Chereads / The Beginning Of Love (by.Ryn) / Chapter 11 - Pertemuan Pertama

Chapter 11 - Pertemuan Pertama

Setelah memeriksan foto-foto dibuku tahunan sekolah yamg dulu dan juga sudah memastikan bahwa perkataan Hanna benar, Catherine pun langsung turun dari kamarnya untuk menemui Rose dan Hanna untuk meminta penjelasan. Tetapi harapan Catherine sia - sia, karena Rose menerima telpon Robert, papanya.

"Sayang, mama harus ke kantor papa sekarang. Maafin mama karena belum bisa jelasin semuanya ke kamu langsung" ucap Rose sambil mencium kening anaknya.

"Sekali lagi maafin mama ya sayang" Rose pun pergi meninggalkan Catherine bersama Hanna.

Rose yang sudah tahu jika Catherine mulai curiga tentang dirinya dari Hanna. Rose mau menjelaskan kepada anaknya ini tapi suaminya menelponnya dan mau tak mau ia harus pergi.

Hanna yang sudah mendapatkan izin dari Rose untuk menceritakan semuanya. Maka Hanna mengajak Catherine kekamarnya untuk bercerita.

"Jelaskan sampai aku ngerti!" tegas Catherine yang sudah kesal dengan otaknya sendiri yang tak mau bekerja sama.

"Okeh. Aku akan cerita semuanya. Inget selama aku cerita jangan kamu potong, coment, dan apapun yang nanti bikin cerita aku buyar" pinta Hanna. Karena sepupunya ini suka sekali menyelak ucapan Hanna ingin bertanya.

"Okeh aku janji" Hanna pun mulai menceritakan semuanya.

FlashBack

~Awal masuk ajaran pertama kelas VII~

"Aku tahu kamu malas bangun Hanna, tapi gak gini juga kali" kesal Catherine karena sepupunya tak membawa bahan untuk Masa Orientasi Sekolah.

"Kamu juga tahu bukan Cathy? Aku tak mau ikut MOS ini!" kesal Hanna sambil memeluk bantal dipelukannya. Mereka diantar sopir Catherine karena mereka tinggal bertetanggaan dan juga satu sekolah.

"Jika nanti kamu dihukum, jangan salahkan aku mengerti! Kamu terlalu malas Hanna!" ancam Catherine yang sudah lelah dengan sikap sepupunya ini.

Mereka sudah sampai di sekolah yang menjadi tempat belajarnya selama 3 tahun kedepan. Catherine dan Hanna berpisah karena pembagian kelompok oleh para OSIS. Catherine juga mulai berkenalan dengan teman satu kelompoknya ini. Siapa tahu bisa menjadi sahabat tambahan setelah sepupunya Hanna.

"Hai, nama kamu siapa? Kenalin aku Celine Claire Dawnetta, bisa pangil aku Celine, Claire, Daw, Dawnet or Netta. Suka kamu aja" ucapnya panjang dan sambil memberikan tangannya berkenalan dan juga langsung dibalas Catherine.

"Aku Catherine Luciana" ia membalas salaman Celine.

"Boleh aku panggil kamu dengan Luna?" Sepertinya cocok dengan nama itu untukmu" ucap Celine tanpa ragu.

"Terserah kamu aja Celine" senyum manis Catherine kepada Celine

Setelah perkenalan singkat itu, Catherine dan Celine menjadi akrab dan juga selalu bersama selama hari pertama MOS. Selama kegiatan MOS, Catherine selalu dibantu Celine dan mungkin karena Catherine terbiasa bersama dengan Hanna. Catherine nyaman dengan teman barunya sekarang.

"Luna, kamu liat cowok yang disana?" ucap Celine menunjuk seorang cowok yang duduk tak jauh dari tempat mereka duduk karena ini jam istirahat.

"Emang dia siapa?" tanya balik Catherine

"Masa kamu gak tau sih Luna? Dia tuh lumayan terkenal tau. Dia itu Willy Rafael, anak pemilik sekolah ini dan juga satu - satunya penerus perusahaan Beverly Corp. Walaupun dia juga seorang playboy" jelas Celine dan hanya di jawab Oh doang oleh Catherine yang sibuk dengan makan siangnya.

