"Dimana Pangeran Sura berada? sudah siang dan belum ada tanda tanda kedatangannya" decak Patih Tim sambil melihat kembali buku yang akan diajarkan kepada Pangeran Sura.
"Anak ini tidak biasanya telat datang, lebih baik aku mencarinya." ketika Patih Yin baru saja akan keluar ruangan belajar kerajaan tiba tiba suara yang dia kenali tiba tiba muncul dan membuka pintu ruang belajar kerajaan. "Selamat Siang Patih" dengan senyum hangat, seketika Patih Yin membungkuk "Selamat Siang Baginda Raja".
"Tidak perlu terlalu formal adikku" ucap Raja Mahardika dengan mengangkat bahu Patih Yin "Aku datang untuk mengetahui perkembangan anakku Sura" lanjut Raja Mahardika.
"Pangeran Sura berkembang dengan sangat baik dalam hal pelajaran kerajaan, sungguh murid yang sangat cerdas" sahut Patih Yin dengan mengajak Raja Mahardika untuk duduk di salah satu meja belajar. "dan beberapa hari ini aku merasakan sesuatu yang aneh dari Pangeran Sura, walaupun aku tahu dia setiap hari berlatih dengan Pangeran Bisma akan tetapi aku bisa merasakan aura energi alam yang menyelimuti Pangeran Sura." lanjut Patih Yin
"hmm?"
"bagaimana bisa?"
"Entahlah Raja Mahardika akan tetapi memang itulah yang aku rasakan" jawab Patih Yin
"Mungkin itu hasil latihan dengan Pangeran Bisma Raja, aku akan bertanya kepada Pangeran Bisma akan hal ini." Patih Yin sambil berasumsi.
Di Luar ruangan belajar kerajaan sebuah bayangan tiba tiba muncul dengan membawa busur ditangannya kemudian membuka pintu dengan terburu-buru "Maafkan aku Patih Yin karena terlambat" ucap Pangeran Sura.
"Ayah?" Pangeran Sura masuk dan memeluk Raja Mahardika, "Darimana saja kamu Sura? kamu ingin membuat Patih Yin menunggumu, apakah itu adalah sikap seorang pelajar?" ucap raja Mahardika dengan melihat kearah Pangeran Sura.
Pangeran Sura kemudian melihat ayahnya dan tertawa " hehe.. aku tidak bermaksud seperti itu ayah, aku hanya terlalu asik berlatih memanah, ayah harus melihat perkembanganku dalam memanah" sambil memperagakan sikap memanah kepada Ayahnya.
Kedekatan antara ayah dan anak ini memberikan kesan hangat bahkan Patih Yin tersenyum melihat mereka berdua bercanda. akan tetapi perasaan aneh dirasakan oleh para pengawal Raja Mahardika yang menjaga secara sembunyi-sembunyi, mereka sangat kaget ketika melihat bagaimana Pangeran Sura datang ke area belajar kerajaan.
"Apakah itu tadi Pangeran Sura?" tanya salah satu pengawal kepada yang lain. "Sepertinya iya" jawab pengawal lain tanpa melihat pengawal yang lain. "Bagaimana mungkin dia bisa secepat itu? Apakah bisa anak dengan kerusakan tubuh berlari seperti tahap kesatria?" jawab yang lain. Walaupun perasaan mereka aneh akan tetapi tetap waspada dengan lingkungan sekitar dan tidak berani mengatakan apapun kepada Raja Mahardika terkait hal tersebut.
•••••••••••••••
Di tempat lain Pangeran Bisma berjalan ke tempat latihan khusus di halaman belakang kamarnya
"dari mana tiga Pangeran bodoh itu bisa mendapatkan kekuatan untuk memasuki kalangan Kesatria, padahal aku tau sendiri bagaimana perkembangan mereka."
Kemudian Pangeran Bisma menenangkan pikirannya dan berkata "aku harus terus berkembang dan menjadi kuat, untuk melindungi adikku dan orang yang aku sayangi." Setelah itu Pangeran Bisma langsung memperagakan jurus beladirinya dengan memegang tombak. Walaupun keterampilan utama di kerajaan Nafas kehidupan adalah memanah tapi keterampilan dalam beladiri jarak dekat juga perlu dikuasai oleh tiap pasukan di kerajaan Nafas Kehidupan.
Pangeran Bisma memilih keterampilan Beladiri dengan senjata Tombak karena Tombak merupakan simbol keagungan dan kekuatan, dan merupakan senjata dari para Jendral di medan pertempuran. karena bentuknya yang panjang dan kelenturan dari tombak, sehingga senjata itu bisa digunakan untuk menyerang dengan serangkaian tindakan.
Udara berputar di arena lapangan dan terus mengalir mengikuti gerakan Pangeran Bisma, sikapnya yang tegas dan gerakannya yang luwes memberikan kesan indah ketika Pangeran Bisma bergerak serta memberikan kesan yang gagah seperti aliran gerakan naga. Semua gerakan diakhiri dengan desingan angin ketika tombak di acungkan ke depan dan ke langit.
