Chereads / Raja Para Kesatria / Chapter 13 - Pendaftaran Pelatihan Hutan Kabut Hitam

Chapter 13 - Pendaftaran Pelatihan Hutan Kabut Hitam

Seorang pemuda dengan usia 8 tahun dan wajah yang kekanakan tapi tampak pekerja keras juga ikut mendaftar di Alun-alun Kota Bintang untuk pelatihan di Hutan Kabut Hitam.

"Siapa Namamu Nak?" Kata salah seorang prajurit yang menjadi pelaksana pendaftaran pemuda di kota Bintang

"Namaku Noris Pak!" Seru Pemuda itu dengan sikap yang sigap.

"Baiklah ini surat pendaftaran mu, kamu harus pergi ke Ibukota kerajaan dan bawa surat pendaftaran ini sehari sebelum Pelatihan dimulai" Kata prajurit itu menjelaskan kepada Noris.

"Baik terimakasih Pak" ucap Noris, kemudian beranjak pergi ke seorang gadis muda yang lebih tinggi darinya dengan perawakan yang manis. "Kakak aku sudah mendaftar dan harus pergi ke ibukata kerajaan esok lusa" kata Noris.

Dengan ekspresi yang bersemangat gadis itu berkata "Bagus, nanti akan Kakak siapkan kebutuhanmu dalam perjalanan"

Noris mengangguk dan kedua adik Kakak itupun pulang kerumah mereka.

••••••••••••••••••••

Di Ibukota kerajaan, tepatnya di aula Istana Patih Yin masuk dan memberi hormat kepada Raja bersamaan dengan seorang lagi yang mengikutinya dari belakang seraya berkata "Hormat Hamba Yang Mulia Raja."

"Patih Yin dan Instruktur Lin, ada apa?" Ucap Raja Mahardika.

"Ada yang perlu kami diskusikan Yang Mulia" ucap Patih Yin dengan melirik ke Instruktur Lin.

"Silahkan Sampaikan Patih Yin" Ucap Raja Mahardika kemudian mulai maju dan mempersilahkan keduanya duduk di salah satu meja kecil.

"Emm ini tentang Pangeran Sura dan aturan pelatihan di Hutan Kabut Hitam Yang Mulia Raja" kata Patih Yin. "Dalam peraturan pelatihan Pangeran Sura tidak memenuhi syarat untuk ikut serta dalam pelatihan ini karena Pangeran Sura masih dalam tahap ke tiga Warior" lanjut Patih Yin menjelaskan

Walaupun sebenarnya Kondisi kekuatan Pangeran Sura sudah di level 6 Warior dan Patih Yin telah mengetahuinya tapi Ia sudah berjanji untuk tidak menyampaikan berita itu kepada siapapun sebelum hari ulang tahun Raja Mahardika.

"Benar Yang Mulia Raja, karena Peraturan ini sudah di setujui oleh Anda maka kami tidak bisa melanggar aturan ini untuk menerima Pangeran Sura sebagai peserta dalam Pelatihan" Jelas Instruktur Lin.

Setelah beberapa saat, Instruktur Lin melanjutkan "Jika itu terjadi akan ada kesenjangan dalam pelatihan dan akan menjadi masalah melihat sifat pelatihan ini harus adil dan Inklusif."

"Apakah benar benar tidak bisa memasukan putraku Sura dalam pelatihan itu mengingat peraturan itu aku juga yang memutuskan dan Pelatihan ini diselenggarakan oleh Kerajaanku?" Tanya Raja Mahardika kepada Instruktur Lin.

Instruktur Lin berdiri dari kursinya kemudian berlutut di depan Raja Mahardika "Yang Mulia Raja mohon beri kami reputasi, kami adalah penanggung jawab kegiatan ini. Karena ini adalah pelatihan tahunan yang besar dan menjunjung tinggi aturan itu sendiri maka mohon maaf karena tidak bisa menerima Pangeran Sura yang belum mencapai Warior level 5 sebagai peserta pelatihan." Kata Instruktur Lin.