"Aku ingetin ya Luna, jangan sampe yah kamu suka sama dia Luna. Aku gak sanggup bayangin kalau dia cuma mainin kamu aja" ucap Celine mendramatisir.

"Kalau gitu kamu aja yang suka sama dia, Cel. Siapa tau dia akan takhluk sama kamu?" ucap polos Catherine. Karena dalan pikiran Catherine saja masih jauh dari kata cinta atau pacar.

"Luna sayangkuu, asal kamu tau yah. Aku gak akan bisa suka sama dia. Jadi inget yah sekali lagi Luna sayangku, jangan deketin Willy okeh? Kalau dia yang mulaoidekatin kamu, saat itu juga kamu harus jauhin dia bagaimana pun caranya!" ucap tegas Celine.

Catherine hanya mengangguk ucapan Celine. Mau bertanya pun nanti saja, jika Celine sudah bersedia menceritakannya sendiri. Sekarang ia masih malas dan sibuk makan siang. Bagi Catherine belajar adalah tujuan utamanya sekarang. Ia masuk sekolah ini saja tidak main-main karena sekolah ini termasuk sekolah favorit dan memilili murid berprestasi.

Setelah jam istirahat selesai, Celine dan Catherine kembali menjalankan aktivitas yang disuruh para OSIS. Sampai jam pulang barulah para OSIS menghentikan aktivitas dan dilanjutkan lagi besok hari selama 3 hari kedepan.

"Kamu pulang sama siapa Luna?" tanya Celine yang sudah digerbang sekolah bersama Catherine.

"Aku bersama sepupuku di jemput sopir papa"

"Dimana sepupumu itu Luna?" Celine melihat sekeliling sekolah.

"Mungkin dia sedang dihukum karena tidak membawa tugas yang disuruh. Nanti aku akan mencarinya. Kamu pulang dijemput Celine?" tanya Catherine

"Aku akan menunggu sepupuku juga. Aku akan bersamanya"

"Baiklah. Aku akan mencari sepupuku dulu Celine. Sampai besok" Catherine melambaikan tangannya dan perlahan menjauh.

"Siapa dia?" ucap seseorang yang tanpa Celine ketahui telah disampingnya dan membuat Celine terkejut.

"Bisa tidak kamu gak bikin aku jantungan? Datangnya bisa engga kaya hantu?" tatap tajam Celine kesal kepada orang dihadapannya.

"Aku tanya siapa dia Celine?" tanya orang itu mulai kesal.

"Dia teman baruku. Jangan macem - macem sama dia! Kamu gak cocok sama dia. Inget Willy Rafael!" ancam Celine.

"Ancamanmu itu gak berlaku buatku Celine" ucap Willy menuju mobil yang telah menjemputnya dengan Celine.

"Dia anak baik - baik Wil! Dia teman baruku yang baik. Kamu jangan mengusiknya!" Celine mengikuti Willy masuk kedalam mobil.

"Apa kamu yakin? Dia gak kaya temanmu yang dulu? Apa kelebihannya sampai kamu bersikap seperti itu kepada sepupumu ini?" sindir Willy.

"Ya, karena dia jujur dan baik hati. Ia terlalu tidak cocok dengan sifatmu itu Wil. Aku tak mau kamu membuatnya terluka! Karena itu aku gak mau kamu mendekatinya. Aku tak mau kejadian dulu terulang kembali!" jelas Celine panjang lebar.

"Kita lihat saja nanti" ucap Willy acuh tak bergeming dengan ancaman Celine.

"Aku akan lebih berusaha supaya Lunaku tidak dilukai oleh Willy. Luna terlalu polos untuk bersama Willy. Jika Luna menyukainya, lebih banyak airmata nantinya yang disebabkan Willy" batin Celine membayangkan.

Melihat expresi wajah Willy membuat Celine kesal jika kakak sepupunya ini sudah mulai bertekat, maka ia pasti harus mendapatkannya. Semoga saja Lunanya ini akan baik - baik saja nanti. Willy mulai tertarik dengan Catherine sejak awal Willy melihatnya tadi pagi dan juga dekat dengan Celine.

Mungkin Celine harus membuat rencana untuk tidak membuat sahabat barunya ini menderita karena sepupu yang sangat menyebalkan. Lunanya terlalu baik dan memiliki sifat yang lembut, berbeda dengan sahabatnya yang dulu mandiri dan tegas.