Setelah berkelahi dengan masalah ini untuk sekian kali dalam hatinya, akhirnya Yun Jianyue memberanikan dirinya mengatakan tujuan mencarinya. Ya, memintanya agar datang ke acara makan malam bersama keluarganya di rumahnya.
Seketika Su Xu menghentikan tangannya untuk mengambil makanan di depannya. Ia mengerutkan alisnya, "Orang tuamu belum mengetahui hubunganmu dengan Gu Zhishen?"
Begitu kata-katanya selesai, Su Xu kemudian terpikir sesuatu. Kemarin ia pernah mendengar akan ada pernikahan antara keluarga Gu dan keluarga Yun. Tatapannya langsung mengarah ke Yun Jianyue. Yun Jianyue tidak berani memberitahu kepada Yun Xiaotian, berarti awalnya yang seharusnya dinikahi Gu Zhishen adalah kakaknya, putri pertama keluarga Yun, Yun Siwan.
"Kalau kamu bersedia membantuku, aku akan sangat berterima kasih kepadamu. Tetapi hanya sekali ini saja, tidak akan ada kedua kalinya lagi!" Yun Jianyue dengan hati-hati menatap ke ekspresi wajah Su Xu, "Tentu saja, kalau kamu tidak mau, aku juga tidak akan memaksamu..."
"Aku bisa membantumu!" Sebelum kata-kata Yun Jianyue selesai, Su Xu sudah dengan yakin menyetujui permintaan Yun Jianyue.
Yun Jianyue menatap kepada Su Xu dengan tatapan luar biasa, benarkah ia ingin membantu dirinya?
Sejujurnya, ia mengira mengajaknya keluar hari ini hanya memiliki harapan kurang dari 30 persen.
"Jangan melihatku dengan tatapan itu, bagaimanapun kita sudah bersamaan pada waktu yang lama. Meskipun kita sudah putus, jika kamu memiliki masalah, aku juga tidak bisa membiarkannya!"
Dari mulut Su Xu memang berkata demikian, namun di dalam hatinya sedang memperhitungkan masalah lain. Kalau Yun Xiaotian dan Chen Xiaoxiao belum mengetahui hubungan Yun Jianyue dan Gu Zhishen, dan yang seharusnya dinikahi Gu Zhishen adalah Yun Siwan, maka kalau orang tuanya mengetahuinya, mereka pasti tidak akan menyetujuinya.
Kalau dilihat dari aspek ini, ia masih memiliki kesempatan dan ia harus mengambil kesempatan ini dengan baik!
"Tapi mengenai Itu… ehmm pacarmu tidak masalah?" Yun Jianyue dengan ragu-ragu membuka mulutnya. Ia tidak mau hanya karena Su Xu membantunya satu kali ini, Lin Yaxin malah mencari keributan dengannya.
"Sebenarnya kami…" Kata-kata Su Xu sudah mau keluar dari mulutnya. Melihat mata Yun Jianyue yang jernih bersih, ia tiba-tiba menghentikan kata-katanya.
"Kalian kenapa?" Yun Jianyue dengan penasaran bertanya.
"Kami sangat baik, tidak akan ada masalah!"
Su Xu sebenarnya ingin bilang kalau dirinya sudah putus dengan Lin Yaxin. Namun ia juga tidak putus dengan Yun Jianyue. Dalam waktu yang pendek ini, ia putus lagi dengan Lin Yaxin, pandangan orang terhadapnya tentu sungguh tidak bagus.
Terlebih lagi, kalau Yun Jianyue mengetahui dirinya sudah putus dengan Lin Yaxin. Kemungkinan besar ia tidak akan meminta bantuan lagi kepadanya. Asalkan hubungannya dengan Lin Yaxin masih akur, maka Yun Jianyue tidak akan menjaga jarak dengannya.
"Kalau begitu aku berterima kasih dulu kepadamu!" Yun Jianyue mengangkat gelas jusnya untuk bersulang sebagai ganti dari minuman bir.
