Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Asosiasi Kehidupan Hantu

🇮🇩ZaidanRafif
--
chs / week
--
NOT RATINGS
24.3k
Views
Synopsis
Bercerita tentang karakter yang bernama Hakuma Hanko yang merupakan keturunan terakhir dari nenek moyangnya, ia merupakan seorang murid SMP kelas 3 dan tinggal bersama dengan Ibunya dan kakaknya, dari sini petualangannya pun dimulai!
VIEW MORE

Chapter 1 - Penampakan jilid-1

Pagi yang sejuk menggambarkan kedamaian desa dibalik perkotaan di Kota Ichikawa yang selalu padat. Burung-burung berkicau bagaikan sebuah jam beker yang berdering diwaktu pagi.

Aku terbangun dari mimpi yang panjang bersiap untuk menyambut hari ini dengan kebahagiaan, aku pun bergegas mengambil sikat gigi dan handuk untuk pergi mandi.

Setelah mandi, seperti biasa aku bergegas keluar kamar untuk mengambil sarapanku bersama dengan Ibu dan Kakakku. Matahari pun mulai menampakkan sinarnya diujung bukit dekat desa kami, menandakan bahwa aku harus segera berangkat ke sekolah.

"Ibu, aku berangkat sekolah dulu," salam Hanko, "Ya, hati-hati di jalan!," jawab Ibu.

Aku berangkat sekolah menggunakan sepeda yang aku beli dengan uang tabungan sisa uang jajan selama tahun ini, aku sangat senag karena pada akhirnya aku bisa membeli barang mahal dengan uangku sendiri.

Sekolahku adalah SMP Yamaka yang merupakan salah satu sekolah SMP terdekat dari desaku, jaraknya kira-kira sekitar beberapa kilometer dari rumahku.

Dalam perjalanan menuju ke sekolah aku menikmati pemandangan desa sambil mengayuh sepeda menuju ke sekolahku.

Setelah beberapa saat, akhirnya aku pun tiba di sekolah dan segera memarkirkan sepeda di tempat parkiran yang ada di halaman sekolahku. Disana aku bertemu Myo teman masa kecilku yang sekarang berada di kelas yang sama denganku.

"Hai Hanko, selamat pagi!", sapa Myo,"Oh Myo, selamat pagi juga", jawabku, "Tumben sekali ya kamu berangkat agak pagian, kesambet apa lo?" tanya Myo, "Ah nggak kok, lagian sekarang kan udh mau semester baru jd harus lebih displin lagi", jawabku, "Hmm, bener juga ya, tapi kok kamu nggak seperti biasanya, kamu habis mimpi?", "Yaa nggakpapa kan lagian aku ngerasa baik baik aja, tp soal mim..." 'tring....tring' tiba-tiba bel berbunyi ditengah percakapanku, "Wah sudah bel, yuk kita masuk Hanko!" seru Myo, "Eh, Sudah bel ternyata" kataku, kami pun pergi ke kelas kita yaitu kelas 9B yang berada di lantai 2 dari 4 lantai di sekolahku.

Beberapa jam kemudian...

Jam pelajaran PPKN dimulai lalu setelah beberapa saat, aku pun melihat keluar jendela sambil mendengarkan penjelasan dari Pak Komei.

Seperti biasa aku melihat-lihat pemandangan halaman sekolah dari jendela kelasku, disaat aku tengah melihat-lihat, tiba-tiba muncul seorang gadis berambut panjang yang tengah berdiri tepat ditengah halaman sekolah, aku pun terkaget saat melihatnya, awalnya kukira hanya seorang gadis biasa namun aku mulai merasakan ada aura aneh dan mata kananku pun mulai merasakan sakit setelah melihat gadis itu. "Siapa dia sebenarnya, ekh" tanyaku sambil menahan rasa sakit di mataku.

Bel makan siang pun berbunyi, aku segera menuju kebawah untuk menyelidiki siapa sebenarnya gadis yang dia lihat tadi, "Hanko, kamu mau kemana, mau makan sama kami nggak?", tanya Myo, "Aduh Myo maaf ya kali ini saya nggak bisa, saya ada urusan bentar dibawah, Maaf yaa.." jawabku, "Oh urusan ya, ya sudah nggakpapa kalo urusan itu penting buat kamu", "Makasih Myo saya pergi dulu, silakan dilanjutkan makan siangnya!" kataku.

Setelah itu aku pun turun kebawah sambil berjalan mencari gadis tadi, "Siapa sebenarnya gadis tadi, kenapa saat aku melihatnya mataku menjadi buram dan sakit" tanyaku dalam hati, setelah mencari kemana-kemana usahanya pun tidak membuahkan hasil, dia pun kembali ke kelasnya yang ada di lantai dua.

Pada saat ia kembali tiba-tiba dia mendengar suara bisikan yang membuatnya kaget dan penarasaran, dia pun pergi mengikuti sumber suara itu dan ternyata suara itu berasal dari dalam ruang musik yang ada di lantai 1.

Ternyata setelah kudengar lagi ternyata itu merupakan suara nyanyian seorang perempuan yang ada didalam ruang itu, aku pun memberanikan diri dan segera membuka pintu, "Halo, selamat datang Hanko!", "Eh, siapa, argh gaaawaat..." Mataku tiba-tiba sakit karena melihat seorang gadis yang ada di dalam ruang musik tersebut, dan dari situ pun aku mengenal siapa dia.