Chapter 20: Karena Obat
***
Irsan berlari menuju Arisha yang saat ini ambruk di depan Zico. Tanpa aba-aba, Irsan segera menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit.
"Kenapa Arisha?" Tanya Irsan dengan suara tertahan.
"Gak tahu dia tiba-tiba aja ambruk tadi," ujar Zico mengikuti di belakang.
Dea yang hendak kembali masuk melotot kaget ketika melihat temannya digendong oleh Irsan. Apalagi dengan keringat yang membanjiri Arisha membuatnya khawatir. "Arisha kenapa?"
"Gue bawa dia ke rumah sakit." Dea mengangguk. "Entar gue nyusul sekalian bawa barang-barang dia."
"Oke, thanks," ujar Irsan sebelum pergi. Irsan mendudukkan Arisha pelan di kursi penumpang dan mengatur posisi kursi agar Arisha lebih nyaman.
"Sshhhh.."
"Ada yang sakit?"
"Panas.." lirih Arisha. Irsan menatap Arisha khawatir. Dengan cepat ia segera mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.
Di perjalanan, Arisha terus saja meracau tak jelas. Apalagi keringat itu semakin membanjiri tubuhnya. "SSshshhhh..."