"Dengan kemampuan Kesatria tahap 1 memungkinkan aku untuk mengalirkan energi alam kedalam gerakan tombak dan membuat seranganku menjadi lebih kuat" seketika Pangeran Bisma mengalirkan energinya kedalam tombaknya dan senjata itu langsung memancarkan aura biru. Bersamaan dengan itu Pangeran Bisma melonjak ke depan dan memperagakan beladiri aliran naga, kemudian memuntahkan energinya dan menghancurkan dinding halamannya karena serangan tersebut.
seketika Pelayan berhamburan lari ketakutan akibat dari ledakan yang terjadi dan pada saat itu sekelompok tentara datang dan bertanya kepada Pangeran Bisma "Pangeran apa yang terjadi?".
Pangeran Bisma hanya tertawa kecil dan berkata "mohon maaf atas kekacauan ini, aku hanya mencoba beberapa gerakan beladiri akan tetapi kurang beruntung menghancurkan tembok halaman" dengan menggaruk belakang kepalanya.
•••••••••••••
"Pangeran Sura pelajaran hari ini sudah berakhir, apakah kamu mau memilih buku untuk aku terangkan kepadamu?" Tanya Patih Yin
"Paman aku sepertinya akan berlatih memanah lagi." ucap Pangeran Sura dengan mengangkat busurnya.
"Baiklah Pangeran Sura, bolehkan aku melihat perkembangan keterampilan memanahmu?" pinta Patih Yin kepada Pangeran Sura. "Mungkin aku bisa menunjukan beberapa bimbingan untukmu" lanjut Patih Yin.
"Tentu saja Patih Yin, mari ikuti aku ke hutan belakang untuk menunjukan keterampilan berburu yang aku punya" jawab Pangeran Sura dan menarik tangan Patih Yin dengan tergesa gesa.
Sesampainya di hutan belakang istana, Pangeran Sura langsung melompat ke dahan salah satu pohon dan lanjut masuk ke hutan seraya berkata kepada Patih Yin untuk mengikutinya, sadar akan hal itu Patih Yin diam sebentar dengan mata melebar dan mengikuti di belakang Pangeran Sura.
Dalam hati Patih Yin berkata 'bagamana mungkin?, pasti ada sesuatu yang terjadi'. Kemudian Patih Yin memanggil Pangeran Sura karena sangat penasaran.
"Sura tunggu dulu! kemari sebentar!" ucap Patih Yin
Setelah itu Pangeran Sura berbalik dan melihat Patih Yin melihatnya seperti melihat hantu. "Ada apa Patih Yin? apakah ada yang salah" jawab Pangeran Sura dengan melompat ke samping Patih Yin.
Setelah itu Pangeran Sura langsung teringat bahwa kecepatan larinya sudah setara dengan para kesatria, karena sangat bahagia dan bersemangat Pangeran Sura lupa untuk mengendalikan kekuatannya. Pangeran Sura diam diam mengutuk dirinya sendiri dalam hati 'Bodoh! Bodoh! bagaimana aku menjelaskannya kepada Patih Yin?'
Melihat bahwa raut wajah Pangeran Sura yang agak ragu-ragu dan bingung, Patih Yin langsung bertanya kepada Pangeran Sura. "Pangeran Sura coba jelaskan itu Kepadaku!" ucap Patih Yin.
"Menjelaskan a a apa Paman Yin? Hehe.. aku tidak mengerti" jawab Pangeran Sura dengan terbata dan ekspresi seperti tertangkap basah melakukan kejahatan.
"Omong kosong, sejak kapan kamu belajar berbohong kepada Paman Pangeran Sura?" jelas Patih Yin melihat gerak gerik aneh Pangeran Sura.
Karena sudah tidak bisa mengelak lagi akhirnya Pangeran Sura tertunduk dan berkata pada Patih Yin " Hehe.. aku..hmm" terhenti sebentar kemudian menatap Patih Yin dan melanjutkan "aku belajar kemampuan penguasaan batin yang telah Paman jelaskan melalui buku ini paman" Jawab Pangeran Sura dengan mengeluarkan sebuah buku dari balik jubah pendeknya.
"Penguasaan Batin? Bagaimana kamu mempelajarinya?" tanya Patih Yin lagi
"Seperti yang Paman katakan bahwa kerajaan Nafas Kehidupan memiliki 3 dari 7 lukisan peninggalan Raja Nanggi. Kemudian aku mempelajari kemampuan penguasaan batin dari sana" Jelas Pangeran Sura
Patih Yin diam sebentar dan melihat kembali Pangeran Sura lekat-lekat "bisakah kamu memahami lukisan itu Pangeran Sura?"
Pangeran Sura mengangguk seraya berkata "Iya Paman, aku secara kebetulan bisa memahami lukisan tersebut"
Mendengar itu Patih Yin kembali terdiam, kemudian berkata "Sungguh merupakan Karunia Dewa Nanggi."
Kemudian setelah beberapa saat baru Patih Yin mulai berbicara lagi, "tunjukan kepadaku kemampuan yang kamu miliki Pangeran Sura!"