"Tidak masalah!" Su Xu juga meminum jusnya, ia minum seteguk dan meletakkannya kembali ke meja, "Nanti sore temani aku belanja sebentar."
Yun Jianyue melihat kepadanya dengan bingung.
Su Xu bilang, "Ini pertama kalinya aku bertamu di rumahmu, tidak mungkin aku tidak membawakan sesuatu kan?"
Mendengar kata-katanya, Yun Jianyue pun setuju.
Setelah malam siang, Yun Jianyue menghubungi supervisornya untuk mengambil cuti. Supervisornya dengan cepat menyetujuinya bahkan tidak memotong gajinya.
Yun Jianyue memutuskan teleponnya, otaknya kemudian memiliki satu pikiran lucu. Bisa berdiri di bawah pohon besar bernama Gu Zhishen, sungguh segar sekali.
Su Xu mengendarai mobilnya menjemput Yun Jianyue di depan restoran. Sekarang, Yun Jianyue berangkat bersamanya untuk menemaninya ke pusat perbelanjaan. Yun Jianyue memilih satu set produk perawatan kulit sesuai selera Chen Xiaoxiao, kemudian membeli daun teh kesukaan Yun Xiaotian dan satu set catur Xiangqi.
Rencananya, barang-barang yang akan dibelinya ini ingin dibayarkan Su Xu dengan uangnya, namun Yun Jianyue sama sekali tidak menyetujuinya. Ia sudah meminta bantuan dari Su Xu, mana boleh ia yang membelikan hadiahnya juga.
Su Xu tidak bisa menolaknya, ia pun tidak bersikeras lagi. Selain itu, ia juga tidak pernah tahu bahwa ternyata nilai pembelanjaan Yun Jianyue juga tidak rendah. Benda-benda yang ada di tangannya saja sudah seharga seratus ribu lebih.
Satu set perawatan kulit sekitar sepuluh ribu yuan dan daun teh khusus ini juga seharga dua puluh ribu yuan lebih. Barang yang paling mahal adalah catur Xiangqi ini, harganya sekitar sembilan puluh ribu yuan lebih.
Yun Jianyue selesai memilih dan menanyakan harga barang. Ia pun langsung ke kasir menggesekkan kartunya tanpa mengedipkan matanya sama sekali.
Su Xu melihat baju yang dikenakannya juga biasa saja, bukan baju bermerek terkenal. Dalam hatinya pun heran, 'Bila Yun Jianyue berpakaian lebih bagus lagi, mungkin dirinya juga tidak akan berpikir bahwa ia itu datang dari keluarga biasa.'
"Jianyue, kamu sepertinya tidak pernah memakai pakaian bermerek?" Su Xu bertanya.
"Karena aku tidak suka baju seharga ribuan dolar. Baju dengan harga puluhan ribu dolar memang bagus dan cantik, namun tidak cocok untuk dipakai bekerja!"
Yun Jianyue sebenarnya juga bukannya tidak memiliki baju-baju mahal bermerek. Di rumahnya, lebih tepatnya ia, kakaknya dan ibunya, masing-masing memiliki ruang bajunya sendiri. Di dalamnya terdapat berbagai macam baju mahal bermerek yang disesuaikan dengan musim, tapi biasanya ia jarang memakainya.
Karena seragam kerjanya setiap hari adalah kemeja putih, celana setelan hitam, dan duduk di depan komputer. Alhasil ia pun berpikir, untuk siapa ia mengenakan baju-baju cantik seperti itu? Untuk Komputer, kah?
Su Xu tidak menanyakan lagi pertanyaannya, ia mengganti topik pembicaraan, "Ada lagi yang mau dibeli? Kamu mau belikan apa untuk kakakmu?"
"Kakakku…" Yun Jianyue sedikit ragu-ragu, tidak mungkin ia mengatakan bahwa kakaknya telah melarikan diri dari acara pertunangan. Hal ini bukan hal yang perlu dibanggakan juga, "Tidak usah, malam ini dia tidak di rumah."
Su Xu menganggukkan kepalanya.
