Begitu Liang Yinqiu melihat dengan jelas siapa yang datang, senyumnya memudar dan wajahnya langsung menggelap. Tatapannya sangat tajam, seakan sangat ingin menghancurkan Shen Cheng. Shen Cheng segera melangkah ke depan dan lebih dulu bicara daripada Liang Yinqiu, "Aku hari ini datang untuk…"
Shen Cheng sengaja bicara perlahan untuk mendorong Liang Yinqiu menjadi impulsif. "Wanita ini! Masih ingin melakukan trik apa lagi?!"
Liang Yinqiu jelas tidak bisa mempertahankan sikap bangsawannya dan segera melompat ke dalam lubang yang digali oleh Shen Cheng. Liang Yinqiu marah dan melihat Shen Cheng dengan dingin, "Aku beritahu kamu. Bahkan jika kamu berlutut dan memohon padaku hari ini, aku juga pasti tidak akan memaafkanmu. Shen Cheng, menyerahlah dan urungkan niatmu untuk meminta maaf. Jangan mencari putraku lagi."
Suasana tiba-tiba berubah. Beberapa wanita kaya yang melihat adegan itu dengan cepat memalingkan wajah mereka kembali. Shen Cheng duduk di depan Liang Yinqiu sambil menarik Ye Mei duduk. Dibandingkan dengan tadi, Liang Yinqiu menjadi lebih tenang. Ia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kartu emas, lalu meletakkannya di atas meja dan mendorongnya ke depan Shen Cheng. "Bawa kembali kartu ini. Aku, Liang Yinqiu, tidak kekurangan suatu apapun apalagi uang. Bilang saja, kamu masih ingin berapa banyak uang sebelum bersedia meninggalkan putraku?"
Heh? Orang ini masih berani berkata seperti itu! Dia bicara seakan ada orang yang pernah mengambil uangnya! Dia sudah berakting dalam drama ini sampai di titik sejauh ini. Jika dia tidak serius pun, aku masih benar-benar kasihan dengan keterampilan aktingnya, pikir Shen Cheng geram.
Shen Cheng sedikit mengerutkan kening. Wajahnya berubah pucat dan kedua tangannya memegang perut kecilnya. Ia menarik napas dan berkata, "Se—"
Ye Mei melihat itu dan dengan cepat menyala, "Apa masalahmu?"
Shen Cheng mendongak dan wajahnya menunjukkan ekspresi kesulitan. Hal itu sudah membuat Ye Mei tiba-tiba menyadari sesuatu. Kemudian, ia memukul meja dengan kuat dan berdiri. "Aku awalnya tidak ingin ikut campur masalah keluarga kalian, tapi tindakanmu ini benar-benar membuat orang sangat marah. Sebagai seorang ibu mertua yang menantunya keguguran, kamu bukannya bertanya dan peduli kepadanya, tapi masih menghina dan bahkan memintanya utnuk bercerai! Kamu melakukan hal seperti ini, tidak takutkah akan disambar petir?"
Di sekitaran mereka, berpasang-pasang mata tertuju pada Liang Yinqiu dan kemudian berbisik tentangnya di belakang. Liang Yinqiu merasa sangat marah karena kata-kata Ye Mei sampai dadanya mengembang. Ia lalu berkata, "Kamu… Omong kosong apa yang kamu bicarakan?!"
"Aku bicara omong kosong?" Ye Mei mengerutkan kening, "Dia baru saja keguguran beberapa hari, tapi kamu langsung memintanya datang ke sini untuk menandatangani dokumen perceraian di hari yang panas seperti ini. Kamu tidak takut membuat orang mati?"
Liang Yinqiu sangat marah karena ia tahu kedua orang ini bicara omong kosong padanya. Ia mengambil tas dan hendak pergi, tapi Ye Mei merentangkan tangannya yang ramping untuk menghalangi jalan Ye Mei, "Jangan pergi, kita masih belum selesai berbicara."
Shen Cheng menurunkan kelopak matanya dan mengangkat tangan untuk menghalangi matahari yang menyilaukan. Sudah hampir waktunya. Ia tiba tiba berdiri, berjalan ke depan dan mulai bicara, "Apakah ini mudah untukku?" Bersama putramu di umur 19 tahun, menikahi putramu di umur 20 tahun, hamil di umur 21 tahun, dan masih kamu pukul sampai keguguran… Sudahlah jika kamu ingin menendangku keluar rumah tanpa belas kasihan, tapi apa maksudmu menggunakan uang untuk mempermalukanku…?"
Setelah jeda sejenak, Shen Cheng melanjutkan, "Kalian keluarga Mu memiliki perusahaan besar, kaya, dan berkuasa. Aku tidak bisa berontak dan bersembunyi, kan? Bahkan, tanpa kamu sebutkan, aku juga pasti harus tetap bercerai. Setelah ini, aku tidak memiliki ada hubungan apapun dengan kalian keluarga Mu lagi. Sampai jumpa. Oh, salah… Kita tidak akan bertemu lagi."
Suara Shen Cheng tidak keras dan tidak pelan, namun justru membuat seluruh orang di kedai teh bisa mendengarnya dengan jelas. Mayoritas orang tahu tentang posisi keluarga Mu di ibukota sehingga banyak orang yang mulai berbisik.
"Ka-kalian…" Liang Yinqiu merasa sangat terhina seperti itu sampai hampir tidak bisa mengendalikan amarahnya dan hampir pingsan. Ia melihat sekilas Shen Cheng dengan tatapan suram. Meskipun hatinya tidak senang, ia tidak bisa tinggal lebih lama lagi dan harus segera pergi.