Mendengar permintaan itu Pangeran Sura mulai melihat sekitarnya dan turun ke tanah berjalan ke arah Baru yang cukup besar dan memukulnya dengan tenaganya.
Seketika Suara "Boom" berdengung ke sekeliling hutan sehingga menakuti burung burung yang ada dan batu yang tadinya kokoh hancur dibawah kekuatan menakutkan.
"Mustahil bagaimana bisa kamu langsung mencapai Level 6? apakah kamu Monster?" Ucap Patih Yin tidak bisa menenangkan diri sendiri. Kemudian dia kembali melihat anak kecil yang memegang busur itu memandangnya juga sambil tersenyum tanpa ada rasa bersalah.
Kemudian Patih Yin segera menenangkan dirinya dan kembali berbicara "sekarang kita kembali ke latihan memanah Pangeran Sura"
"Baiklah Paman Yin" ucap Pangeran Sura
Sementara itu di istana Kerajaan Raja Mahardika meminta keterangan tentang persiapan pelatihan pemuda kerajaan kepada beberapa orang yang di tunjuk untuk menjadi instruktur dalam pelatihan yang akan di selenggarakan.
"Persiapan Sudah sepenuhnya Matang Raja Mahardika, dalam pelatihan nanti seluruh pemuda di kerajaan Nafas Kehidupan dan kerajaan lain akan dibagi berdasarkan usia dan kekuatannya yang mulia. Pelatihan Dasar untuk usia dibawah 10 tahun dengan kekuatan warrior level 5-7, kemudian pelatihan menengah untuk usia diatas 10 tahun dengan kekuatan warrior level 8 dan 9, sementara itu Pelatih Prajurit untuk pemuda berusia 15 tahun sampai 20 tahun dengan kekuatan Kesatria level 1 sampai level 5" Kata Salah satu seorang instruktur yang bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan Pelatihan.
Itu semua berdasarkan statistik kemampuan rata rata Pemuda dari usia dan kemampuannya. untuk para pemuda di usia 7-10 tahun dengan bakat yang baik pasti akan menjadi warrior level 5-7 begitupun seterusnya, akan tetapi untuk Pangeran Sura dengan dantiannya yang rusak mungkin akan seumur hidupnya memiliki kekuatan warrior level 3. Berbeda halnya dengan pemuda yang dibesarkan di kalangan kerajaan, mungkin di usia yang muda mungkin akan mencapai kekuatan yang hebat, katakan saja Pangeran Bisma dan ketiga bersaudara Pangeran Ryan, belum genap 15 tahun tapi sudah melamasuki kalangan Kesatria.
"Sangat Baik Instruktur Lin, aku mungkin akan memerlukan bantuan Patih Yin untuk mengawasi kegiatan tersebut, jadi mulai sekarang laporan akan langsung kamu serahkan kepada Patih Yin" Ucap Raja Mahardika memuji kepada Instruktur muda dengan usia dua puluhan itu.
"Baik yang Mulia Raja Mahardika, jika tidak ada yang lain hamba mohon undur diri" ucap Instruktur Lin
"Kamu boleh Pergi Instruktur Lin" jawab Raja Mahardika.
Sementara itu di Hutan Belakang Kerajaan, setelah menunjukan keterampilan memanah dengan melesatkan beberapa anak panah ke target bergerak Pangeran Sura berbalik dan bertanya kepada Patih Yin "Apakah seperti itu Patih Yin?"
"Sangat Bagus, kamu memang murid yang cerdas" puji Patih Yin atas keterampilan Pangeran Sura
"Patih Yin terlalu memujiku" ucap Pangeran Sura akan tetapi raut mukanya menunjukan senyum kebanggan.
"Kamu bahkan terlalu hanyut dalam pujian Pangeran Sura, lain kali jika ada gadis yang memujimu akankah kamu menjadi sombong dengan sayap seperti dewa?" ucap Patih Yin menggoda Pangeran Sura.
Kemudian keduanya tertawa. Setelah itu Patih Yin diam sebentar dan berkata "Baiklah Pangeran Sura, sebaiknya aku sampaikan berita gembira ini kepada Raja Mahardika."
Kemudian Pangeran Sura Berkata "Patih Yin bolehkah aku meminta kamu untuk merahasiakan ini dulu?"
"Ada apa Pangeran Sura?"
"Aku pikir aku akan memberi kejutan ini untuk ulang tahun Ayahku Patih, jadi apakah kamu bisa membantu ku?" Pinta Pangeran Sura
"Ulang tahun Yang Mulia Raja Mahardika, itu dua bulan lagi, hmmm baiklah ide yang bagus nanti kita akan rencanakan itu Pangeran Sura" jawab Patih Yin setuju.
"Oh Iya Paman, untuk pelatihan yang akan diadakan seminggu lagi bisakah aku untuk mengikuti pelatihan itu sebagai peserta Inti?" Tanya Pangeran Sura.
"Tentu Saja, pendaftarannya akan ku urus untukmu Pangeran Sura" Jawab Patih Yin
"Baik Terima kasih Patih Yin" ucap Pangeran Sura seraya membungkukkan badan tanda hormat kepada Patih Yin.