Ternyata Pak Zashu yang selama ini kukenal dulu merupakan seorang veteran perang dunia II yang bertugas menyampaikan informasi kepada para jenderal di berbagai skuadron.
Dari situ Shin mulai berguru pada Pak Zashu untuk bisa menggunakan sihir penyembuh supaya diakui oleh ayahnya.
Pelatihan selama 2 tahun pun dimulai disini!
*AGL ~ CERITA NAOMI { LEGENDA PENYIHIR ROOSEVELT PART II }*
Shin tidak mengira dirinya akan menjadi murid Pak Zashu yang merupakan seorang kolektor barang-barang antik peninggalan para bangsawan manusia.
Dia juga tidak mengira kalau dia diperbolehkan tinggal disini selama 2 tahun untuk bisa menngasah ilmunya dan kembali ke ayahnya agar bisa diakui olehnya.
"Maaf tapi bagaimana cara Bapak mengajari saya, sedangkan bapak sendiri bukanlah keturunan dari salah satu bangsawan manusia?"
"Siapa bilang bapak bukan keturunan dari salah satu bangsawan manusia!",
"Bukannya bapak sendiri yg bilang tadi?"
"Eh..Hee.. benarkah?, sepertinya bapak sudah mulai pikun sampai-sampai bapak lupa kalau tadi bapak sudah memberitahumu", jawab Pak Zashu dengan malu.
"Jadi sebenarnya bapak ini..."
"Ya bapak tidak bisa menggunakan sihir atau kemampuan apapun karena bapak bukan berasal dari keturunan para bangsawan, tetapi bapak tahu banyak soal mereka mulai dari sejarah sampai kemampuan para manusia bangsawan yang sangat berbeda dari manusia pada umumnya"
"Jadi bapak hanya bisa memberitahumu tentang bagaimana cara menggunakan kekuatan sihirmu dan cara mengontrolnya agar bisa digunakan dengan benar", jelas Pak Zashu
"Begitu, baiklah ayo kita mulai latihannya Pak Zashu"
"Sekarang kamu bisa memanggil bapak dengan sebutan Sensei atau Paman karena sekarang bapak adalah guru yang akan mengajarimu", ucap Pak Zashu
"Baiklah Sensei!", jawabku
Kini Shin mulai belajar ilmu-ilmu sihir yang ia peroleh dari pengetahuan Senseinya dan setiap hari Ia selalu tekun latihan di hutan itu selama 2 tahun juga selalu mengalahkan roh yang selalu mengganggu para warga yang ada di dekat hutan tersebut.
Tak terasa 2 tahun berlalu.., Shin sudah menjadi seorang remaja dan dia sudah bisa mengendalikan sihirnya dari pengalamannya belajar bersama Senseinya, Pak Zashu.
Shin akan segera kembali ke rumahnya untuk bisa menemui Ayahnya dan menunjukkan hasil dari kerja kerasnya selama 2 tahun ini, ia berpamitan kepada Sensei karena sudah mengajarinya selama ini.
"Sensei, terimakasih atas semua pengajaran yang telah Sensei berikan kepada saya, saya benar" bersyukur bisa bertemu dengan Sensei!", ucap Shin
"Ya, kamu sendiri dan tekadmulah yang paling berpengaruh sampai saat ini, paman hanya bisa memberitahumu beberapa hal yang Paman ketahui dan kamu sudah beberapa kali menolong Paman dari bahaya, justru Pamanlah yang harus berterimakasih"
"Saya hanya melakukan apa yang menurut saya benar dan apa yang menurut saya salah lalu mempertimbangkannya", ucap Shin
"Kalau begitu, Sensei sekali lagi terimakasih dan sampai jumpa lagi nanti, saya akan membawakan anda oleh-oleh setiap bulan dari keluarga saya sebagai ucapan terimakasih saya kepada Sensei!"
"Oleh-oleh!, Paman akan segera menantikannya dari kamu"
"Kalau begitu, saya pergi dulu!"
Aku pun segera pergi menuju keluar hutan, sesampainya di luar hutan aku menengok kebelakang sambil tersenyum dan merasa kepercayaan dirinya semakin meningkat berkat latihan keras yang ia tekuni selama ini.
"Eh, ada Kak Shin disini, sedang apa Kakak disini?", tanya seseorang kepada Shin yang ternyata merupakan seorang warga desa yang telah diselamatkan oleh Shin dari salah satu insiden yang cukup besar.
"Oh Maki, aku akan pergi ke tempat ayahku yang ada di dekat kota untuk menunjukkan hasul dari latihanku bersama Sensei selama ini", ucapku
"Emm, baiklah kalau begitu hati-hati dijalan ya!"
