"Sayang, sini masuk! Ngapain berdiri di situ terus!" kata Qiran sembari melambaikan tangannya.
Alby pun tersenyum dan langsung menghampiri Qiran. Namun, hatinya masih bercampur marah dan bingung karena Qiran tak kunjung menjelaskan nya.
"Kamu bawa apa? Pasti makanan nya enak-enak! Ayo dibuka, ayo dibuka," kata Qiran yang begitu sumringah.
Alby tidak banyak bicara, ia hanya diam dan membuka beberapa makanan dan minuman hanya untuk Qiran.
"Wah, kalian datang-datang, main makan saja, gak nawarin aku! Tega amat sih!" kata Adin.
"Oia, lupa! Haha, aku pikir di ruangan ini hanya kita berdua aja. Maklum, dunia serasa milik berdua!" kata Qiran menyengir.
"Dia ... siapa?" tanya Alby pelan. Wajahnya sudah tidak ada lagi aura senang nya.
"Oia, Pak Adin! Eh, maaf maksudnya Kak Adin! Hehehe," kata Qiran yang masih sumringah.
"Kak, sini makan dulu bareng kita!" teriak Qiran.
Alby yang mendengar nya pun semakin cemburu dibuatnya.
