Setelah pertemuan dengan sahabat nya malam itu. Serly membawa Akila untuk tinggal di apartemen milik nya.
Serly bersiap untuk pergi setelah mendapat pesan dari Mami. Meski malam sangat larut, tapi ia tak bisa menolak jika uang pelanggan telah masuk ke rekening Mucikari yang akrab di sapa mami oleh nya.
"aku pergi kerja dulu ya. kil"
"semalam ini?"
"iya"
Akila menarik tangan sahabat nya .Dia berharap serly tidak pergi menemui pelanggan nya kali ini karna malam sudah sangat larut.
Serly tersenyum simpul. Gadis itu belum bisa memberitahu sahabat nya tentang keadaan yang sebenarnya.
"aku harus pergi" dengan perlahan serly melepas genggaman tangan akila.
Dengan cepat serly melangkah kan kaki nya keluar untuk menemui pelanggan nya di sebuah hotel yang telah di tentukan oleh Mami.
***
Gadis itu kini telah siap menunggu kedatangan lelaki yang akan diri nya puaskan malam ini.
Dengan rambut panjang terurai, lingerie merah muda yang sangat kontras dengan kulit putih nya juga sedikit polesan wajah yang membuat nya terlihat semakin cantik. gadis itu duduk diam di ujung ranjang ,hati nya gelisah memikirkan lelaki seperti apa yang akan datang.
Ceklek...
"maaf menunggu lama" seorang lelaki muda masuk dengan jas di tangan kiri nya
Serly merasa sedikit lega karna yang datang terlihat cukup muda dan berpendidikan. Mungkin ia tidak akan terlalu kelelahan dengan harus mengambil inisiatif pikir nya.
Lelaki itu mendekati Serly. gadis itu dengan sigap mengambil jas di tangan sang pemuda lalu menaruh nya di sofa.
Indra ,pemuda itu menuntun serly untuk duduk di ranjang bersama nya.
"Saya datang untuk memenuhi janji saya"
Serly bingung dengan apa yang pemuda itu katakan.
"mereka kira saya punya kelainan" Indra bicara asal karna tak ingin gadis itu tahu lebih awal.
Serly menahan tawa mendengar ucapan nya yang dengan mudah keluar tanpa rasa malu sedikit pun.
"kenapa? apa nona juga berfikir demikian" indra mendekat kan wajah nya pada wajah cantik serly. Dengan cepat ia me****t bibir tipis serly dengan lembut ,gadis itu membalas ciuman Indra, membuat Indra hampir lupa dengan niat nya.
Indra dengan berat melepas ciuman yang baru pertama bagi diri nya. tanpa menjauhkan wajah mereka berdua yang hanya berjarak beberapa senti .
"sudah berapa lama menjadi pemuas nafsu lelaki bejat?" bisik Indra dengan nafas yang berat.
Indra memegang kedua pipi serly. memaksa mata gadis itu agar menatap matanya. saat mata mereka bertemu, Indra menemukan jawaban dari pertanyaan nya.Astaga...
"saya akan membeli anda setiap malam, di kamar ini"
Serly merasa air hidung nya mulai mencair .Detak jantung nya berpacu lebih cepat. Seketika perasaan aneh muncul dalam hati nya. gadis itu memalingkan pandangan nya, tatapan pemuda itu kini membuat nya tak nyaman.
Indra memeluk serly dengan erat. Tangan kanan nya mengelus rambut gadis yang sangat ia rindu kan dengan sangat lembut. Ia bahagia karna akhir nya bisa menemukan gadis ini kembali.
"jangan pura pura kuat saat di hadapan saya. jadilah dirimu yang sangat senang menangis di bawah selimut"
Serly sedikit kaget mendengar perkataan indra yang kebetulan memang kebiasaan serly sewaktu kecil. Tapi semua orang bisa dengan sangat mudah mengatakah hal itu pikir nya.
Indra melepas pelukan nya.
"apa kamu bisa memijat?" tanya indra
Serly menjawab dengan menganggukan kepala.
Indra langsung meghempaskan badan nya di atas ranjang dengan posisi telungkup.
"jika seperti ini ,saya tidak jamin bisa memuas kan junior anda" Serly menantikan jawaban yang sesuai isi hati nya dari pemuda itu.
Indra terkekeh mendengar nya. "junior saya tidak kuat lama ko, tenang saja!"
"hahahaha...."
Serly mulai memijat punggung Indra yang terlihat sangat kuat. Ia bahkan tidak tahu cara nya memijat dengan benar. tapi gadis itu berharap pemuda itu tidur sebelum minta di puaskan .
Tapi apa benar junior nya tidak kuat lama? Serly tersenyum kecil mengingat ucapan pemuda itu barusan.
Bersambung....