Cuaca pagi ini sangatlah buruk, hujan deras yang turun sejak semalam dan hawa yang sangat dingin membuat Catherine enggan meninggalkan kasur, bantal, guling, selimut dan boneka kucing yang sangat besar bersamanya.
Hanna semalam juga menginap dirumah Catherine karena ia tak bisa meninggalkan sepupu kesayangannya ini sendirian dalam kondisi sekarang ini. Perasaannya masih sangat bersalah kepada Daniel.
Kemarin setelah bertemu dengan Daniel di pantai, Catherine dan Hanna langsung pulang kerumah dengan Hanna yang masih membawanya. Dan sesampainya di rumah, Catherine mengunci dirinya dikamar. Hanna tau pasti Catherine masih memiliki masalah yang lain yang tak tahu kapan akan berakhir. Hanna pun masuk kekamar yang biasa ia tinggali jika menginap.
Tok Tok Tok
"Cath? Boleh aku masuk?" tanya Hanna
"Masuk aja! Gak di kunci!" teriak Catherine dari dalam kamar
Hanna pun masuk dan mendapati sepupunya ini berada masih didalam selimut dan hanya tinggal kepalanya saja yang terlihat.
"Mentang - mentang cuacanya lagi hujan gini, malah males - malesan di kasur. Biasanya juga kamu udah yogaan kalau gak bisa jogging" keluh Hanna melihat tidak adanya tanda - tanda Catherine akan marah atas ucapannya. Diam dan hanya memandang jendela yang menampilakan rintik hujan yang masih turun.
Catherine yang sedang tidak mood saat ini membuat Hanna harus berfikir keras. Apa yang harus ia lakukan supaya Catherine bisa keluar dari dalam selimut yang terlihat hangat menggoda Hanna untuk kembali tidur.
Melihat Catherine masih setia berada dalam pelukan boneka kucing yang hampir sebesar dirinya. Hanna pun langsung masuk dalam selimut Catherine dan juga memeluk hangat Catherine. Mungkin ia tak mau menjelaskannya sekarang, cukup tetap bersamanya saja dapat membuat Catherine lebih merasa nyaman.
Tak membutuhkan waktu lama, Catherine dan Hanna sudah tertidur lagi dengan alunan suara hujan yang tak tahu kapan akan berhenti yang seperti lantunan melodi selamat tidur. Semoga saja Catherine bisa lebih semangat lagi setelah tidur.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Catherine bangun tepat setelah perutnya minta diisi dengan sesuatu yang lezat. Sekilas Catherine ingin memasak makan siangnya bersama Hanna. Biasanya ada pembantu yang akan memasakan makanan untuk mereka, tetapi ia sangat ingin memasaknya sendiri.
Catherine melihat Hanna yang masih tertidur pulas di sampingnya, ia tak mau membangunkannya. Hanna sepupu yang sangat ia sayangi, dia yang selalu setia menemaninya saat kapan dan dimana pun Catherine membutuhkannya. Dampak sama - sama anak tunggal jadinya saling melengkapi. Dan selalu bersama dari bayi sampai sekarang.
Catherine turun pelan - pelan dari kasurnya yang sejak pagi ini enggan ia tinggalkan. Catherine harus makan, jika tidak maagnya akan kambuh. Sakit yang dirasakan tidak sebanding dengan omelan Rose mamanya. Bisa jadi akan diadakan seminar kesehatan oleh Rose untuk Catherine yang masih suka telat makan. Ceramah Rose bisa tidak selesai selama seminggu full jika kalian ingin tahu. Makanya Catherine harus makan tepat waktu sekarang.
Karena Catherine yang sudah terbiasa memasak, maka ia tanpa membutuhkan waktu lama sudah jadi 3 menu masakan yang cukup untuknya dan Hanna. Catherine pergi kekamarnya membangunkan Hanna untuk makan bersama. Bukan Catherine namanya kalau tidak membangunkan Hanna dengan teriakan.
"HANNA!!! CEPETAN BANGUN!! AKU UDAH LAPAR!!" teriak Catherine sambil mengguncangkan tubuh Hanna kasar.
