Chereads / The Beginning Of Love (by.Ryn) / Chapter 8 - Naughty Kitty

Chapter 8 - Naughty Kitty

Drrrt Drrrt...

Getar HP yang dari tadi tak mau berhenti membuat sang empunya mau tak mau bangun dari tidurnya. Dengan enggan Catherine meraih HPnya yang di meja nakas samping tempat tidur. Tanpa melihat siapa yang menelponnya, ia langsung menggangkatnya.

"Emm... Halo" jawab Catherine masih mengantuk.

"Morning sayang" ucap pria dari sebrang sana.

"Ini siapa?" ucap Catherine yang masih setengah sadar dan matanya saja masih memejam dan masih setia dengan bantal dalam pelukan.

"Apa aku membangunkan kamu sayang?" suara lembut pria itu.

"Ya, anda membuat saya terbangun. Saya masih membutuhkan tidur lagi" ucapnya yang hampir tertidur lagi.

"Apa kamu tak berniat untuk bangun? Kamu yakin tidak mengingat hari ini hari apa?" ucap pria yang masih dengan lembutnya.

"Saya rasa hari ini adalah hari tidur seharian yang bagus dengan cuaca masih hujan diluar sana" Catherine mengintip jendela dikamarnya yang masih basah karena hujan.

"Kalau begitu aku akan menjemputmu sekarang sayang. Apa perlu aku ikut tidur bersamamu?" ucap jahil pria itu.

Catherine sotak bangun dari tidurnya dan langsung melihat nama yang menelponnya ini. Dengan nama yang tertera adalah Devil Angel yaitu Willy. Cuma ia yang bisa nerbicara seperti itu kepada Catherine.

"Aku bangun. Aku baru ingat janjian denganmu. Jangan menjemputku, aku akan kesana langsung" panik Catherine.

"Aku yang sudah berada dirumahmu sekarang, dan mau kamu usir? Hmm?" Catherine turun dari ranjangnya dan langsung melihat keluar jendela kamarnya.

Pandangan pertama yang ia lihat senyuman menawan dari Willy memegang payung, walau sedang hujan, tak lupa juga ia melambaikan tangannya kepada Catherine.

Serasa terhipnotis karena senyumannya, Catherine sampai tak sadar kalau ia tak mau mengalihkan pandangannya kepada calon suaminya ini. Terlalu tampan atau ia sudah merasakan cinta untuk pria itu? Kenapa seperti sudah lama mengenal pria ini?

"Apa kamu akan memandangiku terus menerus dari sana? Umm.. Apa perlu aku kekamarmu sekarang dan ikut tidur bersamamu? Bukannya kamu masih mengantuk?" ucapannya membuat Catherine sadar akan lamunannya. Terima kasih dan aku tak mau kenapa - napa sebelum menikah, batin Catherine mulai kesal.

Siapa yang mau memandangnya terus menerus? Siapa juga yang mau tidur dengannya? Terima kasih untuk tawarannya, karena Catherine akan menolaknya dengan tegas.

"Aku akan bersiap. Kamu tunggu aja di dalam" Catherine langsung memutuskan telpon secara sepihak. Ia tak ingin membuang waktu lebih lama untuk meladeni kejahilan Willy.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Catherine sudah selesai bersiap, segera ia langsung turun menuju ruang tamu dimana Willy sedang duduk manis sedang membaca koran yang biasa ayah Catherine baca setiap paginya.

"Ayo kita pergi" Catherine berjalan melewatinya.

"Buru - buru sekali sayang? Kamu udah gak sabar mau berduaan denganku?" ya masih dengan ucapan jahilnya membuat Catherine ingin sekali memukulnya, itu juga kalau diizinkan. Willy meletakan korannya dan menyusul Catherine.

"Apa kita membatalkan hari ini? Biar aku bisa menemanimu tidur yang dalam artian sebenarnya oke? Mumpung hujannya membuatku juga mengantuk" ucap Willy membuat waja Catherine terlihat sangat kesal.

"Tuhan.. Bisakah aku melewati hari ini dengan damai?" batin Catherine

"Aku tidak mau tidur denganmu. Apa kamu lupa dengan isi perjanjian kita sebelumnya? Hari ini adalah gladi bersih untuk acara kita besok. Dan jangan membuat waktu tidurku menjadi sia - sia" keluh Catherine yang langsung keluar menuju mobil Willy.