Mereka berdua berjalan sedikit lebih lama di pusat perbelanjaan. Seketika Yun Jianyue melihat sebuah baju yang bagus dan harganya juga tidak mahal. Melihat dari harganya sekitar dua ribu Yuan saja. Ia langsung membelinya, itu adalah hadiah untuk Zhu Jingyi.
Su Xu memikirkan pena yang dulu dibelikan oleh Yun Jianyue, harganya sekitar puluhan ribu dolar. Ia masih memarahinya telah sembarangan membuang uang, sekarang ia memikirkan lagi hal itu. Ternyata ia juga sama bodohnya. Terbukti, ia dengan santai membeli baju untuk temannya dengan harga ribuan dolar. Apalagi hanya sebuah pena yang harganya sepuluh ribu itu.
Tidak memiliki barang lain yang perlu dibelikan lagi, waktunya juga sudah hampir sampai. Yun Jianyue dan Su Xu pun kembali ke rumah keluarga Yun, ayah dan ibunya mungkin sudah menunggu kedatangan mereka.
Yun Jianyue dan Su Xu sedang sibuk dengan pikirannya sendiri. Akibat terlalu fokus berkeliling di tempat perbelanjaan ini, mereka berdua sama sekali tidak memperhatikan sekitarnya. Ternyata mereka berdua telah diikuti diam-diam oleh seseorang sepanjang sore ini.
Mereka tiba di rumah keluarga Yun sekitar jam empat tiga puluh. Su Xu mengendarai mobilnya sampai di depan gerbang rumah ini. Sambil menunggu penjaga rumah membukakan pintu gerbang untuk mereka berdua, dari jauh melihat ke rumah besar keluarga Yun, isi hati Su Xu sejenak menjadi canggung.
Dulu ia mengantar Yun Jianyue pulang, selalu berhenti di tepi jalan. Yun Jianyue tidak membiarkan dirinya mengantarnya sampai depan rumahnya, sehingga ia selalu berpikir kalau Yun Jianyue tinggal di perumahan biasa yang ada di sekitar tempatnya di turunkan. Namun nyatanya ia tinggal di rumah besar seperti ini.
Yun Jianyue jalan dulu di depan, Su Xu mengambil barang-barangnya dan mengikutinya di belakang, "Ayah, ibu, aku sudah pulang."
Pembantu rumah segera mengambilkan sandal rumah kepadanya, setelah menggantikan sandalnya, ia berjalan menuju ruang tamu. Di dalam rumah, Chen Xiaoxiao sudah menunggu di ruang tamu, "Sudah pulang, mana Su Xu?"
"Di belakang." Yun Jianyue melalui kaca, melihat satu sosok badan yang duduk membelakangi dirinya di sofa, "Ibu, ada tamu?"
Yun Xiaotian kini juga sudah berdiri, tatapan yang penuh dengan rasa kasih sayang melihat ke arah Yun Jianyue, "Jianyue, kamu sudah pulang, cepat kenalkan terlebih dulu!"
Yun Jianyue pun berjalan menuju ruang tamu, tamu yang duduk di sofa juga ikut berdiri, melihat dari belakang, ia pun menggumam di dalam hatinya, 'Punggung ini kok sedikit mirip dengan Gu Zhishen?'
Postur punggung yang tegak dan tinggi membalikkan badannya dengan satu tangan di dalam sakunya. Wajah yang tampan pun muncul di pupil mata Yun Jianyue dengan jelas.
Dalam seketika, otak Yun Jianyue pun "Boom!" dan menjadi kosong.
"Kamu, kamu, kenapa kamu bisa disini?" Di bawah tatapan Gu Zhishen yang tidak bisa dibaca isi matanya, Yun Jianyue bagaikan tersambar petir, tangannya pun menunjuk ke arah Gu Zhishen.
Gu Zhishen tidak berekspresi, alis matanya meloncat dengan ringan, diam tidak mengatakan apapun.
Chen Xiaoxiao mengambil tangannya yang di udara, "Kamu apanya, mana sopan santunmu! Harusnya kamu memanggilnya Kakak Ipar."