Beberapa hari ini Serly mendapat banyak sekali orderan. Ia sangat letih setiap kali pulang ke apartemen milik nya di pagi hari .gadis itu duduk di sofa bersama sahabat nya setelah membersihkan diri dari bau para lelaki yang meniduri nya semalam.
"ser, belakangan ini kamu pulang pagi terus?" Akila mulai khawatir karna belakangan ini sahabat selalu pulang pagi jika berangkat dari siang.
"Aku harus melayani 3 sampai 4 lelaki dalam sehari"
Akila kaget sekaligus prihatin mendengar pernyataan Serly. Sahabat nya tak pernah mengeluh meski kehidupan nya sangat sulit .Tapi dirinya selalu saja mengeluh padahal hanya bekerja sebagai pramusaji dan kadang gadis itu selalu merasa tak adil saat ibu nya yang single parent meminta semua gaji nya di kirim ke kampung untuk biyaya sekolah ketiga adik nya.
"Serly, kenapa kamu masih bertahan ?"
Serly menghela nafas ,ia tahu sahabat nya akan menanyakan hal ini.
"Mereka telah menanda tangani kontrak selama 5 tahun. Jika aku ingin keluar, aku harus melunasi semua kerugian yang akan mami alami"
"kerugian?"
"Aku ini seorang primadona bagi bisnis Mami. Aku di target kan bekerja 4 kali dalam satu minggu, jika aku keluar begitu saja Mami akan rugi. Lagipula kontrak nya hanya tinggal satu tahun"
"kenapa kamu gak lapor polisi biar bisa keluar? "
"Aku gak bisa. Mami adalah orang yang telah menyelamatkan kebahagiaan orang tua angkat ku. Dia selama ini menjaga ku dengan baik, dia juga menyekolah kan aku. Aku tak berniat menghianati kepercayaan nya kila" Serly berbicara dengan senyum simpul .
Kamu terlalu baik Serly....
Akila memandang sahabat nya. Serly kini menjadi seorang gadis yang sangat cantik, ia memiliki tubuh proposional ,berkulit putih dan berambut panjang. Jika saja nasih buruk tak menimpa dirinya ,mungkin sekarang dia akan bersama seseorang yang amat mencintai nya ,pikir Akila.
***
Sejak obrolan bersama nya pagi tadi. Akila belum melihat serly keluar kamar ,untuk makan sekalipun.
"serly, kamu udah makan belum?" Teriak akila di depan pintu kamar serly .Ia merasa khawatir jika sahabat nya sakit sehingga tidak keluar dari kamar nya
Namun tak ada jawaban sama sekali.
"ah mungkin dia tidur"
Akila berjalan untuk kembali ke kamar nya, namun rasa khawatir menuntun nya berbalik dan membuka pintu kamar sahabat nya yang selama ini tak pernah di kunci.
Ceklek....
"Serly...."
Akila berlari mendekati sahabat nya yang tergeletak di lantai dekat kamar mandi .Serly tak sadarkan diri dengan handuk yang masih menempel di tubuh nya.
Akila berusaha membawa nya ke atas ranjang "ternyata serly demam" ,gadis itu langsung mengambil air hangat dari dapur untuk kompres. Sebelum mengompres gadis itu mengambil pakaian sahabat nya supaya demam nya tidak tambah tinggi. Perlahan gadis itu membuka handuk yang menyelimuti tubuh sahabat nya. Apa ini?
Tubuh Akila gemetar, air mata nya mengalir deras saat melihat sekujur tubuh sahabat nya di penuhi lebam .
"Serly apa yang mereka lakukan pada mu" Akila berusaha kuat .Gadis itu kembali memakai kan baju pada tubuh serly .
Setelah beberapa menit ,serly akhirnya sadarkan diri. gadis itu melihat mata merah akila menatap nya dengan tajam.
"ada apa?" tanya serly lirih
"kamu gak usah pura² kuat di depan aku lagi ,serly. kenapa kamu gak bilang kalo mereka suka seenak nya sama kamu" ujar Akila membuat Serly menyadari satu hal.
Tubuh gadis itu telah di balut dengan baju piyama, ia yakin bahwa akila telah melihat luka lebam di seluruh badan nya.
"aku gak papa"
Bersambung....