"Halo, Selamat Datang Hanko!", "Eh, siapa..., arghh...mataku!"
*PENAMPAKAN CHAPTER 2*
Siang hari yang terang benderang, disaat itu pun disekolahku sedang istirahat makan siang, tiba-tiba aku melihat sosok gadis yang ada di ruang musik di dalam gedung sekolahku, pertemuanku dengannya telah menjawab rasa penasaranku.
"Argh mataku sakit sekali, seperti ingin pecah!" kata Hanko pada diri sendiri, "Tapi walaupun sekilas aku bisa melihat aliran seperti benang dalam tubuh gadis itu, tapi entah kenapa mataku malah menjad sakit" ucap Hanko dalam hati, "Tutuplah mata kananmu untuk bisa melihatku dengan jelas!" suruh gadis itu kepadaku, lantas akupun menurutinya "Baiklah" jawabku, "Hanko-san bisa duduk disampingku, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu", "Eeh, i..iya ba..iklah" jawabku dengan sedikit rasa takut.
Sambil menutup mata kananku dengan tangan kananku, aku berjalan menuju kearah gadis itu dan duduk tepat disampingnya, walaupun dia agak terkesan seram tapi tekadku tidak menyulutkanku untuk bicara dengannya, "Kamu siapa?" tanyaku, "O, iya namaku Naomi" jawabnya, "Naomi ya, kalu begitu namaku Hanko salam kenal, tapi gimana kamu bisa tahu namaku?" tanya Hanko ke gadis itu, "Aku tahu dari Ayahmu, dulu ayahmu berteman baik denganku", "Hah, ayahku?" ucap Hanko dengan nada bingung, "Ya dulu Ayahmu dan Ayahku pernah bekerjasama di perusahaan ARSE", kata Naomi, "Hmm..Begitu ya, trus bagaimana kamu bisa berteman dengan Ayahku?", tanyaku penasaran, "Kamu penasaran sekali ya sama seperti Ayahmu", "E.. begitukah?", "Ya, baiklah akan kuceritakan semua!" ucap Naomi.
*AGL ~ Cerita Naomi*
"Kisah ini dimulai sejak aku masih berumur 7 tahun, pada saat itu aku tinggal bersama Ayahku di sebuah rumah yang ada di desa Shirakawa, ibuku telah meninggal sejak aku lahir dan aku pun diasuh oleh ayahku, sejak saat itu kami tinggal berdua dan berharap ibu segera pulang kerumah sejak saat itu, betapa polosnya diriku sampai aku tidak tahu kalau ibuku sebenarnya sudah pergi untuk selama lamanya, ayahku sengaja menyembunyikan informasi dariku agar aku tidak merasa sedih karena telah kehilangan sosok ibu yang sangat berharga baginya, dia menceritakan bahwa ibuku pergi keluar negeri untuk waktu yang lama agar bisa mencari nafkah untukku, akhirnya aku pun percaya dengan perkataan ayahku."
"Pada suatu hari, aku pergi bermain diluar dan ayahku sedang bercocok tanam, disaat aku sedang bermain tiba-tiba muncul sebuah bayangan yang seolah-olah sedang ingin membicarakan sesuatu, aku pun pada saat itu masih tidak tahu apa-apa dan mengura itu merupakan sebuah bagian dari imajinasiku saja, lantas bayangan itu menujukkan sebuah adegan dimana ada seorang perempuan yang yang sedang bermain dengan anaknya bersama dengan suaminya mereka terlihat begitu damai dan bahagia, namun tiba-tiba kejadian tidak terduga terjadi, aku yang sempat asik menonton tercengang melihat salah satu dari mereka dibunuh oleh sesosok bayangan misterius yang muncul entah dari mana, aku pun berteriak kencang dan akhirnya ayahku datang menghampiriku dan menanyakan apa yang telah terjadi padaku."
"Disaat ayahku datang menghampiriku aku berusaha untuk menenangkan diri dan melihat sosok bayangan tadi, tapi bayangan yang tadi aku lihat ternyata sudah menghilang dan aku pun menceritakan ke ayahku tentang kejadian tadi. Keesokan harinya ayahku bersiap-siap menyiapkan barang-barangnya dan berkata padaku, "Naomi kita akan pindah untuk bisa menemui ibumu", kata ayah, "Tapi kenapa tiba-tiba yah?", tanyaku, "Nanti kalau kamu sudah dewasa sedikit kamu pasti akan mengetahui jawabannya, sekarang siapkan barang-barangnya untuk segera pindah dari sini!" ucap ayahku, "Baik ayah!".
Pada hari itu aku dan ayahku pergi dari desa menuju ke perkotaan yang ada didekat sana, akhirnya aku dan ayahku pun sampai disebuah rumah kenalan ayahku yang merupakan rumah ayahmu dulu, ayahku pun meminta kepada ayahmu untuk bisa tinggal dirumahnya dan menceritakan apa yang telah terjadi."
"Didalam rumah itu ada banyak barang-barang bekas penelitian ayahmu yang ditata rapih hampir diseluruh rumah, aku pun berjalan-jalan di dalam rumah itu dan menemukan ruang kerja ayahmu yang merupakan tempat penelitian makhluk spiritual dan aku melihat kertas-kertas berserakan di lantai dan aku pun segera merapihkannya, disaat aku sedang merapihkannya aku melihat logo yang bertuliskan 'AGL' yang menarik perhatianku aku pun terus melihat dan tiba-tiba, "Naomi disini kamu rupanya, apa yang kamu lakukan disini?", tanya ayah Hanko, aku pun terkejut mendengar suara ayahmu yang secara spontan memanggilku, lalu aku membalikkan badan dan memegang kertas tadi dengan tangan kiri di belakangku".