Instruktur Lin adalah pribadi yang sangat menjunjung tinggi harga diri dan reputasinya sehingga akan memilih untuk tetap pada pendiriannya.

"Akan tetapi jika Pangeran Sura masih harus masuk sebagai peserta pelatihan ini, maka tolong carikan orang lain untuk menggantikan Hamba sebagai Instruktur" Lanjut Instruktur Lin.

"Omong kosong, bagaimana bisa aku mencari orang yang kompeten dalam waktu dekat" ujar Raja Mahardika dengan mendengus kesal.

"Heeh, baiklah jika itu aturannya maka Pangeran Sura mungkin harus menjalankan latihan lain di Istana kerajaan sebagai ganti Pelatihan itu." Lanjutnya.

Setelah Pembicaraan itu Patih Yin berjalan di sekitar lorong Istana dengan kesal. "Bajingan itu terlalu keras kepala dan menjunjung tinggi harga dirinya" gumam Patih Yin

Di tengah perjalanannya Patih Yin bertemu salah satu menteri kerajaan, "Patih Yin ada apa denganmu, kenapa sangat gelisah?" Tanya Menteri kerajaan itu.

Setelah sadar dari kegelisahannya Patih Yin berhenti dan berkata "e...eehh Menteri Lukas, tidak tidak apa apa aku hanya sedikit kesal"

"Haha.. Patih Yin apa yang kamu kesalkan? Mari nikmati teh bersamaku" Ucap Menteri Lukas menenangkan hati Patih Yin dan mengundangnya minum teh di paviliun kediamannya.

Menteri Lukas adalah salah satu Menteri Kerajaan Nafas Kehidupan yang membawahi kegiatan perdagangan di dalam dan luar kerajaan.

Setelah berbincang lebar dan Patih Yin memberitahu apa yang terjadi Menteri Lukas berkata "hahaha.. jadi karena itu kamu sangat kesal dan gelisah Patih Yin? Hmm memang sangat disesalkan mengenai kondisi Pangeran Sura"

Sesaat kemudian setelah diam Menteri Berkata "Bagaimana dengan Penyamaran Patih Yin? Selama kamu bisa mendapatkan surat pendaftaran untuk Pangeran Sura semuanya bisa diatasi dengan Penyamaran."

"Hmmm... Mungkin akan ku diskusikan kepada Pangeran Sura terkait hal itu" Kata Patih Yin menerima saran dari Menteri Lukas.

Matahari sudah tenggelam saat mereka menyelesaikan perbincangannya.

••••••••••••••

Di halaman belakang kamarnya Pangeran Sura mencoba memperaktikan kembali gerak beladiri yang ada di dalam lukisan Naga yang ditinggalkan Raja Nanggi. Setelah puluhan kali pengulangan Pangeran Sura pun merasa kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat sebentar.

"Raja Nanggi Sangat Pelit, dari sekian banyaknya seni beladiri ciptaanya Dia hanya meninggalkan satu dilukisan itu." Gumam Pangeran Sura o

Dari buku penguasaan batin yang Pangeran Sura Baca, tertulis bahwa Raja Nanggi mewariskan seni beladiri terkuatnya dalam lukisan itu dan di tiap lukisan hanya terdapat satu tahap dari Seni Beladiri itu.

"Bahkan di Benua ini diketahui hanya tersisa tiga lukisan saja, bagaimana aku menyempurnakan seni beladiri ini?" Keluh Pangeran Sura menyesalinya.

Setelah beberapa saat setelah istirahat Pangeran Sura memutuskan untuk mencoba menggabungkan gerakannya dengan Keris Naga yang telah diambilnya dari gudang penempaan.

Pangeran Sura langsung mengambil Keris Naga dan menyalurkan energi alam kedalamnya. "weeng" keris itu langsung bersinar dengan energi berwarna putih.

"Aku akan coba kombinasikan dengan gerakanku" ucap Pangeran Sura, kemudian memulai latihannya lagi.

Tak lama berselang Pangeran Sura merasakan hal yang aneh, "walaupun energi dari keris ini menakjubkan akan tetapi aku rasa ada sesuatu yang menghambat" gumam Pangeran Sura.

