalu tau keinginannya. Aluna yang notabene seorang anak kos sangan menyukai yang namanya fast food tapi tidak dengan Kendra, sejak kecil orangtua Kendra selalu mengajarkan Kendra dan Kynan untuk memakan makanan yang sehat.

"Okeee..... Ayo!" ajak Aluna penuh semangat. Saat mereka melangkahkan kaki ke restoran cepat saji, mata mereka menatap sepasang manusia yang salah satunya sangat mereka kenal sedang berjalan mesra sambil sesekali tertawa.

"Ke..... Kuatkan aku Ke.... Buat aku tetap tersenyum." Lirih Aluna saat matanya menatap Kynan yang berjalan ke arahnya. Kynan masih asyik bercengkerama tanpa melihat Aluna berada tidak jauh didepannya. Jari tangan Aluna meremas jemari Kendra yang ada di genggamannya, Kendra--pun berusaha memberi kekuatan kepada Aluna.

"Tenangkan dirimu. Ada aku disini yang akan selalu bersamamu. Jangan pernah memikirkan pria brengsek itu lagi!" Kendra memberi semangat, meminta Aluna untuk tetap tersenyum. Mereka melangkahkan kaki kembali menuju restoran fast food yang akan mereka tuju. Dengan kaki yang berat, Aluna berusaha melangkahkan kakinya mengikuti langkah Kendra.

Saat sedikit lagi mereka memasuki restoran, dari arah belakangnya seseorang memanggil mereka. Mereka berhenti lalu berbalik, sebelum berbalik Aluna menghirup nafas dan mengeluarkan perlahan. berusaha untuk menampilkan wajah yang biasa-biasa saja. Menahan gejolak yang tiba-tiba muncul dihatinya. "Saatnya untuk beracting! Semangat Luna! Aluna Ayu pasti bisa!" ucapnya dalam hati.

"Mau kemana? Kalian habis belanja?" Kynan menatap Aluna yang terlihat biasa saja meski tangan Kynan memegang mesra tangan Vania.

"Oh... kita mau makan kak. Capek habis ngelilingi mall yang besar ini, sekarang jadi lapar." itu bukan suara Kendra melainkan suara Aluna yang terdengar biasa saja dan ceria.

Kynan sedikit jengkel, sebenarnya dari tadi dia melihat Aluna dan adiknya. Niat Kynan ingin membuat Aluna cemburu tapi, yang didapat adalah hal yang sebaliknya. Aluna terlihat biasa saja.

"Kalau begitu kita makan bersama. Tapi tidak di tempat ini. Ini tidak sehat untuk tubuh kalian."

"Tidak perlu kak. Kami ingin makan disini. Kakak jika ingin makan silahkan pergi ke restoran pilihan kakak sendiri. Ayo Ke, kita masuk." tolak Aluna, tangannya menggandeng tangan Kendra untuk memasuki restoran cepat saji itu. Baru beberapa langkah, tangan Aluna ditarik dipaksa untuk berbalik arah. Ya. Kynan menarik tangan Aluna untuk mengikutinya menuju restoran lain yang tidak menyajikan makanan cepat saji.

"Kak. Lepaskan! Aku mau makan disana dengan Kendra." tolak Aluna berusaha melepaskan cengkeraman Kynan ditangannya.

"Ikut aku atau aku akan menciummu disini? Kamu yang pilih?" Kynan kembali menarik pergelangan tangan Aluna, meninggalkan Vania dan Kendra dibelakang.

"Kenapa tidak mencium pacar kakak yang seksi saja? Dia ada disana. Kak! Lepaskan!" Aluna masih berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman kuat tangan kekar Kynan, mereka semua menjadi bahan tontonan di tempat umum.

Kynan tiba-tiba berhenti membuat Aluna yang tidak mengetahuinya menubruk punggung tegap Kynan.

"Aduuuhhh..... Kak! kalau mau berhenti lihat - lihat dong. Benjol nih jidat Luna!" omel Aluna sambil mengusap keningnya yang terasa sakit.

"Lepas kak. Sakit kak. Tolong lepas tangan Luna kak." pinta Aluna yang merasa sakit pergelangan tangannya karena digenggam erat dan ditarik oleh Kynan. Melihat Aluna yang terus meronta tanpa aba-aba Kynan menarik tengkuk Aluna dan melumatnya kasar. Aluna  terkejut diperlakukan seperti itu. Ini pelecehan menurutnya. Merasa dipermalukan mata Aluna mulai berkaca-kaca.

PLAAAKKK....

Pipi Kynan bergerak ke kanan saat Aluna menamparnya dengan sangat keras. Kynan mengusap pipinya yang terasa panas, dan tersenyum ke arah Aluna.

"Apa yang kakak lakukan? AKU MEMBENCIMU!!!" teriak Aluna dan berlari meninggalkan Kynan dan Kendra.

Plaaakkk.....

Kini tamparan kembali didapat oleh Kynan. Bukan dari Aluna melainkan dari saudara kembarnya Kendra.

"Kynan Dega Jovian! BRENGSEK KAMU! Jangan harap kamu bisa bertemu dengan Luna lagi. Aku tidak akan pernah mengijinkanmu." ucap Kendra lalu meninggalkan Kynan yang masih dengan keterkejutannya.

"Ada apa ini, Ky? kamu mencium wanita lain di depanku?"

"Ma'af."

"Kamu! Kamu benar - benar! Aku akan membuat perhitungan kepada kalian! Ingat itu Kynan!" Vania meninggalkan Kynan yang hanya menunduk. Banyak pasang mata yang melihat ke arahnya. ada yang menyumpahinya dan ada juga yang merasa iba kepadanya. Wajah tampan tapi ditinggalkan para wanitanya.