"E, Terimakasih, saya pergi dulu!"
Shin pun segera melanjutkan perjalanannya menuju ketempat ayahnya yang ada di dekat kota Tanashi.
"Maafkan aku Kak Shin, aku tidak bisa mengatakannya kepadamu apa yang sebenarnya terjadi", ucap Maki dalam hatinya.
Akhirnya, setelah melewati perjalanan yang cukup panjang Shin berhasil memasuki kota Tanashi yang sekarang sudah semakin ramai dikarenakan Gubernur kota Tanashi sudah diganti di tahun sebelumnya sebab masa periodenya telah berakhir.
"Kota ini semakin maju saja sejak terakhir kali aku datang kesini 2 tahun lalu", ucap diriku,
Aku berjalan menyusuri kota Tanashi sambil melihat keadaan sekitar kota tersebut, aku merasa sedikit khawatir karena orang-orang disekitarku melihatku dengan tatapan waspada seakan-akan diriku ini merupakan orang asing di kota ini, disaat situasi semakin suram tiba-tiba datang dari kejauhan seseorang yang memanggil diriku, ternyata itu adalah Darris teman masa kecilku.
"Hai apa kamu Shin, wah sudah lama sekali kita tidak bertemu, apa kabar kamu sekarang?", tanyanya
"Hm, baik kamu sendiri bagaimana?", jawabku dan balik bertanya kepadanya
"Untungnya aku masih sehat-sehat saja, sedang apa kamu datang kesini? tumben sekali"
"Aku kembali em, maksudku datang kesini untuk menemui ayahku karena selama ini aku telah belajar bersama seorang guru yang telah mengajarkanku hingga aku bisa menguasai sihir dengan baik selama 2 tahun"
"Apa, Shin jangan-jangan kamu belum tahu tentang kejadian ayahmu"
"Kejadian, apa maksud kamu aku tidak mengerti sama sekali?", tanyaku kebingungan dan heran karena kalau ada sesuatu terjadi di kota maka dia akan segera tahu karena ada toko koran yang dijual di dekat rumah Pak Zashu.
"Kau tidak mengetahuinya sama sekali ya, pantas saja karena mereka semua tidak ada yang mau peduli terhadap ayahmu karena sikapnya itu, kalau begitu ikut aku kita mengobrol di tempat lain saja yang lebih sepi, ayo!", ajaknya
"Em, iya baiklah!"
Darris mengajakku pergi ke sebuah toko yang sudah tak terpakai untuk bisa membicarakan hal yang ingin dibicarakan dengan Shin.
"Dengar, Shin ayahmu diculik saat melakukan sebuah misi dan pasukan kami baru menyadari itu setelah beberapa hari kemudian, dikarenakan sifat ayahmu yang selalu tergesa-gesa dan ingin segera menyelesaikan misi dengan cepat walaupun haru sendirian", jelas Darris kepada Shin,
"Apa diculik kenapa baru tidak ada yang memberitahuku kenapa tidak ada di surat kabar, memangnya ada apa?", tanyaku
Aku bertanya kepadanya dan dia pun menjawabnya dengan kepala tertunduk seakan-akan dia sedang menyembunyikan sesuatu dariku.
"Sebenarnya yang sedang terjadi sekarang kamu adalah buronan dari para prajurit hantu, mereka akan memberi ganjaran uang dari sebagian kekayaan dari kerajaan mereka" jelasnya,
"Aku buronan, tidak mungkin tapi kenapa, bukankah mereka sudah menyepakati tujuan para pendahulu untuk saling berdamai, tetapi kenapa mereka malah menculik ayahku dan kenapa aku menjadi buronan, apa yang sebenarnya telah terjadi selama aku pergi?"
Aku terus mengulang pertanyaanku tadi kepada Darris dan Darris pun selalu menjawab setiap pertanyaan yang aku lontarkan kepadanya,
"Aku pun tidak tahu kenapa, tapi ini tidak akan berguna kalau kamu tidak bisa tenang dan memikirkan sebab kenapa ayahmu diculik dan kenapa kamu bisa menjadi buronan para prajurit hantu nanti, sekarang kita harus memastikan kamu bisa selamat dari mereka, menurutku hanya ada satu tempat aman untuk kamu agar bisa selamat dari kejaran mereka"
"Benarkah?", tanyaku
"Ya tempat itu adalah...."
"RUMAHKU"
Cerita Shin akan berlanjut di chapter selanjutnya silahkan like jika kamu menyukai novel ini, jangan lupa untuk kasih vote yaa!