Singgah cerita...
Siang itu, Amira sedang membaca novel di halaman rumahnya, tiba tiba dia melihat seorang pria lewat ke rumahnya sambil membuang sesuatu ke depan rumahnya.
Amira : "Hey tunggu!"
"Ada apa?" ujar lelaki itu
Amira : "Jangan buang sampah sembarangan dong"
"Memangnya kau siapa berani melarang ku seperti itu?"
Amira : "Heeeyy, aku pemilik rumah ini"
"Oww, kau warga baru ya disini?"
Amira : "Iya! memangnya kenapa?!" tanya nya kesal
"Aku yang sudah lama tinggal disini, kau tidak berhak untuk melarang ku" ucapnya yang membuat Amira kebingungan, dan setelah itu dia langsung pergi
Amira : "Hah? Siapa dia? kenapa dia bilang sudah lama tinggal disini? aneh deh!"
Tiba tiba Aini datang menghampirinya...
Aini : "Kak Mira, ngapain disitu?"
Amira : "Tadi ada pria menyebalkan lewat kesini!"
Aini : "Hah? siapa?"
Amira : "Aku juga gak tahu dia siapa, pokoknya dia menyebalkan!" ucap nya kesal lalu langsung masuk ke dalam rumah
Aini : "Dih, aneh sekali dia"
Setelah beberapa Minggu tinggal di rumah itu, anggota keluarga itu semakin merasa ada hal yang aneh. Bukan hanya Riki yang peka terhadap hal hal seperti itu, tetapi sekarang semua anggota keluarga merasakannya.
Singgah cerita ....
Sore itu, Riki pergi ke taman karena ada janji dengan Arni. Riki pun duduk di bangku dan menunggu Arni yang belum datang. Tidak sampai beberapa jam, Arni pun datang.
Arni : "Hay"
Riki : "Hay, akhirnya kau datang"
Arni : "Kau sudah lama menungguku?"
Riki : "Tidak, aku baru sampai kok"
Arni : "Oh, ya sudah" ucapnya sambil duduk
Riki : "Arni, kau terlihat sangat cantik"
Arni : "Haha, kau bisa saja" ucapnya tersipu malu
***
Amira yang sedang jalan sendirian tiba tiba bertemu dengan pria yang kemarin lewat ke rumahnya.
Amira : "Hey tunggu!"
"Siapa kau?"
Amira : "Kau pria yang kemarin lewat rumahku kan?"
Pria itu terdiam.
Amira : "Hey, kenapa kau diam?"
"Memangnya kenapa?"
Amira : "Aku mau tanya sesuatu deh sama kamu, boleh kan?"
"Tanya apa?"
Amira : "Apa... kau tahu cerita rumah yang sekarang sedang aku tempati?"
"Hmm, kenapa kau ingin tahu?"
Amira : "Jelas aku ingin tahu, aku kan tinggal di rumah itu sekarang. Oh ya! Aku Amira, kau siapa?"
Rey : "Aku Rey"
Amira : "Oooh Rey. Kau bisa ceritakan soal rumah itu kan padaku?"
Rey : "Dulu rumah itu adalah rumah bekas pembunuhan"
Amira : "Ya ampun! kenapa sih semua orang disini mengatakan rumah itu seperti itu, memangnya benar ya?"
Rey : "Yaa, memang benar"
Amira : "C... cerita nya gimana sih?"
Rey : "Dulu, lima orang anggota keluarga di rumah itu mati di bunuh karena rumah nya di rampok. Ayah, ibu, dan ketiga anaknya"
Amira : "Ya ampun!"
Rey : "Aku hanya ingin memberi tahumu, jangan seenaknya kalau mau apa apa di rumah itu, harus banyak permisi dulu"
Amira : "Kau masih percaya dengan hal seperti itu?"
Rey : "Harus percaya, karena ini memang benar benar kenyataan, kau harus menuruti apa kataku"
Amira : "Kenapa kau seperti mencemaskan aku?"
Rey : "A... aku.. tidak kok"
Amira : "Kalau di pandang dari dekat, pria ini tampan juga" kata hatinya
Rey : "Kenapa melihat ku seperti itu?"
Amira : "Siapa yang melihatmu, kepedean deh"
Rey : "Sudah sore, aku pergi dulu"
Amira : "Tunggu!"
Rey : "Ada apa?"
Amira : "Kau mau berteman denganku kan?"
Rey : "Hmmm"
Amira : "Disini aku tidak punya teman, suasananya sepi, jarang ada orang yang berani lewat ke daerah sini"
Rey : "Setelah kita kenalan, bukannya kita sudah berteman ya?" tanya nya dan langsung pergi
Amira : "Ya ampun, manis sekali dia" ujarnya gemas