"Iya iya aku bangun!" kesal Hanna yang di bangunkan secara brutal menurutnya. Kan bisa aja dibangunin pelan - pelan Hanna kan gak kaya Catherine yang harus diteriakin. Dirinya bukan Catherine yang harus secara kasar untuk dibangunkan.
Catherine menarik tangan Hanna dari tidurnya langsung menuju meja makan yang telah siapkan oleh Catherine. Hanna terpukau sudah ada makanan yang telah disiapkan sepupunya ini.
"Wow Cath?! Tumben banget masak 3 menu? Biasanya juga kalau gak nasi goreng, bihun goreng, atau kwetiau goreng yang kamu masak. Lagi rajin?" ledek Hanna
"Masih mending aku masakin makanan juga!" Catherine melipat tangannya dan memasang muka cemberutnya. Ya biasanya Catherine hanya masak makanan simple satu menu saja. Kali ini ia hanya ingin melupakan masalahnya ini dengan cara memasak banyak makanan.
"Okeh okeh. Thank you yah my Kitty. Mari makan" Hanna tak mau macam - macam dengan Catherine yang moodnya baru kembali bagus.
Mereka menghabiskan makanan itu, mungkin karena sedang hujan jadinya napsu makan mereka bertambah dari biasanya. Setelah makan, Hanna mencuci piring kotor gantian dengan Catherine yang sudah mau memasakan makanan untuk mereka berdua.
"Han, hari ini kita jalan yuk?" ajak Catherine yang mulai bosan karena hujan yang tak juga reda.
"Mau kemana?" tanya Hanna yang baru selesai mencuci piring.
"Kita ke mall yuk?" ajakan spontan Catherine
"Okeh. Udah lama juga aku gak shopping" ucap Hanna yang langsung pergi kekamar Catherine untuk meminjam pakaiannya. Catherine melihat tingkah Hanna yang main lari kekamarnya pun mengerti.
"Heii! Jangan berantakin lemari aku Hanna!" susul Catherine yang takut lemari bajunya di obrak - abrik oleh Hanna. Jika Hanna sudah kekamarnya, habis sudah isi lemarinya.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah sampai di parkiran mall yang lumayan elite di kota tempat tinggal mereka, Hanna dan Catherine langsung menjelajahi seluruh isi mall tersebut. Jika Catherine ke mall untuk membuat moodnya lebih baik, berbeda dengan Hanna yang ingin shopping sepuasnya.
Hanna sejak kecil suka sekali berbelanja pakaian. Lemari khusus saja dibuatkan ayahnya khusus untuknya. Coba saja sekarang sudah toko baju ke 10 Hanna masuki, kalau Catherine tak salah hitung juga. Catherine saja tak pernah belanja baju karena Hanna sudah membelikannya.
"Hanna!! Mau berapa banyak lagi baju yang mau kamu beli?" keluh Catherine yang telah membawa banyak tas belanjaan Hanna.
"Itu tas yang kamu pegang adalah baju milikmu. Yang sekarang aku baru mau beli untukku" jelas Hanna membuat Catherine shock. Baju yang Catherine miliki saja sudah disortir untuk di sumbangkan dan sekarang sudah diisi lagi oleh Hanna. Oh Tuhan, kenapa Engkau ciptakan manusia seperti ini? batin Catherine.
"Tenang saja Kitty, baju itu juga nanti akan kebawa olehku jika sedang menginap" jelas Hanna membuat Catherine jengah.
"Kapan mau menginap kalau 2 hari lagi aku sudah menikah Hanna??" kesal Catherine membayangkan akan berapa bajak koper yang harus ia gunakan untuk membawa baju - baju di lemarinya kini.
Catherine yang minggu depan sudah sah menjadi istri Willy Rafael, otomatis sepupunya ini sudah tidak bisa menginap bersama. Biarlah sesuka hati Hanna mau belanja, yang penting stock baju baut Catherine selama beberapa bulan kedepan banyak berkat Hanna.
"Besok aku harus meminta Willy membuatkan ruangan khusus untuk baju - bajuku nanti" itulah hal pertama yang ia minta setelah bertemu dengan Willy nanti.