Melihat Catherine yang kesal membuat Willy tersenyum. Bagi Willy melihat Catherine seperti itu adalah sebuah kesenangan tersendiri untuknya. Willy pun mengikuti Catherine sudah berasa disamping mobilnya.

"Ayo cepat buka mobilnya!" kesal Catherine makin besar, bagaimana tidak walau hujan sudah reda masih saja aja rintik kecil yang turun dan Willy lama membukakan pintu mobil untuknya.

"Sabar sayang" Willy membukakan pintu mobil untuk Catherine. Ia pun langsung masuk dan memasang seatbeltnya.

"Jangan berkata apapun selama perjalanan. Aku mau tidur. Kalau sudah sampai bangunkan aku" ucap Catherine setelah Willy masuk kedalam mobil. Tanpa menunggu jawaban Willy, Catherine sudah langsung terlelap dalam tidurnya.

"Kucing kecil yang nakal" senyum Willy yang sangat lebar melihat Catherine sudah lelap.

Willy selama perjalanan hanya senang melihat sekilas wajah damai Catherine yang sedang tertidur. Ia pun membawa mobilnya sangat hati - hati agar Catherine tetap nyaman. Sesekali Willy mencubit pipi merah Catherine karena gemas, tentu saja dengan pelan. Jika sampai Catherine bangun, pasti jadwal hari ini akan dibatalkan olehnya.

Willy sekarang tak hentinya tersenyum bahagia, karena ia sekarang bisa bersama dengan kekasih hatinya. Kekasih yang ia cintai selama hampir 12 tahun lamanya.

Tanpa terasa 1 jam perjalanan, Willy dan Catherine sudah sampai di tujuan mereka. Catherine tentu saja sudah bangun 10 menit sebelum mereka sampai. Untung saja Catherine tidak menciduk Willy yang mencubit pipinya. Kalau tidak ia pasti akan sangat marah kepada Willy. Catherine merasa tidurnya ini lumayan cukup dan membuat dirinya semangat menerima kejailan calon suaminya nanti.

Willy langsung menemui WO yang sedang ada disana dan Catherine mengecek kembali dekorasi disana. Mereka harus mencocokan lagi persiapan pernikahan keduanya. Apalagi oleh Willy yang tak mau ada kekurangan sedikit pun. Setelah selesai mengecek, Willy dan Catherine melakukan gladi bersih dari awal hingga akhir acara.

'Semoga gladi bersih hari ini dia tidak berbuat macam-macam' batin Catherine berdoa. Tetapi akankan Tuhan memihaknya? Semoga saja Iya.

Akhirnya gladi bersih telah selesai dilakukan. Willy pun sudah memberikan tanda setuju atas rancangan acara pernikahannya yang tampak sangat luar biasa. Semua tinggal menunggu hari H dimana dirinya sah menjadi suami dari wanita yang ia tunggu - tunggu.

Tetapi berbeda dengan wajah yang diberikan Catherine setelah gladi bersih selesai. Wajah kesal, marah, tidak terima atas perlakuan calonnya tersebut. Duduk manis menunggu Willy yang masih membicarakan tentang acara pernikahan mereka.

Mengingat kejadian barusan memubuat mood Catherine hari ini benar - benar dibuat hancur oleh Devil Angel, dimana hari ini Willy memeluk posesif Catherine yang dimana hanya gladi bersih. Ia sama sekali tidak membiarkan Catherine lepas dari pelukannya. Doa yang ia panjatkan tadi tidaklah di kabulkan Tuhan.

Belum sah menikah saja sudah posesif, apa lagi sudah sah? Bisa - bisa ia hanya berada di sampingnya terus menerus. Bagaimana nanti ia ingin bekerja? Oh Tuhan, apa dosanya di kehidupan sebelumnya? Harus memiliki suami yang seperti Rafael Willy ini.

Catherine merasa sikap Willy kali ini sangatlah berbeda saat bertemu pertama kalinya. Dalam pikiran Catherine saja mengira bahwa lelaki itu memiliki kepribadian ganda, atau salah makan, atau habis terpentuk sesuatu, atau sebagainya. Imajinasi Catherine terlalu tinggi mungkin karena banyaknya novel yang ia baca sampai disambungkan dengan kehidupannya.