Setelah berhenti dan diam, Pangeran Sura berpikir "Penguasaan Hati ku tidak mungkin salah memilih kan? Atau aku harus menyalurkan energi batin kedalam keris ini?"

Kemudian Keris Naga mulai diselimuti energi keperakan dan mulai bersinar lebih terang saat Pangeran Sura mengalirkan energi batinnya.

"Aaahh.." lengkingan rendah keluar dari Pangeran Sura dan energinya menjadi sangat berbeda Cahaya perak menyelimuti tubuh Pangeran Sura dan auranya menjadi sangat tajam dan gagah, jika ada orang yang melihat ini pasti akan merasakan ingin berlutut saat melihatnya.

Dengan melengkungkan senyum Pangeran Sura berkata "Benar benar hebat." Kemudian langsung mempraktikkan gerakan serbuan naga.

Gerakannya terasa sangat ringan dan terasa menyatu dengan keris naga itu, seakan akan Keris naga adalah bagian tubuh dari Pangeran Sura itu sendiri. Dalam serangannya semburan energi dari keris juga seakan akan seperti lidah api berwarna perak yang membakar, kemudian diakhir serangannya dengan menghunuskan keris kedepan ada percikan kilat kecil yang cepat dari keris tersebut.

"Sreeee" terlihat lubang kecil menembus di satu batang pohon besar di halaman belakang kamar pangeran Sura dan menghasilkan percikan api kecil dan mulai membakar pohon perlahan.

"Gawat" ucap Pangeran Sura berlari dengan air minumnya dan menyiram api tersebut hingga mati.

Setelah api mati Pangeran Sura terduduk dengan nafas yang terengah engah. "Walaupun sangat hebat tapi aku perlu berhati-hati juga dalam menggunakannya, sangat berbahaya jika sampai pohon ini terbakar" kata pangeran Sura sambil menggelengkan kepalanya tapi ada senyum tipis terlihat diwajahnya.

Kemudian terlihat pelayan masuk kedalam halaman belakang dan berkata "Pangeran Sura, Patih Yin ingin bertemu."

"Baiklah aku akan membersihkan badanku terlebih dahulu" kata Pangeran Sura sambil berjalan dan mengambil pakaian ganti.

Setelah selesai membersihkan diri Pangeran Sura bertemu Patih Yin di ruang tamu kamarnya. "Patih Yin ada apa?" Tanya Pangeran Sura.

"Pangeran Sura dalam latihan di hutan kehidupan sepertinya kamu tidak bisa ikut sebagai peserta karena terbentur akan peraturan yang sudah ditetapkan, akan tetapi kamu masih bisa ikut dalam pelatihan jika kamu mau mengungkapkan kekuatanmu " kata Patih Yin kepada Pangeran Sura dengan tatapan serius.

Dengan mengerutkan keningnya Pangeran Sura berkata "lalu bagaimana Patih Yin? Rencananya aku akan mengungkapkan kekuatanku ini di hari ulang tahun Ayahku Patih."

"Hmm, aku mengerti Pangeran. Kamu masih bisa mengikuti pelatihan tapi kamu harus menyamar agar dirimu tidak diketahui para instruktur" kata Patih Yin.

"Tapi bagaimana saat dalam pelatihan aku ketahuan dalam penyamaran ku?" Tanya Pangeran Sura.

"Tidak perlu khawatir Pangeran Sura, pelatihan ini sangat ketat dalam keadilan para instrukturnya jadi untuk mencegah keberpihakan para instruktur, maka dalam pelatihan nanti setiap peserta akan diberikan topeng sendiri dan dinamai dengan nomor. Dengan itu para Instruktur tidak akan berpihak kepada siapapun walaupun bangsawan atau pangeran sekalipun." Jelas Patih Yin

"Yang terpenting kamu harus menyamar saat dimulainya kegiatan pelatihan itu" Lanjut Patih Yin.

"Baik Paman maka aku akan berusaha keras dalam pelatihan itu jika berhasil masuk sebagai peserta" kata Pangeran Sura.