Chereads / Untuk Sisa Hidupmu / Chapter 45 - Melaju Cepat di Jalan Tol, Bermain dengan Nyawa

Chapter 45 - Melaju Cepat di Jalan Tol, Bermain dengan Nyawa

Begitu Shen Cheng keluar dari kedai teh, angin yang panas berhembus ke arahnya. Shen Cheng menyipitkan matanya dengan puas dan merasa suasana hatinya menjadi sangat baik. Sikap kasihannya sudah menghilang.

Ye Mei berpikir bahwa Shen Cheng hanya bersikap seperti ini untuk menutupi suasana hatinya yang buruk. Ia kemudian berusaha menghibur, "Kau tidak butuh pria yang tidak tahu cara menghargaimu seperti itu. Jangan berpikir terlalu banyak, apalagi khawatir. di depan masih ada hutan besi…" Sebelum Ye Mei selesai bicara, ponselnya tiba-tiba berdering. Ia melihat nomor panggilan dan karena kebiasaan, ia berjalan menjauh sekitar 3 atau 4 meter sebelum menjawab.

Di saat yang sama, sebuah mobil Bugatti hitam berhenti di samping persimpangan. Seorang pria bersandar dengan malas di kursi pengemudi mobil itu. Jemari rampingnya mengetuk jendela mobil secara berirama. Tindakannya yang tidak sengaja itu justru membuat sosoknya tampak sangat sempurna hingga siapapun tidak bisa menemukan cela sama sekali.

Lampu lalu lintas berganti warna dari merah menjadi hijau, namun pria itu benar-benar mengabaikannya. Tak sampai tiga menit, mobilnya yang tak kunjung berjalan langsung menyebabkan macet parah. Namun, tidak ada polisi lalu lintas yang maju untuk bertanya. Jangan bercanda, siapa yang bisa menemukan Bugatti kedua di kota ini? Tidak ada yang berani untuk maju dan menarik jenggot harimau ini.

Shi Yu menyipitkan mata, lalu mengalihkan pandangannya pada Shen Cheng yang berdiri tidak jauh dari sana. Bibirnya yang tipis menunjukkan sebuah senyuman yang misterius. Ia mengambil ponsel yang di sampingnya dan menyentuh pelan layar ponsel dengan ujung jarinya beberapa kali. Ponsel Shen Cheng tiba-tiba berdering. Gadis itu mengeluarkan ponsel dari tasnya, meliriknya, dan jari lentiknya mengusap layar ponsel.

"Berbalik, berjalan 30 langkah, naik mobil." Suara yang arogan itu tidak berdiskusi dan tidak juga bertanya, namun memerintah dengan tegas. Di dalam dunia Shi Yu, sepertinya tidak pernah ada orang yang berani membantah keinginannya.

Shen Cheng berbalik. Tidak jauh dari sana, ia melihat wajah yang anggun dan tampan itu. Entah mengapa, semakin Shen Cheng melihatnya, semakin ia merasa terganggu. "Maaf, aku tidak ada waktu untuk menemanimu bermain," tukas Shen Cheng. Ia mengangkat alisnya dan menutup telepon, lalu berbalik dan segera pergi. Namun, ia hanya berjalan tidak sampai 10 langkah.

Ciiiiit…..!!!!

Terdengar suara rem mobil yang memekakkan telinga Shen Cheng. Sebelum ia sempat bereaksi, ia sudah ditangkap dan dipaksa masuk ke dalam mobil. Mobil langsung melaju keluar dalam sekejap. Barulah polisi lalu lintas di sekeliling menghela napas lega setelah melihat mobil Bugatti hitam itu melaju pergi. Akhirnya, Buddha besar pergi. 

Ketika Ye Mei sedang mendengar panggilan, ia samar-samar melihat mobil itu. Namun, sebelum ia punya waktu untuk memikirkannya, mobil itu sudah menghilang dari penglihatannya. Ye Mei menutup telepon dan kembali lagi untuk mencari Shen Cheng, namun tidak menemukan sosok Shen Cheng lagi. Ia mencari ke sekeliling dan juga tidak bertemu orangnya. Ia pun hanya bisa membawa mobilnya pergi. Mobil Bugatti hitam melaju ke luar kota dan mengembangkan debu-debu di sepanjang jalan.

Shi Yu mengendalikan setir dengan tampan. Akhirnya muncul cahaya di matanya yang gelap. Fitur wajahnya yang tampan seperti patung seni membawa sedikit aura dingin. Ia melirik Shen Cheng yang sangat tenang di sampingnya, lalu bertambah kekuatan injakan pedal gasnya. Dalam sejenak, kecepatan mobil meningkat.

Mobil kini melaju sangat cepat di jalan tol yang lengang tanpa orang. Mobil Shi Yu menyelinap di antara banyak mobil, seakan sedang mempertaruhkan hidup. Biasanya, sebagian besar wanita setidaknya akan takut sampai berteriak berulang kali saat berada dalam situasi seperti ini. Namun, Shen Cheng tidak berpikir begitu. Ia malahan menjadi lebih tenang.

Senyuman di wajah Shi Yu menjadi semakin terlihat. Reaksi wanita ini benar-benar di luar antisipasinya. Namun, dengan begitu, permainan baru akan lebih serius, bukan? Shi Yu meningkatkan kecepatan sekali lagi hingga kecepatan mobil mencapai 190 km/jam. Namun, Shen Cheng masih tidak menunjukkan reaksi apapun.

Shi Yu melirik Shen Cheng dan minatnya untuk bermain menjadi semakin menggebu. Sudut bibirnya yang tipis sedikit terangkat. Kecepatan mobil segera mencapai 206 km/jam. Mobil ini melaju di jalan tol secepat ini, seakan Shi Yu benar-benar sedang bermain dengan nyawa. Jika terjadi sedikit saja kesalahan, mungkin mereka akan mati karena kecelakaan mobil.