Chapter 16 - BAB 16

Hari ini telah ganjil kita menjalani ibadah puasa dibulan yang penuh barokah dan rahmah ini. Setiap hari dan malamnya telantunkan ayat suci Al-Qur'an. Dan inilah tradisi yang biasa kita lakukan dibumi adi sasak tercinta. Semuanya saling sahut menyahut dan simak menyimak dalam membacanya. Terpikir olehku sejenak. Andaikan saat ini kita bersama betapa akan bahagianya diriku. Setiap malam setelah berbuka puasa dan shalat magrib bisa saling menyimak kalam dari sang maha pencipta untuk kita renungi berdua. Begitupula ketika shalat subuh telah usai kita kembali saling mempertegas setiap mahroj yang mungkin saja salah terbaca. Betapa indahnya itu semua ketika tegur sapa teruntai dalam membahasakan setiap apa yang salah terbaca. Terbayangkan kala berbuka puasa dan sahur berdua akan memberikan keharuan serta cerita tersendiri bagi kita berdua. Disanalah akan ada senda gurau untuk kita sedikit saling mengingatkan dan menjaga hati agar selalu utuh memuji serta mengucapkan syukur karena telah dipertemukan. Walaupun awalnya baik diriku maupun dirimu belumlah saling mengenal. Namun, berkat kasihnya akupun diperkenalkan kepadamu hingga perasaan yang aku rasakan padamu tidak bisa aku sampaikan maupun ungkapan dengan kata-kata selain dari mengucapkan ijab qobul dipersaksikan oleh semua keluarga besar serta masyarakat yang ikut menyambut kebahagiaan kita berdua.

Bidadari tersembunyiku. Aku berharap dibulan yang penuh dengan rahmat serta berkah ini kita berdua bisa diperkuat akan rasa dengan janji setia selamanya. Terlantunkan dalam setiap doaku agar kita bisa teridhokan dalam mahligai rumah tangga. Engkau tahu bidadariku. Jauh dari dasar lubuk hatiku yang terdalam tidak satu ucap dan nama yang terlupa dari setiap baris dan huruf namamu. Setiapnya memiliki arti yang begitu mendalam bagiku. Begitupun dengan setiap apa yang berkait denganmu begitu berarti. Bidadariku, malam ini telah tepat pukul 04.00 pagi. Dan aku harap kamu telah terbangun untuk menikmati santapan makan sahur.

Bidadari tersembunyiku. Kini telah tersingkap segala apa yang tersembunyi. Dan telah terlihat segala apa yang tersimpan jauh didalam hati. Semuanya itu adalah bahasa hati yang selalu mengarah kepadamu tanpa henti. Dibulan yang suci ini aku sangat berharap bisa menjadikanmu yang tersuci untukku bidadariku. Itulah harapanku. Semoga saja doa serta pintaku akan terjawab secepatnya oleh sang pemilik hati untukku melengkapi iman serta agamaku denganmu.